Part 08

4.5K 1.2K 139
                                    

Semua telah tiba di rumah Hyunsuk, dan semuanya terlihat penasaran dengan apa yang akan sang tertua sampaikan. Terkecuali Jihoon, Yoshi, dan Junkyu yang telah tahu lebih dulu. Karna mereka adalah sumber dari kabar yang akan Hyunsuk sebarkan malam ini.

Selain mereka bertiga, Jaehyuk juga tak terlihat penasaran. Sejak mendapat tuduhan dari hampir semua temannya tadi pagi, Jaehyuk mendadak jadi lesu. Sosok yang selalu ceria dan banyak bicara itu, kini jadi pendiam dan murung, sangat berbeda dari Jaehyuk yang biasa.

Raga Jaehyuk seolah diisi jiwa yang berbeda.

"Kenapa?" Asahi menyadari jika Jaehyuk terlihat berbeda hari ini, lebih tepatnya sejak tadi pagi.

Jaehyuk memandang Asahi yang duduk di sampingnya, lalu menggeleng pelan. "Nggak papa."

Jaehyuk kembali fokus pada ponselnya, seolah sedang mengerjakan sesuatu. Padahal Asahi tahu pemuda itu tak melakukan apapun, ia hanya menyibukkan diri karna tak ada yang bisa ia lakukan selain bermain ponsel.

Biasanya Jaehyuk akan mengajak yang lain bercerita saat sedang berkumpul seperti ini. Tapi sejak mendapat tuduhan itu, Jaehyuk pikir tak ada lagi yang mau bicara dengannya, dan Asahi merasa sedih akan hal itu.

"Jadi mau ngomong apa, Bang?" tanya Yedam ketika Hyunsuk kembali dari dapur, ia memilih untuk meneguk sedikit air sebelum berbicara banyak.

"Asahi," panggil Hyunsuk, mengabaikan pertanyaan Yedam begitu saja.

Asahi tak menjawab, hanya membalas panggilan Hyunsuk dengan tatapan penuh tanya. Hyunsuk lantas menyodorkan layar ponselnya ke arah Asahi, membuat manik pemuda berdarah Jepang itu melebar.

"Ini—"

"Ini foto yang lo bilang dikirim sama Jaehyuk, tapi ternyata dari internet," potong Hyunsuk sebelum Asahi menyelesaikan kalimatnya.

Semua terkejut mendengar fakta yang Hyunsuk katakan, beberapa dari mereka yang dekat dengan posisi Hyunsuk berusaha untuk melihat apa yang ada di layar ponsel sang tertua, hendak memastikan.

"Bisa jelasin?" tanya Hyunsuk, terdengar menuntut.

"Apa yang perlu dijelasin?" Asahi nampak sudah kembali tenang seperti semula, seolah tak terjadi apa-apa. Padahal beberapa saat lalu, ia terlihat panik karna kebohongannya baru saja ketahuan.

"Pake nanya segala, lo nggak sadar udah bohongin kita semua?" Jihoon nampak kesal karna Asahi tak terlihat merasa bersalah dan malah berpura-pura bodoh atas apa yang terjadi.

"Coba jelasin, kenapa lo ngelakuin ini, Sa?" Yoshi akhirnya angkat suara, mewakilkan pertanyaan dari yang lainnya.

Asahi menghela napas. "Ok, gue ngaku, gue bohong soal foto itu. Itu foto yang gue ambil dari internet, bukan dikirim sama Jaehyuk."

"Kita udah tau itu, Bang," sahut Jeongwoo. "Yang perlu kita tau, kenapa lo ngelakuin itu? Buat ngebelain Bang Jaehyuk?"

"Iya."

"Kenapa lo ngebelain dia?"

"Karna gue percaya, Jaehyuk nggak salah."

"Lo ngebelain Jaehyuk karna percaya dia bukan pelakunya, atau buat ngelindungin partner lo?" celetuk Junkyu.

Asahi mengernyit, nampak tak mengerti. "Maksud lo apa?"

"Kali aja lo ngebantuin Jaehyuk buat ngebunuh Mashiho sama Doyoung, kan?"

"Jaga mulut lo, Bang," tukas Asahi, pelan namun tegas. Ia tatap Junkyu tajam, membuat yang lebih tua sedikit ketakutan. "Gue ngebelain Jaehyuk, murni karna gue percaya dia nggak salah."

Secret | Treasure ✓Where stories live. Discover now