(63) Kecewa

2.2K 92 62
                                    

🍳🍳

Kita bisa ada tapi tak semuanya bisa abadi karena waktu masih berjalan.

Karina Valenssia
Kevin Albano Fahriz

🍳🍳

KARIN'S POV

Aku ketawa geli karena guyonan receh dari Ana. Begitu juga dengan Mita yang ikut tertawa. Kita udah ada di kafe sejak satu jam yang lalu. Dan sedari tadi kita hanya cerita-cerita konyol tentang awal masuk ke SMA Nusantara. Terutama cerita lucu dari Ana. Dan itu buat aku tertawa.

"Dan finally, kita jadi kaya sekarang. Untung ya kita ketemu Mita, Rin." Kata Ana lagi. Memang, aku dan Ana satu SMP dulu sedangkan Mita tidak.

"Betul." Jawabku sambil meringis. Kami pun diam selama beberapa saat untuk menikmati minuman yang kami beli.

"Rin, kita bakal kangen berat nih sama lo." Lirih Mita tiba-tiba. Aku tertawa. Padahal kita udah janji gak mau mellow mellow-an tapi Mita malah bahas ini.

"Karin juga bakal kangen kalian lah."

"Rin," kali ini Ana memanggil. Aku menoleh sambil mengangkat kedua alis. "Lo beneran ya mau ninggalin kita?"

Tuh kan. Ana juga. Gimana sih kalian?

"Ya gimana lagi, Ana."

Mita merengut. "Lo gak harus ngalah buat Linda, Rin. Linda emang butuh perhatian khusus tapi lo gak harus ngorbanin perasaan lo juga."

"Udah Mita. Jangan bahas ini, ah." Kataku mulai tak suka. Iya, karena mereka benar.

"Tadi Kak Kevin gak masuk sekolah." Kata Ana tiba-tiba.

"Kenapa?" Tanyaku otomatis. Aduh, lupa. Harusnya aku keliatan gak peduli!

"Tuh kan Rin. Lo sayang sama Kak Kevin. Kak Kevin juga sayang lo. Sebenernya yang penghalang itu Linda. Bukan elo. Dan elo gak harus mundur karena dia." Ucap Ana. Aku berdecak kesal.

"Udahlah, ini kan keputusan Karin. Gak bisa diganggu gugat." Balasku dengan nada bercanda. Yah, tapi mereka malah nganggepnya serius. Aku menghela nafas lagi. "Kenapa Kak Kevin gak masuk?"

"Kata Kak Sung, gak tau. Dia ngilang." Jawab Ana lirih.

Kak Kevin ngilang? Ngilang kemana? Masa sahabat-sahabatnya gak ada yang tau? Nggak mungkin deh. Mungkin Kak Kevin ada di rumah Linda tapi Kak Sung gak tau. Bisa aja. Kenapa sih aku malah mikirin itu lagi? Ah, Karin dodol!

"Rin, menurut gue apa yang Kak Kevin ucapin pas itu dia cuma bohong. Dia sebenernya lebih sayang ke elo ketimbang Linda. Dia cuma mau Linda tenang." Ujar Mita.

Sebenarnya aku tahu itu. Tapi, rasanya sulit buat mikirin itu sedangkan yang aku denger waktu itu berbeda.

"Iya, nyatanya Kak Kevin lebih milih ngajakkin lo ke pasar malem kan daripada nemenin Linda yang tidur? Dia rela balik lagi buat lo walaupun wajahnya babak belur gitu." Lanjut Ana yang ku tahu itu benar.

"Tapi, Linda harus sembuh. Kalian gak tau seberapa besar kemungkinan Linda untuk bunuh diri. Dan Karin gak mau Linda bunuh diri cuma gara-gara Karin. Lagian cowok kan banyak, tinggal nyari." Aku tertawa di akhir kalimat berusaha mencairkan suasana. Akhirnya, mereka ikut tersenyum denganku.

KARIN✔Where stories live. Discover now