Chapter 23. Next Level

660 112 106
                                    

Hehe, sampul baru~
Lets gidit :3























.....

Hari Senin, Seungmin bangun kesiangan dan tidak menyentuh sarapan yang sudah dibuat ibunda tercinta. Tapi masih termasuk nasib baik karena tadi pagi dia sempat masuk sebelum gerbang ditutup dan ikut upacara sekaligus sertijab.

Ah benar. Hampir saja terlupakan.

Setelah menghabiskan malam-malam penuh lelah membuat perentelan dokumen, akhirnya Laporan Pertanggung Jawaban sukses digelar, dan Seungmin mendaftar lagi sebagai pengurus osis yang baru. Pangkatnya kali ini adalah sebagai ketua divisi, hehehe.

Kembali ke laptop!

Jadi untuk mengisi perut yang sudah konser sejak jam pelajaran pertama dimulai, Seungmin membeli seporsi lontong ayam. Tidak lupa dengan gorengan kriuk kriuk dan batagor kering yang menjadi pendamping.

Dan sebagai pencuci mulut, ada permen susu yang sengaja dibeli karena ibu tukang lontong tidak punya kembalian receh.

Memegang mangkok panas ditangan kanan dan kantung plastik ditangan kiri, Seungmin menghampiri Jisung yang sedari tadi menunggu, "Nemu meja yang kosong gak Can?"

Teman sebangkunya menunjuk ke satu arah, "Tuh."

Mengikuti arah telunjuk, seseorang duduk disana sedang melambaikan tangan dengan antusias. Senyum kelewat lebar juga dimple yang khas. Itu Chan.

"Bebeb, kiw! Sini! Kamu juga tupai imut, kamhir!"

Terlepas dari mukanya yang perlahan berwarna merah, Seungmin ikhlas. Ikhlas banget jadi pusat perhatian seperti ini. Heem, sip :)

"Selamat datang wahai bebeb dan bidadariku~" Sambut Chan dengan tangan terbentang.

Jadi dua makhluk manis ini sekarang sudah bergabung bersama Chan. Bukannya membalas sambutan, Seungmin malah salah fokus, "Tumben sendiri? Heejin sama Onda mana?"

"Si cantik lagi nyiapin pesta buat nanti malem." Balas Chan sambil mencomot gorengan milik Seungmin dari dalam plastik.

Jisung menyuap nasi kuning, "Pesta apa? Siapa yang ultah?"

"Bukan sayangkuu. Cuma perayaan kecil-kecilan soalnya pangeran resmi jadi ketos wkwkwkwk. Kalo mau dateng boleh banget kok biar tambah rame~"

Diakhir kalimat, Chan mencolek dagu Seungmin. Membuat Halimawan yang sedang lapar jadi semakin ganas.

"Diem ah, lagi makan nih." Katanya dengan pipi menggembung.

Terkikik geli, Chan ingin sekali menguyel-uyel Seungmin sekarang. Setelah menghabiskan gorengan dalam beberapa gigitan, dia menumpu pipi dengan dua tangan dan memperhatikan makhluk manis yang sedang makan.

"Apa? Dami pengen?" Tanya Seungmin.

"Hehe."

"Kasih gorengan lagi Wid." Saran Jisung.

"Biasanya juga ngambil sendiri. Atau mau lontong?" Tawar Seungmin.

"Hehe."

"Yang bener atuh, maunya apa?"

"He--"

"Jawab hehe lagi, Widya getok nih." Ancam Seungmin sambil mengacungkan sendok.

Chan tersenyum lebar sampai membuat matanya menyipit, "Liat bebeb mamam aja bikin pangeran kenyang kok hihi."

Mengambil gehu pedas dari dalam plastik, Seungmin menjejalkan gorengan berminyak itu ke dalam mulut Chan, "Apanya yang bikin kenyang? Mending makan nih, udah jelas ada rasa sama bentuknya."

LIBENA ✔Where stories live. Discover now