EPILOG

12.4K 355 52
                                    

~Happy Reading~









DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA STORY WITH MANTAN TERLEBIH DAHULU!!










Delapan tahun kemudian....




HARI ini suasana bahagia tengah menyelimuti keluarga Jihan. Acara peresmian rumah baru untuk sang mamah akhirnya dapat terlaksana bersamaan dengan selesainya acara wisuda Jayden. Mereka semua asik menikmati obrolan, makanan, sebagai pelengkap kebahagiaan di hari yang telah dinanti selama bertahun-tahun ini.



"Reina, Reyhan...." Panggil Jihan dari dapur.



Anak kembar itu langsung datang menghampirinya dengan nafas yang memburu karena habis berlarian dan bermain bersama Jayden juga Juna. Jihan menggeleng sembari tersenyum kecil, keduanya sudah hampir memasuki usia remaja tapi masih saja bertingkah layaknya anak kecil. Darah Jonathan iparnya memang tidak pernah salah, umur dan kelakuan sangat jauh berbeda.



Jihan berdiri tepat di hadapan keduanya dan memberi dua piring salad buah untuk mereka. Tangannya mengelus puncak kepala Reina dan Reyhan bergantian, mengacak rambut keduanya dengan kekehan kecil. "Kenapa harus lari-lari sih?"



"Kata om Titan tante lagi PMS, jadi kita buru-buru kesini biar gak dimarahin" Jawab si bungsu Reyhan.



Mata Jihan melotot kaget. Dalam hati dia sudah mengumpati suaminya itu, Titan benar-benar menjengkelkan. Dia tau pria itu bermaksud baik agar dua keponakannya cepat menghampiri Jihan, tapi kenapa harus membawa hal-hal memalukan seperti itu?



"Sudah-sudah, kalian habiskan saladnya diruang tamu. Tante mau menyiapkan beberapa piring lagi"



Keduanya mengangguk kemudian berlalu pergi dari dapur. Jihan  melanjutkan aktivitasnya, lalu melepas apron dan kembali membawa beberapa piring salad buah ditangan berjalan ke ruang tamu. Matanya mengedar begitu tiba di sana, dia tidak menemukan seseorang yang sedang ia cari. Baru saja Jihan berniat bertanya pada mamahnya yang tengah berbincang dengan Iren, mulutnya kembali terkatup setelah melihat siapa yang menuruni tangga.



Segera ia melangkah mendekati sang suami yang terlihat kesal. "Titan kamu darimana sih?"



"Keponakan kamu habis-habisan ngerjain aku" Balas Titan jengkel.



"Kok bisa? Bukannya mereka diem aja di sana" Arah mata Jihan mengarah pada Reina dan Reyhan yang sedang asik melahap salad buatannya.



"Gimana nggak ngerjain? Mereka habis dari lantai atas main sama Jayden dan Juna, tiba-tiba teriak bilang ke aku kalau di atas kakak jatuh sampai berdarah. Aku khawatir dong sampai buru-buru ke atas, tapi malah dapet jebakan dari mereka" Ujar Titan panjang lebar sambil sesekali menggerutu.



Jihan terkekeh melihat wajah suaminya yang terlihat kusut. "Dasar! kamunya aja yang bego mau di tipuin anak kecil"

TEARS OF DISSAPOINTMENT {END} Where stories live. Discover now