Part 14

4.1K 1K 57
                                    

Malam ini, Jeongwoo dan Junghwan datang ke rumah Yoshi untuk meminta bantuan mengerjakan tugas. Sebenarnya, yang meminta bantuan hanya Junghwan. Jeongwoo hanya ikut datang dengan alasan menemani Junghwan agar pemuda itu tak berjalan seorang diri di malam hari, padahal alasan sebenarnya adalah karna ia bosan berada di rumah.

Selama berada di rumah Yoshi, Junghwan serius mengerjakan tugasnya dengan bantuan sang tuan rumah. Sedangkan Jeongwoo sibuk bermain dengan ponselnya dan menikmati cemilan yang ada, sesekali ia juga mengajak Yoshi dan Junghwan mengobrol ketika mulai jenuh dengan ponsel, atau bahkan menganggu Junghwan yang sedang fokus hingga mendapat teguran dari Yoshi.

Ya, hanya teguran yang sama sekali tak didengar karna Jeongwoo tidak takut. Ingin memarahi, tapi Yoshi tak tega, berbeda jauh dengan Jihoon yang mungkin akan memukul Jeongwoo jika tak mendengarkan ucapannya.

"Kita balik dulu, ya. Makasih, Bang," pamit Junghwan, hendak pulang ke rumah karna tugas matematikanya telah selesai berkat bantuan dari otak jenius seorang Kanemoto Yoshinori.

"Iya, hati-hati," pesan Yoshi. "Abis anterin Junghwan langsung pulang, Woo. Jangan ke mana-mana, terus jalannya yang cepet. Kalo ada yang mencurigakan, langsung kabur aja."

"Iya, Bang. Gue tau kok, lo ingetin kayak gitu malah bikin gue takut jadinya."

"Ya udah, maaf." Yoshi merasa bersalah karna telah membuat Jeongwoo jadi ketakutan, padahal sebenarnya dia berniat mengingatkan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. "Hati-hati."

Jeongwoo dan Junghwan mengangguk, lalu bergegas keluar dari rumah, tanpa diantar oleh Yoshi sebab lelaki itu sibuk membereskan ruang tamunya yang berantakan.

Jeongwoo dan Junghwan sempat menawarkan bantuan untuk membereskan semuanya, karna bagaimanapun mereka yang menyebabkan hal itu terjadi, tapi Yoshi menolak dan menyuruh mereka untuk segera pulang karna hari sudah semakin malam. Ia takut terjadi sesuatu pada dua teman termudanya itu.

"Bang," panggil Junghwan di tengah perjalanan, membuat Jeongwoo yang sedang asyik bernyanyi menoleh ke arahnya.

"Kenapa?"

"Gue mau cerita."

"Cerita apa?"

"Tadi pas gue ke toilet di rumah Bang Yoshi, gue liat ada baskom isi baju kotor deket pintu toilet."

"Terus?"

"Di situ, gue liat ada kaos putih yang sering dipake sama Bang Yoshi."

"Ya terus kenapa?" Jeongwoo nampak kebingungan, tak mengerti maksud dari tujuan Junghwan membicarakan hal itu. "Kan itu baskom isi baju kotor, jadi wajar dong kalo baju kotor Bang Yoshi ada di sana. Kalo bajunya bersih pasti ada di lemari."

"Masalahnya baju itu keliatan kotor banget, Bang. Kayak kena tanah." Junghwan terdiam sejenak, berusaha mengingat bagaimana keadaan baju Yoshi yang ia lihat tadi. "Dan ada noda darah."

••••

"Jadi gimana, Bang?" tanya Jihoon usai menyesap secangkir teh hangat yang baru saja dibuatkan oleh tuan rumah, Choi Hyunsuk.

"Gimana apanya?" Hyunsuk nampak tak mengerti maksud dari pertanyaan Jihoon barusan.

"Soal itu." Jihoon memberi kode, dan hebatnya Hyunsuk dapat langsung menangkap maksud dari ucapan itu. "Udah berhasil buka sandinya?"

Hyunsuk menggeleng pelan. "Belum."

Jihoon mendengus kecewa, ia pikir Hyunsuk sudah berhasil melakukan itu. Ternyata masih belum.

Secret | Treasure ✓Where stories live. Discover now