"Bang Hyunsuk!" Suara teriakan seseorang terdengar dari luar, bersamaan dengan suara pintu yang diketuk dengan kuat.

Tanpa melihat sosoknya, semua orang dapat langsung mengetahui siapa pemilik suara berat itu.

Tentu saja Haruto, lelaki berdarah Jepang yang suka berteriak dan tak santai ketika berbicara, seperti tadi contohnya. Terkadang mereka khawatir dengan kondisi pita suara lelaki jangkung itu.

"Masuk aja, pintunya nggak dikunci!" Hyunsuk balas berteriak, agar suaranya dapat sampai ke pintu depan.

Mendengar itu, Haruto segera membuka pintu dan masuk ke dalam rumah Hyunsuk bersama Doyoung, Jeongwoo, dan Junghwan yang ikut bersamanya. Para anak sekolah langsung duduk di sofa untuk bergabung dengan yang lain, bersamaan dengan itu, mobil yang ditumpangi Jihoon dan Yoshi tiba di halaman depan.

Kini semua telah berkumpul di ruang tamu rumah Hyunsuk, menandakan sudah saatnya diskusi dimulai.

"Jadi, ada informasi apa?" Hyunsuk memulai percakapan.

"Mashiho dibunuh," jawab Jihoon singkat, memberi informasi pertama.

"Semua orang udah tau itu, dia ditusuk berulang kali, berarti dibunuh," celetuk Jaehyuk, merasa hal yang Jihoon katakan bukan sebuah informasi penting. Semua orang yang melihat jasad Mashiho pasti tahu jika ia dibunuh. "Yang jadi pertanyaan, siapa pembunuhnya?"

"Pelakunya nggak ninggalin barang bukti apapun." Yoshi mulai angkat suara, memberi sedikit informasi yang ia dapat. "Dan nggak tau kenapa, cctv di rumah orang yang lokasinya paling deket sama tempat Mashiho dibunuh, rusak."

Semua nampak terkejut mendengar itu. Ada yang benar-benar terkejut, dan ada yang hanya berpura-pura, namun entah siapa. Semua terlihat sama.

"Kok bisa rusak?" Haruto nampak tak percaya.

"Ada kemungkinan dirusak sama pelakunya," duga Yoshi.

"Kalo iya, berarti orangnya cerdik juga sampe sadar ada cctv dan ngerusakin itu biar nggak ninggalin jejak sama sekali," kata Jeongwoo, yang mendapat anggukan setuju dari semuanya.

"Tapi, gimana kalo pelakunya justru orang perumahan? Makanya dia tau posisi cctv di rumah orang itu," celetuk Doyoung yang sukses membuat semua terdiam sekaligus kaget, karna ucapannya masuk akal.

Pelaku pembunuhan Mashiho tidak hanya pintar, tapi kemungkinan juga orang yang ada di sekitar.

"Nggak ada informasi apapun tentang pelakunya?" tanya Hyunsuk, hendak kembali melanjutkan pembicaraan.

"Ada," sahut Jihoon. "Salah satu rumah di sekitar lokasi kejadian, ada yang masang cctv juga. cuma jaraknya agak jauh sama rumah yang cctv-nya rusak itu. Tapi cctv orang ini masih nyala dan nggak sengaja menyorot seseorang, kemungkinan besar dia pelaku. Karna malem itu udah larut, nggak ada lagi yang lewat dan masuk daerah perumahan karna gerbang udah ditutup."

"Ciri-ciri pelakunya gimana?" tanya Yedam, nampak penasaran.

Jihoon menghela napas kecewa. "Dia cuma kesorot dikit, jadi nggak keliatan jelas. Bahkan gue nggak bisa nebak tingginya karna posisi dia terlalu jauh dan disudut kamera. Selain itu, cahaya lampu di sana juga redup."

Semua mendengus kecewa, merasa kehilangan harapan untuk menemukan pelaku pembunuhan Mashiho, karna informasi yang didapat begitu minim.

Tiba-tiba, Yoshi teringat sesuatu. "Oh iya, ada satu informasi penting lagi."

Yoshi seketika jadi pusat atensi, semua memandangnya dengan tatapan penuh tanya sekaligus harap agar informasi yang Yoshi beri bisa memberi sedikit petunjuk.

"Apa, Bang?" tanya Junghwan, nampak penasaran.

"Kalian inget jaket couple yang kita buat beberapa bulan lalu?" tanya Yoshi.

Semua mengangguk, menandakan jika mereka ingat tentang apa yang dimaksud.

"Pelakunya pake jaket itu."

Deg!

Suasana mendadak hening, perkataan Yoshi membuat semua bibir yang ada di sana terkatup rapat. Semua nampak tak percaya dengan informasi yang baru mereka dengar. Kecuali Jihoon yang sudah lebih dulu tahu, tapi lupa untuk menyampaikan.

"Lo serius, Bang?" Haruto memecah keheningan.

Yoshi mengangguk yakin. "Iya, walau pelakunya nggak keliatan jelas, tapi jaket yang dia pake itu keliatan. Di agian punggung ada gambar bintang yang disusun bentuk permata, persis kayak jaket couple yang kita design sendiri beberapa bulan lalu."

"Jaket itu kita design sendiri, berarti yang punya cuma kita, kan?" tanya Asahi yang sejak tadi diam, fokus mendengarkan.

"Iya, seharusnya yang punya cuma kita," jawab Hyunsuk.

"Bukan seharusnya lagi, Bang. Tapi yang punya itu emang cuma kita," sahut Doyoung, membenarkan.

Mendengar itu, semuanya terdiam. Suasana kembali hening, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing sambil melirik satu sama lain, seolah mulai menaruh curiga. Sampai akhirnya, Jihoon angkat suara.

"Berarti, pelakunya salah satu di antara kita?"

Secret | Treasure ✓Where stories live. Discover now