16.Gemoy

9K 595 22
                                    


Happy reading>>>
-
-
-

Aduhh siap siap nih
Tenang, bukan adegan 18+ kok

Kini Bara dan Salju tengah berada di mobil dalam perjalanan pulang. Salju terus saja merengek pada Bara menagih janjinya sendiri tadi pagi saat berangkat.

"Kasih tau doong" Salju menarik baju lengan Bara yang sedang menyetir membuat Bara gagal konsen. Kalo Salju maksa seperti ini mana mungkin dia bisa menolak.

"Oke kalo lo maksa, gue kasih tau. Tapi ntar lo jangan nyesel!" ujar Bara lalu menepikkan mobilnya. Sepertinya ini tidak jauh dari tempat dimana Bara memarkirkan mobilnya tadi pagi.

"Iyaa"

"Oke, sekarang kita pindah duduk di belakang"

"Ih ngapain halus pindah sih?" tanya Salju bingung.

"Udah deh nurut aja. Lo sendiri kan yang mau tau? Yaudah ngga usah protes"

"Ish"

Salju akhirnya menuruti perintah Bara. Dia turun dari mobil lalu duduk di kursi belakang.

Setelah mereka masuk, Bara tak lupa mengunci pintu mobilnya terlebih dahulu. Biar lebih aman katanya.

Bara merapatkan duduknya dengan Salju lalu merangkul pundaknya membuat Salju deg-degan. Cewek polos kaya Salju bisa deg-degan juga ya.

Tanpa ba-bi-bu Bara langsung mencium pipi gembul Salju bertubi-tubi dengan tangan yang satunya menekan pipi Salju sebelahnya.

Salju hanya merem-merem kegelian.

"Mmmh..pipi Salju jangan di makan!" pekik Salju kala Bara menghisap pipinya dengan lahap.

"Aw jangan digigit ih!"

Bara terus menciumi seluruh wajah Salju. Menggigit pelan pipinya, hidungnya, dan dagunya dengan gemas berkali-kali. Bara mengusap permukaan wajah Salju yang basah karena ulahnya. Bara terkekeh gemas lalu mengecup bibir Salju berkali-kali. Dan ya Salju hanya pasrah dan memejamkan matanya.

"Gemes banget sumpah!" ujar Bara menekan kedua pipi Salju hingga bibir Salju monyong.

Bara mencium bibir Salju dengan hidungnya. Bahkan Bara sengaja membuka mulut Salju agar dia lebih leluasa menciumnya. Menghirup aroma manis yang menyeruak dari mulut Salju. Mungkin kebanyakan orang baunya pasti busuk. Tapi beda dengan Salju, mulutnya bau susu, seperti bayi. Bara sangat menyukainya. Ini candu baru bagi Bara selain bibir dan pipi gembul Salju.

"Kok bisa wangi gini sih? Heummh" ujar Bara masih menghirup aroma mulut Salju. Aroma terapi baru yang membuatnya tenang.

Bara mencium dagu Salju, turun keleher, menghisap lalu menggigitnya pelan hingga Salju melenguh karena geli sekaligus sakit.

Bara menatap Salju dengan tatapan sensual. "Siap gue grepe?"

Salju mengerjapkan matanyanya berusaha mengumpulkan kesadaran.

"E-hah g-mmph" belum selesai Salju menjawab,Bara langsung menyambar bibir Salju saking gemasnya. Melumat dan menghisapnya, bahkan lidahnya menerobos masuk dan menari-nari di dalam mulut Salju.

Cukup lama mereka berciuman, hingga suara rintik hujan terdengar nyaring di atap mobil. Tapi Bara enggan melepaskan ciumannya.

Bara tersenyum sambil mengusap bibir Salju yang basah karena ulahnya lalu mengecupnya lagi sekilas.

Salju yang memang sudah ngos-ngosan, malu ditambah lagi lehernya pegel karena terus ditahan oleh Bara, langsung menyenderkan kepalanya di dada bidang Bara.

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Where stories live. Discover now