14. Kecewa padanya

8.3K 1.1K 6
                                    

Putus cinta dan diabaikan sama-sama menyakitkan.

•••

Hello! Ketemu lagi sama Glacia. Ide lagi lancar jaya, jadinya update cepat 🚀

Semoga suka ya!

HAPPY READING!

•• Glacia The Villain's••

Seorang gadis menatap sendu pada sosok yang tak jauh darinya. Gretta sampai mengabaikan makanan di depannya. Sudah dua hari Glacia mengabaikan keberadaannya atau lebih tepatnya mengabaikan semua orang.

Sungguh, bukan maksud ia menyakiti Glacia. Hanya rasa kesal dan khawatir sebab semalaman Glacia tidak tampak hingga pagi.

"Apa kamu tahu Lady Amor melepas hukuman untuk Pangeran Evan?" bisik seorang gadis di belakang Gretta.

"Cih, itu hanya pencitraan saja. Mentang-mentang diakui Pangeran Evan sebagai tunangan dia semakin berlagak. Padahal Pangeran Evan hanya berpura-pura saja."

Tawa mengejek dari kumpulan para gadis penggosip itu membuat tangan Gretta terkepal. Ia hendak beranjak menghampiri mereka, tetapi Gilvi menahan bahunya.

"Jangan berbuat macam-macam," peringat Gilvi saat melihat saudarinya yang terlihat ingin baku hantam.

Terpaksa ia menurut, telinganya sudah panas akan omongan mereka. Gretta juga tidak habis pikir kenapa Glacia tidak menjatuhkan hukuman pada Evan, padahal karena laki-laki itu Glacia hampir merenggang nyawa.

Ingin sekali ia protes. Akan tetapi, untuk saat ini Gretta tak ingin semakin membuat Glacia menjauh.

"Aku ingin ke kamar mandi," pamitnya pada Gilvi. Gretta lebih baik menjauh dari kumpulan penggosip itu daripada kepalan tangannya mendadak nanti bersarang ke kepala mereka.

Menghela napas sepanjang koridor sambil memikirkan cara agar Glacia memaafkannya. Gretta sudah mencoba berbicara pada Glacia, tapi tetap tak direspon. Bahkan, ia sudah menyiapkan bekal makanan juga percuma.

"Kami sudah hampir menyelesaikannya."

Langkah Gretta terhenti di dekat laboratorium sihir. Ia melihat ada lelaki bersurai abu-abu. Dia adalah Enzo Logan.

Gretta jelas mengenalnya karena Enzo adalah tanggung jawabnya selama ada di Academy Adena. Enzo sosok misterius, sulit menebak ekspresinya. Perubahan ekspresi yang cepat terkadang membuat Gretta dibuat bingung sendiri selama ada di dekat Enzo.

Dia berbicara dengan siapa?

Disebabkan posisi Enzo yang membelakanginya, Gretta tidak bisa melihat lawan bicara lelaki itu.

"Saya usahakan berjalan lancar. Sebelum kami meninggalkan academy ini, semua urusan akan selesai."

Masih mengamati Enzo, Gretta tidak sadar di belakangnya berdiri sosok lain. Tepukan tiba-tiba membuatnya hampir saja berteriak. Ia menoleh dan mendapati Derric di belakangnya.

"Mengapa Anda di sini?"

"Saya yang seharusnya bertanya. Untuk apa Lady di tempat sesepi ini?" tanya Derric dengan wajah curiga.

"Apa maksud Anda?" Wajah Gretta menahan kesal.

Bukannya menjawab, Derric menarik tangan Gretta untuk bersembunyi lebih dalam di balik tembok. Ia ingin memprotes, tapi mulutnya dibungkam.

"Jangan berisik sebentar saja."

Gretta mengikuti arah tatapan Derric yang tertuju pada Enzo. Matanya membulat.

[1] Glacia The Villain's [END]Where stories live. Discover now