Chapter 14

1.6K 135 25
                                    

~Happy Reading~










DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA STORY WITH MANTAN TERLEBIH DAHULU!!










DI RUANG makan hanya bunyi dentingan sendok pada piring yang terdengar mengisi ke kosongan. Jihan, Titan, dan Leyna memilih sarapan dalam diam. Tidak ada yang berniat membuka suara atas kejadian kemarin sore yang benar-benar membuat keadaan menjadi canggung.


"Hari ini kamu mau jalan-jalan?" Tanya Titan membuat kedua wanita di depannya menoleh secara bersamaan ke arahnya.


Tanpa ragu Jihan tersenyum lebar mengangguk senang. Ternyata Titan membuat permintaan maaf kali ini dengan mengajak dirinya berjalan-jalan. Lelaki itu selalu memiliki beribu macam cara untuk membuatnya bahagia, ya walaupun dengan cara yang sederhana. "Aku mau. Kita ja–"


"Leyna" Tekan Titan. "Aku ngajak Leyna, Lagian bukannya hari ini kamu udah masuk kerja?"


Jihan diam membeku. Lontaran Titan barusan membuatnya kecewa dan menjadi tidak bersemangat. Jihan  memang sudah menyelesaikan cutinya hari ini, tapi jika memang Titan mengajaknya untuk pergi menghabiskan waktu bersama, dia pasti akan meminta pada Nathan untuk memberinya waktu cuti sehari lagi.


"Tapi aku kan bisa minta cuti sehari lagi sama mas Nathan, kita pergi bertiga ya?" Pinta Jihan bersemangat, padahal di hati kecilnya ia sudah meringis menahan sakit mengucapkan kalimat tadi. Kenapa jadi dia yang terlihat seperti orang baru di sini?


Leyna yang mendengar permintaan dari Jihan langsung mengangguk setuju. Ucapan Jihan tadi dia artikan sebagai tanda bahwa Jihan sudah menerima kehadirannya di rumah ini. "Pasti akan lebih menyenangkan kalau kita pergi bertiga" Saran Leyna meyakinkan Titan.


Titan sendiri masih merasa kaget sekaligus heran atas permintaan istrinya. Sosok Jihan yang tidak pernah ingin jauh dari segala pekerjaan kantornya kini meminta untuk libur bekerja? Ada apa dengannya?


"Kamu yakin mau ikutan dan libur sehari lagi?"


Jihan mengangguk cepat. "Yakin sayang..." Ucapnya menggenggam lembut tangan sang suami.


"Liat tempat, nggak malu kamu sama Leyna" Cibir Titan melepaskan tangannya dari Jihan kemudian melanjutkan aktivitas sarapannya.

"Wajar Tan, kalian kan pengantin baru" Leyna terkekeh kecil melihat Jihan mencebikkan bibirnya yang pasti merasa kesal pada Titan. "Bicara soal pengantin baru, maaf nih sebelumnya. Kalian nggak ada niatan bulan madu atau liburan?"


"Ada Ley, tapi mengingat kondisi kamu yang seperti sekarang Titan membatalkan semuanya" Balas Jihan santai yang terdengar seperti sindiran. Dia sepertinya memang tidak bisa lagi berbicara baik-baik dengan Leyna.





'Uhk, uhk'





Titan tersedak ketika mendengar ucapan pedas dari Jihan. Lagi-lagi sikap wanita itu tidak seperti biasanya. "K-kamu bicara apa sih Han? Aku batalin semuanya karena kita baru aja kehilangan mamah, jangan salahin Leyna karena disini yang buat kondisi dia kayak sekarang adalah karena aku"


TEARS OF DISSAPOINTMENT {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang