Part 11

4.1K 1.1K 126
                                    

Junkyu keluar dari rumah untuk membeli sarapan karna tak ada makanan apapun di rumahnya. Hanya ada beberapa sisa cemilan semalam yang tentu tak cukup untuk mengenyangkan perutnya. Jadi, ia memutuskan untuk pergi membeli nasi sebagai menu sarapan.

Suara klakson motor tiba-tiba terdengar bersamaan dengan deru knalpot yang mendekat, membuat langkah Junkyu terhenti, ia menoleh dan mendapati sebuah motor ninja berhenti tepat di sampingnya.

Sang pengemudi melepas helm, lalu merapikan rambut hitamnya yang sedikit berantakan.

Yoon Jaehyuk.

"Mau ke mana, Bang?" tanya Jaehyuk, entah penasaran atau sekadar basa-basi.

"Bukan urusan lo."

Jaehyuk sedikit kaget dengan nada bicara Junkyu yang ketus, tak seperti Junkyu yang biasanya ramah dan hangat pada semua orang.

"Lo kenapa, Bang?"

"Kenapa apanya?"

"Lo agak aneh," ucap Jaehyuk jujur. "Kayak marah sama gue."

"Emang," jawab Junkyu tanpa ragu.

"Kenapa?" Jaehyuk bertanya dengan cepat. "Gue ada salah apa sama lo?"

"Lo udah bunuh dua temen gue."

Jaehyuk tertegun, ia mulai paham apa yang membuat Junkyu bersikap aneh padanya.

"Lo masih curiga sama gue?"

"Iya."

Ah, pantas saja kemarin Junkyu tak datang ke rumahnya. Jaehyuk mulai mengerti, Junkyu tak datang karna masih mencurigainya, bukan karna mengerjakan tugas seperti yang Hyunsuk dan Jihoon katakan.

"Kenapa lo masih curiga sama gue? Padahal semua tuduhan yang mengarah ke gue belum jelas." Jaehyuk berusaha membela diri.

"Itu menurut lo, menurut gue udah jelas. Lo emang pelakunya, Jae."

Junkyu kembali melanjutkan perjalanan, meninggalkan Jaehyuk yang terdiam di tempatnya dengan tangan terkepal menahan emosi.

••••

Yedam berjalan menyusuri kawasan perumahan seorang diri, dengan kedua tangan yang masuk dalam saku celana dan mulut yang bersenandung menyanyikan sebuah lagu untuk mengisi kekosongan di sekitar.

Saat sedang asyik bernyanyi, Yedam berhenti ketika tak sengaja melihat sosok Asahi muncul dari belokan yang berlawanan arah dengannya.

"Pagi, Bang," sapa Yedam sambil tersenyum pada Asahi kala keduanya berpapasan di tengah-tengah.

"Pagi," jawab Asahi singkat, padat, dan jelas. Tanpa senyum sama sekali, seperti biasa.

"Mau ke mana?"

"Nggak ke mana-mana, cuma jalan pagi."

Yedam mengangguk mengerti. "Oh."

"Lo sendiri mau ke mana?" Asahi balik bertanya.

"Pulang."

"Emang abis dari mana?" Asahi nampak sedikit penasaran. Pasalnya Yedam tak membawa apapun di tangannya, jadi tentu ia bukan pergi untuk membeli sesuatu.

"Dari rumah Doyoung."

Asahi tertegun, sedikit kaget karna Yedam menyebut nama itu.

Secret | Treasure ✓Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα