Ketika sampai di rumah Jihoon, Junkyu mendapati Hyunsuk di sana, dan kedua teman tertuanya itu langsung mengajaknya pergi ke rumah Jaehyuk sekarang juga.

Ya, sebenarnya alasan Jihoon menyuruh Junkyu datang adalah untuk mengajaknya pergi bersama ke rumah Jaehyuk.

"Minta maaf sama dia." Jihoon memberitahu alasan kedatangan mereka ke rumah Jaehyuk malam ini.

"Buat apa minta maaf?"

"Kita udah nuduh dia tanpa bukti yang jelas, dan itu salah," jelas Hyunsuk.

"Tanpa bukti yang jelas gimana? Semua tuduhan kita punya alasan yang jelas dan masuk akal kok."

"Tapi itu belum tentu bener, jadi seharusnya kita nggak nuduh Jaehyuk sampe segitunya," ucap Jihoon, seolah membela Jaehyuk.

"Perasaan kemarin kalian udah pada yakin kalo Jaehyuk pelakunya, kenapa sekarang tiba-tiba gini?" Junkyu nampak bingung karna Hyunsuk dan Jihoon dapat berubah pikiran dalam waktu cepat. "Kehasut omongan Asahi?"

"Kehasut gimana? Omongan Asahi bener, Jun."

"Bener apanya, Bang? Dia itu lagi berusaha ngebela temennya, biar dia juga aman."

Hyunsuk mengernyit. "Maksud lo?"

"Kalo Jaehyuk ketauan, dia juga bakal ketauan. Gue yakin kalo Jaehyuk sama Asahi tuh kerja sama untuk ngebunuh dua temen kita."

"Lo sadar nggak kalo lo udah nuduh orang tanpa bukti?" Bukannya percaya, Hyunsuk justru nampak tak sepemikiran dengan Junkyu.

"Gue bakal cari buktinya."

Setelah itu, Junkyu bangkit berdiri dari sofa dan melangkah pergi, meninggalkan Hyunsuk dan Jihoon begitu saja tanpa peduli pada panggilan dari kedua sahabatnya agar ia kembali.

••••

Setelah mendapat pesan dari Hyunsuk untuk segera datang ke rumah Jaehyuk, Yoshi bergegas pergi dengan rasa penasaran, karna Hyunsuk tak memberitahu tujuan dari kedatangan mereka ke rumah Jaehyuk malam ini.

Apa Hyunsuk ingin menunjukan sebuah bukti baru yang akan semakin memojokan Jaehyuk? Entahlah.

"Bang Hyunsuk sama Bang Jihoon nyuruh kita ke rumah Bang Jaehyuk buat apa sih?" tanya Haruto yang berjalan tepat di samping Yoshi.

Saat Yoshi mendapat pesan dari Hyunsuk untuk segera datang ke rumah Jaehyuk, Haruto juga mendapat pesan yang sama dari Jihoon. Jadi kedua pemuda berdarah Jepang itu bergegas pergi dengan penuh rasa penasaran. Kebetulan, sejak tadi Haruto memang sedang berada di rumah Yoshi untuk meminta bantuan mengerjakan tugas matematika.

"Nggak tau," jawab Yoshi, karna memang ia tak diberitahu. "Mungkin Bang Hyunsuk sama Jihoon nemuin bukti baru yang memperkuat dugaan kalo Jaehyuk pelakunya."

Haruto mengangguk-angguk, ia juga memikirkan hal yang sama seperti Yoshi.

"Bang," panggil Haruto, membuat Yoshi menoleh dan menatapnya penuh tanya. "Lo percaya kalo Bang Jaehyuk pelakunya?"

"Maksudnya?" Yoshi nampak tak mengerti.

"Lo percaya sama semua dugaan yang ada kalo Bang Jaehyuk pelakunya?" Haruto mengulangi pertanyaannya dengan lebih jelas, agar Yoshi dapat paham.

"Percaya," jawab Yoshi tanpa pikir panjang. "Semuanya masuk akal."

"Tapi gue nggak terlalu percaya."

Yoshi mengernyit. "Kenapa?"

"Pelakunya itu pasti orang yang pinter, Bang."

"Jaehyuk juga pinter."

"Iya, gue tau. Tapi gue yakin pelakunya bener-bener orang yang pinter, jadi kayaknya nggak segampang itu buat ketauan. Iya, kan?"

Yoshi diam untuk mencerna ucapan Haruto, lalu mengangguk beberapa kali.

"Bener juga." Yoshi terlihat mulai setuju dengan ucapan Haruto. "Tapi, kenapa kalimat lo kesannya kayak nggak mau pelaku sebenernya cepet terungkap, ya?"

"Nggak gitu." Haruto membantah, sadar jika Yoshi malah menangkap maksud lain dari ucapannya. "Gue cuma nggak percaya aja, itu kan pemikiran gue doang. Belum tentu bener juga."

Yoshi tertawa pelan, merasa lucu ketika melihat Haruto nampak panik karna kalimatnya. Lelaki itu terlihat seperti orang yang baru ketahuan melakukan kesalahan, karna reaksinya sedikit berlebihan.

"Iya, santai. Gue bercanda doang kok." Yoshi mengacak pucuk kepala Haruto sekilas, masih gemas dengan wajah panik yang tadi ditunjukkan oleh teman rasa adiknya itu. "Kita liat aja nanti."

Secret | Treasure ✓Where stories live. Discover now