Fokusnya sudah teralihkan pada percakapannya dengan Bara. Sampai-sampai tv nya pun sudah tidak Salju tonton.

"Lo tau kan kalo sunat itu yang di potong apanya?"

Salju mengangguk "Ini kan" dengan polos dan lancangnya Salju menyentuh bagian penting Bara dengan jari telunjuknya membuat Bara langsung melotot dan menepis tangan Salju.

"Nggausah di pegang juga, anjir!"

"Ihh kok punya Bala masih njendol gede? Tapi punya Salju lepek?" ujar Salju. Ya ampun ambigu njir.

"Udah lah nggausah bahas itu. Bisa bangun nanti Joni gue! Emangnya lo mau tanggung jawab?"

"Joni? Joni siapa? Di sini ngga ada yang namanya Joni tau!"

Bara menghela nafas "Ini yang barusan lo pegang namanya Joni. Kalo lo pegang-pegang bisa tegang" jelas Bara ambigu.

"Kok tegang? Tegangnya gimana?" tanya Salju polos.

"Ck kepo!"

"Ihh Salju kan pengen tau, soalnya punya Salju kalo di pegang ngga tegang tuh"

"Ambigu njir!"

Untung saja di rumah hanya ada mereka berdua saja. Satria tadi izin keluar untuk kerumah temannya sedangkan Mila sedang pergi ke rumah tetangganya. Jika ada orang lain, bisa habis Bara. Sudah mengotori otak si polos.

"Ihh Bala! Jelasin dong!"

"Anak perempuan ngga boleh tau. Dosa" final Bara. Daripada meladeni pertanyaan Saju yang semakin di jawab semakin muncul pertanyaan baru bagi Salju.

"Dosa ya? Yaudah deh Salju ngga tanya lagi. Salju takut dosa"

Bara meraih kepala Salju dan mengelus rambutnya "Good"

"Yaudah. Sekarang siapin barang-barang yah. Gue bantuin" ajak Bara.

"Ihh ntal dulu. Salju lagi nonton Tay- yahh ko udah selesei sih!" ujar Salju melihat tayangan di televisinya sudah berganti yang lain.

"Lah makanya. Yuk" Bara menggandeng tangan Salju.

"Tapi itu matiin dulu tipinya. Hemat listlik tau!"

"Iya sana" Bara melepas genggamannya.

"Bala yang matiin. Salju ngga bisa hehe"

"Ck tinggal di pencet remotnya masa nggabisa?" heran Bara.

"Ihh kalo pake lemot bisa, tapi kata bunda halus ada yang di matiin tombol di belakang tipinya, Salju takut kesetlum" ujar Salju mengingat tempo lalu ia pernah kesetrum saat mematikan televisi. Sejak saat itu Salju trauma dan tidak mau mematikan ataupun menyalakan televisi sendiri.

Bara berdecak "Yaudah! Sana duluan ke kamar. Ntar gue nyusul" usir Bara.

***

"Ngapain bawa baju banyak banget sih?!" kesal Bara melihat Salju memasukan hampir seluruh isi lemarinya ke dalam koper.

Salju menghentikan aktivitas lalu menghadap Bara yang sedang menoton dirinya di pinggir ranjang "Emang ini banyak ya?" tanyanya polos.

"Pake nanya! Udah! Bawa baju lima biji aja"

"Emang Salju nginep belapa hali?"

"Seminggu"

"Hah! Lama banget sih!"

"Suka-suka gue lah!"

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Место, где живут истории. Откройте их для себя