Ya meskipun Bara pasti dengan ikhlas memberikan uangnya pada Salju, tapi Salju bukan tipe cewek matre. Kadang minta uang pada Bara juga hanya sekedar untuk membeli es krim atau jajan yang tidak terlalu mahal. Jika Salju memborong jajanan dengan uang Bara, itu juga Bara yang menawarkannya sendiri.

"Lo tenang aja. Nanti biar gue yang ngomong sama anaknya. Kita ajak Bara sama temennya aja sekalian. Biar seru" ujar Via.

"Seru pala lu! Lo sih enak ada Gion. Lah gue?" seru Chira.

"Ngga gitu. Biar nambah akrab aja kita. Ngga ada salahnya kan? Nambah temen juga" sanggah Via.

"Bener. Lagian gue juga jomblo kok. Lo tenang aja Chi" sambung Resti.

Chira mengangguk "Iya juga sih"

"Lagian kan ada Raka, siapa tau gue bisa pdkt sama dia" batin Chira.

"Okeh. Yuk samperin anak-anaknya" 

***

"Eh, yayang Pia. Ngapain kesini? Kangen ya sama gue?" tanya Gion dengan gaya sok kerennya ketika melihat kekasihnya datang menghampirinya.

Chira berbisik pada Via "Lo aja yang ngomong sama cowok lo, biar cowok lo nanti yang ngomong sama yang lain. Malu tau"

Via mengangguk lalu mendekatkan mulutnya pada telinga Gion membuat Gion senyum-senyum sendiri.

Setelah mendengar bisikan dari setan eh maksudnya dari Via, Gion mengangguk lantas berujar kepada tiga temannya "Ngabb. Nanti pulang sekolah ke Mall mau ngga sama cecan-cecan ini?"

Bara and the genk memang bukan tipe cowok alay yang suka main di Mall. Tapi jika mainnya sama cecan gini apalagi mereka seperti ada couplenya masing-masing, kayaknya bisa dipertimbangkan.

"Wahh. Mau dong" jawab Daniel antusias. Cecannya kan ada Resti. Pasti Daniel semangat. Sekalian PDKT juga kan.

"Boleh juga" balas Raka.

"Kalo gue sih. Kalo Saljunya ada pasti gue ikut" sahut Bara. Bucin memang beda.

"Iya-iya yang udah jadi bucinnya dedek gemes mah" ledek Daniel dengan sedikit melirik Salju yang sedang menautkan kedua jari telunjuknya seperti orang idiot. Salju memang tidak bisa dikacangi. Jika dikacangi, ya seperti itu jadinya.

Bara menatap tak suka Daniel "Ngga usah liatin cewek gue juga!" sergah Bara seraya menarik telinga Daniel. Kebetulan Daniel duduk disebelahnya jadi Bara bisa dengan mudah memberi pelajaran pada Daniel yang sudah dengan lancang memandangi gadisnya dengan tatapan seolah kagum.

"Anjir! Liat dikit doang gue. Lagian nggabakal gue embat!" sewot Daniel. Memang Daniel akui Salju cantik dan menggemaskan. Siapapun akan suka memandanginya. Tapi, Daniel menjunjung tinggi yang namanya persahabatan dan solidaritas. Jadi, Daniel tidak mungkin naksir dengan pacar temannya sendiri. Lagian Daniel kan sudah mengincar Resti. Si CoolGirl.

"Sekali lagi lo liatin Salju kaya gitu, gue congkel mata lo" ancam Bara seraya mengacungkan kedua jarinya didepan mata Daniel seolah benar-benar akan mencongkelnya. Daniel sampai bergidig ngeri melihatnya.

"Iya-iya ampun, khilaf gue. Yaelah"

"Kalian bawa motor sendiri apa gimana?" tanya Raka pada keempat cewek cantik yang berdiri dihadapannya. Daripada mendengar debatan Bara dan Daniel yajg tidak patut didengarkan, lebih baik menanyakan hal yang lebih berfaedah.

"Oya gue lupa! Kita kan hari ini ngga ada yang bawa motor?!" heboh Via.

"Iya astagaa" balas Chira juga tak kalah rempong.

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें