Chapter 23

2.2K 148 19
                                    

~Happy Reading~










DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA STORY WITH MANTAN TERLEBIH DAHULU!!












'Brak'


Bunyi meja yang dipukul kuat membuat Leyna dan Vito tersentak kaget, Spontan berdiri. Tatapan mata tajam Juna seperti alunan kematian untuk Leyna yang kini meremas ujung dress nya kuat. Wajah memerah juga rahang yang mengeras dari lelaki itu mampu membuatnya susah payah sekedar menghirup udara. Leyna yakin akan ada perseteruan besar setelah ini.


"Jadi ini kerjaan lo? Selain godain suami orang dengan cara menipu, sekarang ganti profesi jadi jalang simpanan duda kaya?!" Bentak Juna tepat di wajah Leyna.


Leyna berjengit kaget memejamkan matanya sebentar, kemudian melirik ke arah belakang Juna dan mendapati Jihan yang tengah berdiri seolah tidak ingin menampakkan wajahnya. Dia mengerti sekarang, Jihan pasti sudah mengadukan segalanya pada lelaki bermata terang di depannya.


"Jun tenang dulu, tadi kakak cuma bantuin dia sewaktu hampir tertabrak di jalan" Ujar Vito menarik Juna agar sedikit menjauh dari Leyna.


"Cih, Alasan klasik! bahkan dulu dia juga pura-pura tertabrak mobil Titan lalu perlahan masuk dalam rumah tangganya dan merusak segalanya!"



'Plak'



Tamparan kuat dari Leyna pada Juna membuat seluruh mata pengunjung menatap ke arah mereka. Tangan Leyna terasa panas, karena kuatnya tamparan yang ia beri pada Juna. Bahkan pipi lelaki itu terlihat memerah. Biarlah, Leyna rasa Juna pantas mendapatkan hal itu. "Jaga ucapan kamu, yang Titan lakukan pada saya itu semua terjadi tanpa rekayasa!!"


Juna memegangi pipinya sembari menatap tajam Leyna. "Terbukti setelah kamu mendapat kesempatan dari kejadian yang tidak sengaja terjadi, kamu mulai merekayasa semuanya menjadi sebuah kebohongan dengan masih berpura-pura lumpuh padahal sudah sembuh!" Sarkas Juna. "Nggak tau apa rencana kamu untuk Jihan, tapi yang pasti kalau kamu berani membuat dia menangis sedih, maka nggak akan ada kata selamat untuk kamu melanjutkan hidup kembali"


"Terserah kalian mau bilang apa, saya tidak akan pernah takut dengan ancaman kalian berdua" Kata Leyna menatap Juna dan Jihan secara bergantian. "Lagi pula Titan pasti akan lebih mempercayai saya daripada kalian"


Juna bertepuk tangan sambil tersenyum miring, merasa kagum atas rasa percaya diri Leyna. "Saya acungi jempol untuk rasa percaya diri kamu itu. Kita lihat apakah Titan bisa lebih mempercayai kamu yang notabe nya adalah orang baru, atau kami berdua yang sudah kenal dia lebih dulu"


Setelah mengucapkan kalimatnya, Juna melangkah mendekati Vito. "Jaga diri dari perempuan licik seperti dia, kalau nggak mau di permainkan seperti Jihan dan Titan" Peringat nya.


Tangan Jihan yang semula memegang ponsel Juna dengan gemetar ditarik begitu saja oleh lelaki itu untuk segera pergi dari sana. Bahkan untuk bertegur sapa seperti biasa dengan Vito saja dia tidak melakukannya. Juna tidak jauh berbeda dengan Titan jika sudah marah atau terbawa emosi, sangat menakutkan.

TEARS OF DISSAPOINTMENT {END} Onde histórias criam vida. Descubra agora