Chapter 31

9.4K 408 101
                                    

~Happy Reading~











DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA STORY WITH MANTAN TERLEBIH DAHULU!!












TITAN meremas rambutnya kuat diiringi oleh teriakan frustasi yang mengisi keheningan lorong rumah sakit. Kemeja putihnya sudah kusut berlumuran darah milik Jihan. Tidak ada lagi yang Titan harapkan saat ini selain keselamatan istrinya, mengharapkan bayinya selamat? Hati kecil Titan berbicara bahwa kali ini ia akan gagal menjadi seorang ayah melihat dari bagaimana keadaan Jihan tadi.


Sentuhan di pundaknya membuat Titan mengangkat wajah menatap lurus ke arah Leyna yang terlihat berdiri dengan kepala di perban. "K-kamu?" Mata Titan menelisik bingung melihat wanita didepannya berdiri tegap tidak lagi menggunakan kursi rodanya.


"Aku udah bisa berjalan sejak sebulan yang lalu"


Titan menatap tajam Leyna dengan rahang mengeras. "JADI SELAMA INI KAMU MEMBOHONGI SAYA?!!"


Leyna berlutut di kaki Titan dengan tangis yang mengiringi rasa penyesalannya. "Maaf Tan...hiks, hiks...mata aku sudah tertutupi oleh  dendam ku pada Jihan"


Penyesalan semakin besar mengurung diri Titan dalam rasa sakit yang teramat sangat, saat mengetahui kebenarannya. Jadi selama ini Jihan tidak berbohong, istrinya selalu mencoba menjelaskan tapi Titan tidak pernah mau mendengar dan mengerti. Sudah berkali-kali dia menyakiti Jihan yang ingin menjelaskan segala kebusukan Leyna, tapi yang wanita itu dapatkan darinya hanyalah ujaran rasa tidak suka dan pembelaan Titan pada Leyna.


"Sekarang aku mau jujur, kalau sebenarnya semua yang Jihan dan para sahabatnya katakan mengenai aku memang benar. Aku wanita jahat Tan, wanita jahat hiks...." Leyna semakin bersimpuh sembari memegangi kaki Titan memohon maaf atas perbuatannya. "Vito mantan suami aku dan Keysha adalah putri ku. Karena dibutakan oleh rasa cemburu yang berlebihan atas perhatian Vito pada Jihan, aku jadi menyimpan dendam pada istri kamu. B-bahkan aku sempat berniat untuk melenyapkan dia, hiks, hiks..."


Darah Titan mendidih. Kaki jenjangnya menghempaskan pegangan tangan Leyna, membuat wanita itu terdorong kebelakang secara kasar. "DASAR WANITA MUNAFIK!! BAHKAN AKU MATI-MATIAN MEMBELA KAMU DI DEPAN JIHAN, TAPI SEMUA KEBAIKAN KAMU HANYA TIPUAN BELAKA!! PEMBOHONG!!"


"Hiks...Aku minta maaf Tan hiks,hiks...Aku menyesal telah menyimpan dendam pada orang sebaik Jihan" Tangis Leyna pilu masih bersimpuh di lantai putih yang dingin. "Aku baru menyadarinya saat melihat perjuangan Jihan dalam menyelamatkan putri ku, bahkan dia tidak memikirkan kondisi janin dan nyawanya sendiri hanya demi menyelamatkan Keysha"


"DAN SEKARANG KAMU SENANG BUKAN?! ISTRI KU JIHAN SEKARAT DI DALAM SANA!! BAHKAN BODOHNYA AKU LEBIH MEMILIH MENYELAMATKAN KAMU DAN PUTRI MU DIBANDING MENYELAMATKAN ISTRI DAN CALON ANAK KAMI!!" Titan luruh ke lantai, memukul kuat dada dan kepalanya berkali-kali coba menyalurkan rasa penyesalan dan sakitnya. "Wanita yang selama hidupnya selalu dipenuhi oleh rasa sakit, harus kembali merasakan sakit...Hiks,hiks..."


Leyna perlahan bangkit mendekati Titan dan mengangkat dagu pria itu agar menatapnya. "Jihan wanita kuat bukan? Aku yakin dia pasti selamat"

TEARS OF DISSAPOINTMENT {END} Место, где живут истории. Откройте их для себя