Part 05

5K 1.3K 130
                                    

Setelah kematian Mashiho beberapa hari lalu, sekelompok anak lelaki dalam kawasan perumahan Treasure kembali dibuat terkejut atas kabar kematian salah satu dari mereka.

Kim Doyoung, ditemukan tewas oleh orangtuanya yang baru pulang dari luar kota tadi pagi. Tubuhnya ditemukan tak bernyawa di ruang tamu, dalam keadaan mengenaskan sama seperti Mashiho, dibunuh dengan cara ditusuk berulang kali.

Setelah pemakaman Doyoung selesai, semua bergegas pulang ke rumah untuk istirahat, termasuk teman-temannya. Mereka nampak berduka karna ditinggal oleh dua teman secara berturut-turut dalam waktu berdekatan, dan dengan cara yang mengenaskan.

Selain itu, mereka juga lelah. Kematian Mashiho beberapa hari lalu berhasil membebani pikiran mereka, hingga membuat tidur mereka tak nyenyak. Dan kematian Doyoung kali ini membuat beban pikiran mereka semakin bertambah.

"Semuanya ke rumah gue sekarang," ucap Hyunsuk pada teman-temannya dalam perjalanan menuju parkiran.

Semua nampak kaget dan seketika menoleh ke arah Hyunsuk, menatap sang tertua dengan tatapan bingung.

"Ngapa-"

"Ada yang mau gue omongin," sela Hyunsuk sebelum Yoshi sempat menyelesaikan kalimatnya. "Tentang Doyoung."

Semua mengerti tanpa perlu dijelaskan secara rinci, Hyunsuk pasti ingin bicara mengenai kematian Doyoung yang penuh misteri.

"Nggak bisa nanti aja, Bang?" tanya Jihoon. "Yang lain pasti capek, apalagi yang masih kecil."

"Nggak bisa, pokoknya sekarang langsung ke rumah gue." Hyunsuk menolak dengan tegas, tanpa pikir panjang.

"Tapi-"

"Ini penting, Ji. Kalo bisa dibahas sekarang kenapa harus nanti?" Hyunsuk mulai kesal karna Jihoon terus berusaha untuk membantah. "Gimana kalo sebelum kita sempet bahas udah ada yang dibunuh lagi?"

"Mulut lo, Bang," tegur Haruto yang berdiri di belakangnya. "Kalo orangnya denger terus beneran ngelakuin itu gimana?"

"Iya, Bang. Entar lo bisa diincer," sahut Jeongwoo, entah bermaksud menakut-nakuti atau memperingati.

Hyunsuk terdiam, ucapan Haruto dan Jeongwoo membuatnya sedikit takut.

"Pokoknya sekarang ke rumah gue, jangan ada yang pulang duluan," pinta Hyunsuk tegas dan penuh penekanan, tak ingin terbantahkan.

Tak ada yang menjawab, menandakan tak ada yang ingin membantah. Semua memilih menurut, karna ucapan Hyunsuk benar. Ini bukan masalah sepele, masalah ini telah memakan dua nyawa tak bersalah. Jadi harus segera ditindak sebelum sang pelaku kembali bergerak.

••••

Semuanya telah tiba di rumah Hyunsuk dan langsung menuju ke ruang tamu sesuai instruksi sang tuan rumah.

"Maaf karna udah maksa kalian buat dateng ke sini." Nada suara Hyunsuk melembut dibanding sebelumnya, ia nampak lebih tenang sekarang, tak seperti tadi yang nampak emosi dan kacau. "Gue tau kalian capek sama apa yang terjadi dari beberapa hari lalu, tapi kita perlu bahas ini sekarang sebelum ada korban lagi."

"Iya, nggak papa. Kita ngerti, Bang," ucap Yedam, mengerti apa yang dimaksud Hyunsuk tanpa perlu diberitahu. "Jadi, Bang Hyunsuk mau bilang apa?"

"Gue dapet beberapa kabar dari pihak kepolisian." Hyunsuk memulai pembicaraan serius.

"Apa?" Junghwan nampak penasaran hingga memajukan sedikit posisi duduknya.

"Sama kayak kasus Mashiho, pelakunya nggak ninggalin barang bukti apapun." Hyunsuk memberi informasi pertama yang membuat semua mendengus kecewa. Karna informasi itu menandakan jika pelakunya akan sulit ditemukan. "Tapi, ada satu informasi lagi yang menurut gue penting."

Secret | Treasure ✓Where stories live. Discover now