"Lah iya kan? Bala?"

"Bukan pake L, tapi pake elll iish" koreksi Salju dengan jawaban yang sama-sama salah. Salju merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa ngomong R. Percuma saja menjelaskan pada Satria. Setiap orang yang mendengarkan penjelasannya pun sepertinya tidak akan paham.

Salju mengetikan nama 'Bara' diponselnya lalu menunjukkan nya pada Satria.

"Ohh namanya Bara ,ngomong dong dari tadi"

"Kan tadi Salju udah ngomong!" jawab Salju kesal. Kakaknya ini kadang manis kadang juga menjengkelkan.

"Iya tapikan ngomongnya Bala-Bala terus, A'a kira Balaram temennya Krisna" ujar Satria terkekeh.

"Ih! Kok A'a gitu sih? A'a kan tau Salju ngga bisa ngomong el" Salju menatap kecewa kakaknya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Eh iya-iya maap, A'a becanda kok, jangan nangis yaa" bujuknya.

"HUAAA A'A JAHAT! HUAAA" tangis Salju pecah. Salju menangis dengan tangannya mengucek mata dan kakiknya yang ia hentak-hentakkan kelantai seperti anak kecil.

"A, adeknya jangan dinakalin dong" teriak Mila didapur sana mendengar anak perempuannya menangis.

"Iyaya sayang jangan nangis dong cup cup cup" ujar Satria panik seraya menepuk pundak Salju.

"A'a jahat hiks A'a ngga ngelti pelasaan hiks Salju. Salju juga pengen bisa ngomong lancal. Tapi Salju nggabisa hiks hiks" ujarnya parau disertai sesegukan.

Mendengar ucapan Salju membuat hati Satria ikut sakit. Dia menyesal karena telah membuat adiknya sedih. Seharusnya dia tadi tidak berpura-pura tidak paham akan penjelasan Salju.

Satria membawa tubuh Salju kedalam dekapannya. Memeluknya erat seraya mengusap punggungnya yang bergetar karena menangis.

"Maafin A'a yah, A'a ga bermaksud buat Aju sedih. Sekarang Aju boleh minta apa aja sama A'a, asal Aju jangan nangis lagi, yah?" ujar Satria.

Mendongak, Salju menarik ingusnya yang ingin keluar "Benelan? hiks"

"Iya sayang" Satria mengusap kepala Salju.

Salju melepaskan diri dari dekapan Satria lalu berujar "Salju mau seblak!"

Satria melotot "Jangan seblak!"

"Ih! Katanya apa aja boleh? Pokoknya Salju mau seblak! Titik." kekeuh Salju.

"Tapi jangan seblak sayang, ntar kamu mencret" ujar Satria memgingat tempo lalu ketika Salju memakan seblak yang ia beli selepas kuliah, dan setelahnya Salju langsung diare.

"Salju maunya seblak!"

"Juu"

"Apa?!" tanya Salju dengan nada yang ia ketus-ketuskan. Berharap Satria takut.

"Jangan seblak ya" bujuk Satria.

Mata Salju mulai berkaca-kaca lagi dengan bibir yang menekuk kebawah lucu seperti bayi. Satria langsung panik. Pusing juga melihat Salju menangis.

"Ett iya iya boleh, tapi jangan pedes-pedes ya?"

"Iya sedeng aja kok. Sana beliin!"

"Ck iya. Seblak doang nih?" tawar Satria.

"Ya engga dong" jawab Salju antusias. Ya kali cuma seblak doang. Tidak mungkin Salju menyia nyiakan kesempatan emas ini.

"Terus?"

My Lisp Girlfriend [ REVISI ]Where stories live. Discover now