Chapter 8. Libena?

978 149 80
                                    

Lesgow~






















......

"Nanti pulang sekolah atau besok?" Bomin melempar pertanyaan.

Felix mengetuk-ngetuk jari telunjuk di atas meja, "Mending nanti sih."

Sambil menyeka air mata karena menguap, Changbin memberi opini, "Lebih cepat lebih baik."

Chan menyikut perut Changbin, "Sok bijak lu babi."

"Diyam kao pleiboi cap teri."

Berkumpul di kelas 10-1 atau lebih tepatnya di meja Chan duduk, percakapan mereka berlanjut. Sekarang hari Rabu yang bertepatan dengan tiga hari semenjak putra Halimawan absen karena sakit. Sebagai sahabat sejati, lima jiwa muda tersebut sedang berunding untuk meluncurkan agenda menjenguk.

Mereka sedang melakukan voting apakah harus membawa buah atau bingkisan biskuit sebagai barang bawaan ketika seorang pemuda datang dan memandang dengan dahi yang mengkerut.

"Tumben ngumpul disini?"

Hyunjin yang pertama bereaksi. Dia memutar badan, wajahnya berseri dan dia berseru riang, "Widya!"

Seungmin tersentak tapi tersenyum manis, "Hai Farrel."

Chan segera bangkit dari kursi dan menerjang sosok yang membuatnya merasa kesepian akhir-akhir ini, "BEBEB! Beb, udah sembuh???"

Kecepatan dan kekuatannya bukan main. Seungmin sampai tersentak ke belakang karena tidak siap dipeluk, "Dami Dami, Widya ampir jatoh."

"Gak apa-apa, kamu jatuhnya bukan ke lantai tapi jatuh cinta sama pangeran."

Seungmin mendorong Chan dengan segenap kekuatan dan menatapnya dengan datar, "Widya baru sembuh, jangan mulai deh."

"Ehehehehe."

Felix menarik tangan Seungmin dan membuatnya duduk di kursi, "Ko udah sekolah lagi sih?"

"Kamu pengen Widya sakit parah gitu?"

"Bukan gituuuuu." Katanya sambil menggeleng ribut.

"Rencananya kita mau jenguk kamu hari ini." Bomin menyisir rambut Seungmin dengan jarinya sambil berkata, "Syukur deh kalau kamu udah sembuh."

Chan langsung menepis tangan Bomin, "Heh apa-apaan? Hak milik pangeran ini."

"Jangan mau sama dia Wid, bejad." Changbin mengompori.

"Bercerminlah wahai siluman babi!" Sungut Chan.

"Widya juga gak ada niatan buat hal itu kok." Ucap Seungmin tenang.

"Bebeb! Jahad kamu sama kakanda!"

Sama seperti biasanya. Chan dengan setiap drama yang dia mainkan, Seungmin yang menolak dengan 1001 cara, Felix dan Changbin yang menuang minyak ke dalam api, atau Bomin yang lebih betah menjadi penonton sejati.

Tapi Hyunjin juga merasa ada yang berbeda. Di dalam dirinya, ada sesuatu yang berubah. Seungmin kembali hadir dalam jarak pandangnya dan segurat senyum manis yang dia terima mampu membuat jantungnya berdetak lebih kencang.

 Seungmin kembali hadir dalam jarak pandangnya dan segurat senyum manis yang dia terima mampu membuat jantungnya berdetak lebih kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LIBENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang