Part 09

4.4K 1.1K 89
                                    

Jeongwoo telah terlihat rapi pagi ini, dengan seragam sekolah yang dibalut jaket kulit berwarna hitam. Ia sudah siap untuk pergi ke sekolah, berbeda jauh dengan Haruto yang baru ingin mandi ketika Jeongwoo sampai di rumahnya.

Sebenarnya Jeongwoo bisa pergi lebih dulu dan meninggalkan Haruto, karna pemuda itu membawa motor sendiri. Tapi karna telah berjanji untuk mengadakan balapan sampai ke sekolah dengan hadiah traktiran nasi goreng, Jeongwoo memilih menunggu.

Jika Jeongwoo pergi lebih dulu, Haruto pasti mengira dirinya takut hingga memilih kabur dari pertandingan. Lalu berakhir dengan Haruto yang akan memaksa Jeongwoo membelikan nasi goreng untuknya.

"Lama banget sih," keluh Jeongwoo karna Haruto tak kunjung siap.

Sebenarnya Haruto baru saja masuk ke kamar mandi beberapa menit lalu, tapi telah terasa lama bagi Jeongwoo karna ia tak sabaran dan tak punya kegiatan apapun untuk dilakukan. Ingin bermain game, tapi paket datanya sedang habis.

"Bosen."

Jeongwoo lantas berdiri dan memilih menunggu Haruto di luar, berniat mengusir rasa bosan.

Sesampainya di luar, Jeongwoo memandang sekitar, melihat suasana perumahan yang sepi seperti biasa. Kemudian sepasang matanya beralih ke arah seekor kucing yang sedang mengorek isi tong sampah depan rumah Haruto. Kucing itu menarik perhatian Jeongwoo, membuat kedua kaki panjangnya berjalan mendekati hewan mungil itu.

"Ngapain?" tanya Jeongwoo pada seekor kucing dengan corak berwarna oren yang sedang mencakar kantong plastik hitam berisi sampah.

Kucing itu menatap Jeongwoo sesaat, lalu kembali pada kegiatannya seolah tak menganggap keberadaan manusia tampan di dekatnya.

"Laper, ya?" Jeongwoo kembali bertanya, dan tentu tak mendapat jawaban.

Jeongwoo meraba saku jaket serta celananya, berniat mencari sesuatu yang bisa ia beri pada kucing liar tersebut. Tapi sayang tak ada apapun, padahal ia harap bisa menemukan cemilan sisa.

"Jeongwoo!"

Jeongwoo tersentak, lalu menoleh ke arah suara yang memanggil namanya.

"Lo ngapain di situ?" tanya Haruto sambil memakai jaket kulit berwarna hitam miliknya, sama persis dengan milik Jeongwoo karna mereka membelinya saat ada potongan harga untuk pembelian dua buah jaket. "Ayo buruan jalan, entar telat."

"Bentar." Jeongwoo kembali melirik ke arah kucing liar tersebut dan mengelus pucuk kepalanya lembut. "Nanti kalo kita ketemu lagi, gue bawain makanan."

Setelah itu, Jeongwoo bergegas menuju motornya yang terparkir di sebelah motor Haruto. Keduanya memakai helm terlebih dahulu untuk menjaga keamanan selama berkendara, kemudian menyalakan mesin, lalu bersiap dan melesat pergi dalam waktu bersamaan dengan kecepatan cukup tinggi.

Balapan antara Haruto dan Jeongwoo pun dimulai.

••••

Seperti ucapan Jihoon semalam, hari ini ia akan mengajak Hyunsuk menemui Jaehyuk untuk meminta maaf secara langsung. Tak hanya Hyunsuk, Jihoon juga akan meminta maaf. Karna jujur, ia juga merasa bersalah.

Awalnya Jihoon berniat mengajak Hyunsuk saja. Tapi Hyunsuk justru meminta semua orang untuk datang ke rumah Jaehyuk malam ini, kenapa malam? agar para anak sekolah juga bisa ikut hadir.

Hyunsuk ingin mereka semua meminta maaf, tanpa terkecuali. Karna semuanya sempat mencurigai dan menjauhi Jaehyuk karna tuduhan yang belum jelas kebenarannya. Maka dari itu, ia ingin semua bisa datang.

"Ngapain ke rumah Jaehyuk?" Junkyu nampak bingung.

Junkyu baru tiba di rumah Jihoon setelah temannya itu menyuruh untuk datang. Seperti biasa, Junkyu sebenarnya malas, tapi tetap datang karna Jihoon terus memaksa, bahkan mengancam akan menendang pintu rumah Junkyu dan menyeretnya keluar apabila tak datang.

Secret | Treasure ✓Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin