"Kalo ngga enak kenapa diculi? Kenapa dihabisin?" tanya Salju.

"Eh gue ngga nyuri yah! Gue bayar bahkan lebih uangnya!"

"Hehe, kalo kaya gini calanya, Bala boleh deh culi bekel Salju tiap hali" ujar Salju cengengesan.

"Ck dasar cewek! Liat duit langsung kicep!"

Mengantongi uangnya, Salju mengambil bekal dan botolnya lalu kembali ketempat asalnya.

"JAMKOS WOY! WUHUII" seru Asep yang baru saja masuk kelas. Sepertinya dia dapat pesan dari guru.

Seketika kelas langsung ricuh bersorak bahagia. Tak terkecuali Salju. Gadis itu berbinar, waktunya main!.

Salju mengambil sebuah mainannya ditas. Ya, mainan itu adalah ular tangga. Dia memang seringkali membawa mainan kesekolahnya untuk mengisi waktu saat jamkos. Disaat yang lain pada sibuk main ponsel seperti video call dengan do'i, ngegame online, foto-foto dan berjoged tiktod, Salju memilih bermain dengan mainan jaman dahulu, seperti ular tangga, congklak, ABCan, petak umpet dan masih banyak lagi.

Dan hanya satu orang yang mau diajak main, yaitu Restu. Tapi berhubung Bara melarang untuk dekat-dekat dengannya, akhirnya Salju mencoba mengajak ketiga temannya yang sama-sama sedang sibuk dengan ponselnya masing-masing.

"Chilaa, main ulal tangga yuk"

"Aduh, Sal. Sorry yah, ajak Via aja tuh"

"Pia, main yuk"

"Males ah"

"Lestii"

"Les"

"Res! Dipanggil Salju noh!" tegur Via menyenggol bahu Resti. Resti sebenarnya mendengar tapi ia tidak tahu bahwa Salju memanggilnya. Ia kira Salju sedang memanggil orang yang bernama Lesti.

"H-hah, kenapa Sal?"

"Lesti mau ngga main ulal tangga?"

"Eum, Sorry yah tapi gue mau browsing"

Salju mencebikkan bibirnya kesal. Apa susahnya sih main ular tangga sampai-sampai temannya menolak ajakannya semua. Padahal dia sangat ingin main ular tangga.

Tapi, memang siapa sih yang mau diajak main jadul seperti itu? Sudah jelas mereka memilih bermain ponsel bukan?

Aha! Salju punya edi! Eh ide!

Salju tidak berputus asa. Dia menghampiri kekasihnya dan mencoba mengajaknya main. Meskipun sudah pasti Bara akan menolak, tapi Salju akan mencobanya.

"Balaaa" panggil Salju manja setelah sampai pada bangkunya Bara.

Bara yang sedang asyik pada ponsel mendongak. "Apa?!"

"Main ini yuk" ajaknya menunjukkan kertas ular tangga lengkap dengan perintilannya.

"Dih, ogah!" tolak Bara mentah-mentah tanpa melirik Salju.

"Bala kok gitu sih sama pacal sendili?" tanya Salju dengan mukanya ditekuk lucu.

"Bodoamat. Mending gue mabar daripada maen gituan kek bocil" balas Bara lantas memutar bola matanya jengah.

"Zak, mabar kuy lah!" ajak Bara pada teman sebelahnya.

"Gaskeun bossque!" seru Zaki sambil mengangkat ponselnya dalam posisi horizontal tinggi-tinggi.

"Yaudah! Salju main sama Lestu aja!" final Salju kesal dan Bara tidak menghiraukannya. Bara malah sudah memulai mabar FreeFirenya.

Menghentak-hentakkan kakinya kelantai Salju menghampiri Restu yang masih sibuk menyalin catatan.

"Lestuuu..main yuk"

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Where stories live. Discover now