Bab 24

237 34 4
                                    

"Ngapain?" Bulan bertanya pada seseorang yang pagi-pagi sudah duduk di atas motor, di luar pagar rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain?" Bulan bertanya pada seseorang yang pagi-pagi sudah duduk di atas motor, di luar pagar rumahnya.

Elzan mengalihkan pandang dari gawai, melihat Bulan, "Rumah lo?"

Bulan mengangguk dengan tatapan bingungnya, "Oh." Elzan memasukkan gawai ke kantong seragamnya. Lalu melajukan motornya.

Bulan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bingung atas tingkah laki-laki itu.

Kala akan melangkahkan kaki. Sebuah Taxsi berhenti di depannya. Tumben sekali ada taxsi melintas.

"Butuh tumpangan neng?" Pak supir bertanya setelah membuka jendela.

Bulan mengangguk, ia memasuki taxsi tanpa ragu, "Tumben lewat sini pak? Jarang banget soalnya."

"Iya neng, tadi bapak nganterin penumpang di daerah sini."

Bulan membulatkan mulutnya. Ia menikmati perjalanan, memandang ke luar jendela. Pagi yang cerah, banyak orang berangkat mengawali aktivitas, oleh sebab itu jalanan Jakarta sungguh padat.

Butuh waktu hampir lima belas menit untuk sampai ke sekolah, lumayan daripada biasanya.

"Enggak usah neng, sudah dibayar," ucapan pak supir mengagetkan Bulan.

"Beneran pak? Sama siapa?" Bulan melipat dahinya.

"Unkfrowen katanya," pak supir mengucapkan dengan terbata-bata.

"Unknown pak?" Pak supir mengangguk, "Iya neng itu."

Bulan mengangguk. Keluar dari taxsi setelah mengucapkan terima kasih.

Sekolah tempat yang awalnya menjadi kesukaannya, kini kebalikannya. Kala kenyamanan sudah tak lagi ia dapatkan.

Ia terkejut saat memasuki kelas, melihat tas Sandra tidak berada di tempatnya, melainkan berpindah di bangku paling belakang. Sandra juga duduk di sana.

"Lo pindah San?" Bulan berdiri di samping meja Sandra.

"Iya, kenapa? Enggak terima?" Bulan menggeleng pelan, "Kenapa?"

"Lo semenjak punya temen baru, lupa sama kita. Manusia enggak tahu diri lo." Sandra berkata dengan nada tinggi. Sampai seluruh siswa melihat ke arah mereka.

"Enggak gitu San." Bulan menggeleng-gelengkan kepala.

"Halah, gue sih bodoh amat. Lo juga enggak penting." Kali ini Gena berucap, ia duduk di depan Sandra.

Bulan menganguk pelan, "Terima kasih atas semuanya."

Bulan mengakhiri percakapan mereka dengan senyum kecil. Ia pergi, berjalan menuju taman tak berbunga.

Air mata ia tumpahkan di sana. Pohon rindang menaunginya dari sengatan panas matahari.

Dadanya sesak. Pikirannya hanya berisi tentang kenangan dan kenangan lagi. Kebahagiaan dalam hidupnya hanya berada di masa lalu.

"Cih, cengeng," Bulan mendongak. Ia terkejut melihat seseorang yang sedang duduk di salah satu dahan.

"Ngapain?"

Elzan hanya mengidikkan bahu sebelum memakan buah mangga langsung dari pohonnya.

Untung Bulan punya reflek yang baik. Jika tidak, buah mangga yang dijatuhkan Elzan akan menimpa wajahnya.

"Hati-hati, dasar enggak punya hati!" Maki Bulan, wajahnya memerah.

"Cih." Elzan ber-decih melihat Bulan tetap memakan mangga yang ia beri.

"Apa?" Bulan berkata dengan nada sinis.

Elzan menaikkan satu alisnya, pura-pura bingung.

"Bulan, kamu ngomong sendiri?" Bulan mengalihkan pandang, menatap Kenzi dan Shezan yang baru datang.

Bulan menunjuk ke atas dengan tampang datar, "Enggak ada siapa-siapa kampret." Kenzi berkata setelah mendongak.

Bulan mendongak, benar kata Kenzi tidak ada siapa-siapa. Ia terkejut, matanya berputar melihat sekitarnya. Tidak ada siapapun, cepat sekali laki-laki itu pergi.

Sampai akhirnya ia melihat punggung milik Elzan. Pria itu berjalan santai, memasukkan satu tangannya ke dalam saku.

Belum sempat Bulan melihat dengan jelas, laki-laki itu berjalan kembali setelah berhenti. Tadi, Bulan yakin telah melihat senyum laki-laki itu, meski dari samping.

 Tadi, Bulan yakin telah melihat senyum laki-laki itu, meski dari samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Massa (TAMAT)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang