23.Seseorang

37 23 5
                                    

23.

--

Kring

Kring

Ponsel Mia berdering,membuat ia mengalihkan pandangannya ke arah ponsel,karena ia masih sibuk memilih kaos kaki apa yang akan ia kenakan hari ini.Mia membuka pesan. ternyata dari Bima.

Bima:Gua di depan

Mia:Bentar lagi keluar!

Bima:Ngga usah lama-lama,gua mau ke kantin dulu,mau sebat.

Mia hanya membacanya tidak membalasnya lagi.ia buru-buru untuk memilih kaos kaki yang akan ia kenakan pagi ini.

"Bi,mana belanjaan gue kemaren sore," teriak Mia yang baru turun dari atas.

Dengan cepat Bi Umnah datang memberikan dua plastik yang entah apa itu isinya.

"Yaudah gue berangkat dulu."

"Hati-hati non."

Mia lari menuju ke pekarangan rumahnya,tapi dia tidak menemukan cowok itu.

Mia meraih ponselnya dan mengetik pesan kepada Bima.

Mia:Lo dimana?

Bima:Depan rumah lu.

Mia:Gue udah di depan! Ngga ada tuh,jangan-jangan lo ninggalin gue?!

Bima:Coba liat di balik gerbang.

Mia pun langsung lari ke arah luar gerbang.benar saja.Bima sedang duduk di atas motornya dengan santai.

"Ya ampun,bagong! Kenapa ngga masuk aja sih?"

"Hemat bensin."

"Kere lo! Tenang ada gue."

"Alah,udah cepet naik."

"Bentar,nih!" Mia menyodorkan plastik yang tadi ia minta dari Bi Umnah.

"Apa ini?"

"Itu jas hujan buat lo."

"Tapi kenapa ada dua?"

"Buat gue satu."

"Oh."

"Ngga bilang makasih?"

"Naik! Udah siang."

Mia mendengus,biarlah mungkin ia gengsi untuk mengucapkan terimakasih kepada Mia pagi ini.setelah berbincang-bincang tentang bunda,ka mira,dan echa pun.kali ini tidak membuat mereka hening saat di atas motor.sampai tak terasa mereka sudah sampai di pekarangan sekolah.berpasang-pasang mata menatap heran sekaligus tak bertanya-tanya,kenapa bisa pagi ini Mia datang dengan Bima?, membuat Bima dan Mia menjadi pusat perhatian pagi itu.

Karena melihat suasana yang riuh.dan menjadi pusat perhatian karena bisa berduaan dengan sang pentolan sekolah.Mia tak kehabisan akal.Mia pun langsung menggandeng tangan Bima,nyaris saja membuat Bima menepisnya.jika Mia tidak mencubit pinggangnya. Ya ampun,ini terjadi karena Bima tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Mia.siapa yang ingin berpacaran dengan gadis yang terkenal devil tukang bully di SMA Tunas Bangsa,ia tak mau sampai apa yang ada di pikiran para siswa itu menganggapnya nyata,ketika melihat Mia memegang tangannya.

Bima dengan cepat menarik tangan Mia menuju gedung."Lu kenapa sih?"

"Kenapa apa nya?"

"Otak lu geser!"

"Ngga!"

"Gua..."

Bima seketika hening,mulutnya nyaris tak tertutup,padahal bisa saja lalat masuk ke dalam mulutnya saat itu juga.ternyata, Bima terpukau melihat seorang gadis yang sangat cantik,melintas di hadapannya.gadis itu ikut menatapnya dengan sorot mata yang teduh.Bima menelan salivanya.ketika melihat bagaimana angin menerbangkan helaian rambut gadis cantik di hadapannya itu,menciptakan ilusi yang menyejukan mata.

CERITA TENTANG MIAWhere stories live. Discover now