45.Tragedi di kolam renang

Start from the beginning
                                    

"Seneng?" tanya Bara. Tangannya sudah merengkuh posesif pinggang Salju sejak keluar dari mobil.

Salju mengangguk antusias.

"Bala"

"Hm"

"Kenapa kita halus pake maskel sama kacamata sih? Pengap tau. Malu juga di liatin olang-olang"

"Biar aman aja. Takutnya ada Elena disini. Emangnya lo mau ketauan jalan sama gue?"

Salju menggeleng cepat. "Ngga mau"

"Bala pintel deh. Salju jadi makin cincau!"

"Heh! Kok cincau?" protes Bara seraya menepuk paha Salju.

"Iya cincau. Cinta cama kamu, hehe" cengir Salju bangga seolah yang ia katakan barusan sangat romantis.

"Ngga nyambung terakhirnya"

"Hehe ngga papa dong. Salju ngga tau soalnya"

Bara hanya terkekeh mendengarnya. Mau gombal tapi ngga mau mikir.

"Karena ini masih pagi, kita cari makan dulu aja ya. Baru renang"

Salju menoleh kehadapan Bara, melepaskan kacamata hitamnya dan menampakkan matanya yang berbinar indah. "Lenang?" tanya Salju girang. Entah kenapa Bara sangat gemas mendengarnya. Kenapa kekasihnya ini seperti anak kecil. Padahal cuma renang tapi bisa segirang itu.

"Iya sayang" ucap Bara seraya mengenakkan kacamata hitam Salju lagi ketempat semula.

Grep

Bara hampir jatuh kebelakang karena menerima serangan dadakan dari Salju. Tapi Bara dengan sigap menyeimbanginya dan membalas pelukan Salju yang secara tiba-tiba itu. Terjadilah pelukan hangat diantara keramaian itu. Mereka tak menghiraukan tatapan aneh orang-orang disana.

"Pelukannya nanti aja kalo lagi dalem air. Biar tambah enak" ujar Bara.

Salju mendongak, melepas kacamata hitamnya lagi dan menatap Bara penuh dengan kepolosan. "Kenapa bisa tambah enak?" tanyanya.

"Nanti lo tau sendiri kalo udah ngerasain"

"Tapi Salju kan belum ngelasain" ujar Salju masih menatap polos Bara.

"Makanya nanti ngerasain. Kita pelukan dalem air, oke?" ujar Bara lalu mengenakkan kacamata Salju lagi ketempat semula. Tidak terlihat seperti berbicara dengan pacar. Tapi dengan adik sendiri.

Salju mengangguk antusias membuat Bara gemas dan ingin segera membawa gadisnya kekamar dan mengurungnya disana. Berperang diatas kasur.

"Yaudah. Yuk kita cari makan. Kamu mau makan apa?" tanya Bara lembut seraya membawa kekasihnya melangkah.

Salju mengetukkan jarinya di dagu seraya berpikir keras. Makanan apa yang cocok dimakan pagi-pagi seperti ini. Setelah menemukan apa yang ia cari di pikirannya, Salju berujar, "Salju pengen lamen! Sama es klim talo!"

Bara menghentikan langkahnya mendengar ujaran kekasihnya. Salju otomatis ikut berhenti. Bara menarik bahu Salju agar menghadapnya, menatap kacamata Salju yang terlihat kebesaran di wajah mungil Salju. "Jangan mie sayang. Mie-nya nanti aja ya abis renang. Kan enak tuh dingin-dingin makan mie"

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Where stories live. Discover now