"Balaaa" Salju menghampiri Bara yang sama sekali tidak bergerak.

Salju memangku kepala Bara di pahanya. Setelah diteliti, tidak ada luka di sana.

"Bala hiks maafin Salju, Salju ngga sengaja. Bala jangan mati hiks hiks hiks. Bala jangan tinggalin hiks Saljuu"

"Bala bangunn" Salju mengusap wajah Bara. Rasa bersalah seketika menjalar di tubuhnya. Bagaimana jika Bara kenapa-napa? Bagaimana jika Bara....mati. Ohh Salju sungguh menyesal.

Salju menaruh jari telunjuknya di depan lubang hidung Bara. Bara masih bernafas.

"Bala bangun doong" Salju mencoba membuka mata Bara.

"Bala kenapa ngga bangun?"

"Balaa Salju minta maaf hiks hiks. Bala jangan mati ya? Salju hiks sayangg banget sama Bala"

Tiba-tiba ide cemerlang muncul di otak kecil Salju.

"Bala"

"Kata Bala kalo Joni Bala di pegang Salju, bisa bangun ya? Yaudah Salju pegang lagi ya bial bangun" ujar Salju polos. Tangan mungilnya terulur hendak menyentuh bagian sensitif Bara.

"Anjir! Jangan di pegang!"

Suara lantang itu berasal dari Bara yang tiba-tiba duduk dan memegangi selangkangannya.

Jadi, Bara tadi mendengar ucapan Salju
Jadi Bara cuma pura-pura?
Jadi tadi cuma prank?

"Bala kok bangun?"

"Ya bangun lah masa mati" Bara mengusap lengannya yang sedikit kotor.

"Jadi Bala tadi ngga mati?"

"Anjirr... Jadi lo pikir tadi gue mati?"

Salju mengangguk.

"Ngga, gue cuma tidur" jawab Bara asal.

"Ohh" Salju mengangguk polos.

"Bala ngga papa?" tanya Salju.

"Ngga papa pala lo benjol! Gue jatoh dari ketinggian! Encok nih badan gue" ujar Bara. Untung saja tadi ia jatuh di tanah yang di lapisi rumput jepang. Tapi meski begitu, cukup membuat badan Bara sakit.

"Salju ngga sengajaa" ujar Salju menundukan kepalanya takut.

"Yang wajar aja deh jadi cewek. Masa cowok sendiri lo jatohin dari ketinggian? Lo mau bikin gue mati?" tanya Bara kesal.

"Salju ngga sengajaa ihh. Abisnya Bala nyosol telus!"

"Kenapa? Emang ngga boleh nyium pacar sendiri? Lo maunya gue cium Elena? Iya?"

"Ih kok jadi bawa-bawa Elena sih?!"

"Siapa suruh ngga nurut"

"Bala pengen cium Elena? Iya?!"

Bara berdecak "Gue cuma pengen cium lo!"

"Bohong! Bala jahat! Salju mau put-"

"ADDOHHH SAKIT BANGET KAKI GUEE ADOOH. PATAH KAYAKNYA ADOOH" pekik Bara memegangi kaki kanannya.

"B-bala kenapa? Mana yang sakit?" tanya Salju panik seraya memegangi kaki Bara.

"Ini kaki kanan gue sakit bangett" rintih Bara. Padahal dia hanya berpura-pura. Ya memang tadi dia jatuh dari ketinggian, tapi badannya saja yang terasa sedikit sakit.

"Salju panggilin ambulan ya?"

"Ngga! Ngga perlu. Gendong gue aja ke kamar" ujar Bara merentangkan tangannya.

"Tapi kan Salju ngga bisa gendong Bala"

"Ck Bantuin gue berdiri!" pinta Bara. Padahal Bara masih bisa berdiri sendiri.

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Where stories live. Discover now