32.Penyesalan

8.4K 414 18
                                    

Author up sebelum waktunya nih hehe

Semoga kalian suka

Happy reading>>>

Hari ini Salju berangkat ke sekolah dengan penampilan yang tidak seperti biasanya. Salju mengenakkan masker di wajahnya dan melapisi baju seragamnya dengan switer rajut. Tak lupa syal pemberian sang nenek ia kalungkan di lehernya.

Bukan karena Salju sakit atau meriang. Melainkan itu gara-gara ulah Bara tadi malam.

Tadi malam Bara dan Salju berciuman kan. Bara mencium Salju tanpa ampun, melumat bibir Salju dengan begitu rakus. Sudah begitu, lama sekali pula. Leher Salju pun habis di beri kissmark oleh Bara. Malam itu Bara sangat kalap. Dia menciumi Salju dengan membabi buta. Salah Salju sendiri juga yang sudah membangunkan macan jantan tidur.

Dan paginya Salju dikagetkan dengan kondisi wajahnya yang sangat mengenaskan. Bibirnya bengkak dengan sedikit luka-luka pecah. Lehernya juga di penuhi bercak berwarna merah keungunan.

Bara sungguh keterlaluan. Salju bersumpah akan memberinya hukuman. Awas ya kau Bara.

Salju memasukki kelasnya dengan sedikit malu-malu. Pasalnya di koridor tadi dirinya sudah menjadi pusat perhatian. Sudah pasti nanti Salju akan banjir pertanyaan dari teman-temannya.

"Sal, lo kenapa pake switer? Lo sakit?" tegur Chira setelah Salju mendudukan dirinya disebelah Chira.

"Emm.. Iya Salju lagi engga enak badan. Dingin" bohong Salju seraya mengusap lengannya sendiri seolah tengah kedinginan.

"Terus ngapain lo pake masker?" bingung Chira.

"Salju lagi.. mmm... flu. Iya flu. Salju takut nanti nulal ke temen-temen makanya pake maskel" kelit Salju.

"Kalo lo sakit, ngapain maksain diri buat berangkat sih? Kan bisa izin" ujar Chira sedikit curiga. Chira tau. Salju bukan tipe murid teladan yang meskipun sedang sakit tetap berangkat sekolah. Biasanya juga pusing dikit Salju pasti izin tidak masuk.

"Kan Salju udah kelas dua belas, jadi nggaboleh izin-izin. Ntal Salju ketinggalan mateli"

Hmm masuk akal juga menurut Chira. Yasudah. Chira juga tidak boleh terlalau curiga dengan sahabatnya sendiri.

"Ya ampun Sal! Lo kenapa pake ginian?" pekik Via yang baru datang diikuti Resti dibelakangnya.

"Lagi meriang sama flu dia" jawab Chira.

"Ya ampuun. Kita ke UKS aja yuk" heboh Via. Ini sih kemauan Via saja yang ingin bolos pelajaran. Pelajaran hari sangat membosankan.

"Ngga usah deh. Salju masih kuat. Salju ngga mau ketinggalan mateli juga" tolak Salju.

"Gitu ya? Kalo ada yang sakit bilang ya? Nanti gue anter ke UKS" tawar Via.

"Yee itumah mau lo aja kali. Biar bolos pelajaran kan?" tuduh Chira.

"Hehe. Tau aja lo" ujar Via seraya menabok bahu Chira cukup keras.

"Sakit anjir!"

***

"Sal, lo ikut ke kantin ngga? Atau mau nitip?"

Salju menggeleng "Salju dikelas aja. Salju bawa bekel sendili kok"

"Hm. Yaudah. Lo ngga papa kan ditinggal sendirian?" tanya Chira.

"Nggapapa Chila"

"Oke. Kita ke kantin dulu yah Sal" pamit Via. Salju mengangguk. Setelahnya ia melihat ketiga temannya pergi meninggalkan kelas.

Salju buru-buru mengambil bekalnya di tas. Dia sudah sangat lapar. Tadi pagi dia tidak sempat makan. Bahkan berangkatnya pun tidak bersama Bara.

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Where stories live. Discover now