Chapter 2. Kulkas

1.2K 204 218
                                    

Lets gidit :3













.....

Hari Selasa diawali dengan fisika. Seungmin duduk dengan gelisah, belum siap bertemu lagi dengan mata pelajaran yang menurutnya mengerikan ini. Apalagi guru yang mengajar termasuk guru yang agak killer.

Ketika pintu kelas terbuka, Seungmin sudah merapalkan berbagai doa di dalam hati tapi ternyata bukan guru fisika yang datang. Melainkan si ketua kelas, Chan. Iya si playboy cap badak.

"Oke kelas! Perhatikan ke depan karena Pangeran Damiano punya pengumuman."

Chan berdiri di tengah kelas. Satu tangannya dimasukkan ke dalam saku celana sementara tangan yang lain menyibakkan rambut ke belakang, sedang tebar pesona, "Jadi guru fisika kesayangan kita Ibu Jennie, enggak akan masuk."

"YEAAAYYYYYYYY!!!!"

Sorak sorai kebahagiaan warga 10-1 melambung di udara, Seungmin juga ikut menghela napas lega.

Chan meneruskan, "Tapi ada tugas."

"Yaaaaaahhhhh."

Saat itulah Chan mengeluarkan selembar kertas yang dilipat menjadi kecil dari saku baju dan menuliskan isinya di papan tulis. Ternyata itu adalah latihan soal. Berjumlah tiga nomor tapi beranak :)

"Dikumpulin hari ini juga, berarti kerjain sampai jam 9. Oh! Pangeran lupa bilang sesuatu yang paling penting."

Semua orang menunggu.

"Jangan lupa bagi contekan buat pangeran ya~"

"Punya ketua kelas kok sableng."

"Nyesel pilih dia."

"Masih bisa pindah kelas gak sih?"

"Gini banget ya masa sma ku, suram."

Chan tidak menghiraukan kata-kata mereka dan hanya berjalan ke arah bangkunya sambil tertawa, "Ahahahaha haduh haduh. Eh Wid, bagi jawaban ya."

Seungmin sedang menyalin soal ke buku tulis ketika dia menjawab, "Enggak."

"Lah? Kok jahad sama pangeran sih???" Chan mengulurkan jari telunjuk dan menusuk-nusuk pipi Seungmin, "Bagi jawaban ya? Ya? Kan Widya orang baik jadi pasti menolong orang yang minta bantuan kan? Kan? Kan?"

"Dengerin dulu, Widya belum selesai ngomong!"

"Iya iya, apa coba apa."

Seungmin menutup buku tulis. Membawa pulpen, pensil, dan penghapus kemudian berdiri, "Widya enggak bisa kasih jawaban karena Widya juga enggak ngerti."

"Terus kamu kemana?"

"Perpustakaan."

"Ngapain?"

"Masak. Ya baca buku biar ngerti materinya terus bisa jawab soal ini! Udah ah Widya pergi!"

Seungmin berjalan cepat. Tapi baru beberapa langkah, dia berbalik. Matanya menyipit tajam, "Jangan ikutin Widya."

Chan duduk lagi di kursi sambil menggaruk belakang kepalanya. Padahal dia ingin ikut ke perpustakaan ... ya walaupun cuma mau numpang dingin karena ada AC.

 ya walaupun cuma mau numpang dingin karena ada AC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LIBENA ✔Where stories live. Discover now