(42) BTS (Bego Tertolong Squad)

1.8K 64 3
                                    

🍳🍳

Tertawa dan menangis itu mudah saat kau benar-benar merasakannya.

~Karina Valenssia

🍳🍳

KEVIN pun mengejar Karin yang marah. Sungguh, ia tak mengerti mengapa cewek itu marah. Apa dia tidak peka? Atau.. ia terlalu bodoh untuk mengerti?

"Karin, marah?"

Karin berhenti berjalan dan berbalik menghadap Kevin dengan tatapan nyalang, "Jangan manggil gitu di depan temen-temennya Kak Kevin. Karin malu!"

Kevin menatapnya dingin, "buat apa malu? Gue malah pingin ngomong ke seluruh penghuni Bumi kalau lo sekarang pacar gue."

Karin menahan dirinya untuk tersenyum, "Maaf."

"Makasih, Karin."

Karin mengernyit karena tak mengerti. Tapi, melihat senyum Kevin yang tulus itu membuatnya berhenti berpikir dan menyadarkan dirinya untuk tetap berpijak di bumi.

"Kak Kevin udah baikan sama Alan?"

Kevin berdecak, "Gue cuma makasih sama dia udah nyadarin gue. Gue belom mau baikan."

Karin mengangguk pelan, "Baikan dong. Alan sebenernya nggak jahat. Dia emang pernah bohongin Kak Kevin, tapi nyatanya ia masih peduli sama Kak Kevin, kan?"

Kevin diam mencerna kalimat Karin. Ia tahu selama ini Alan hanya mencari masalah dengannya agar dekat dengan dirinya. Tapi ia tak pernah memperdulikan itu. Setelah semua ini, apakah ia harus memaafkannya atas kejadian bertahun-tahun lalu?

"Oke."

Karin pun tersenyum kecil kemudian cemberut lagi.

"Kenapa?"

"Maafin Karin udah buat Kak Kevin marah. Karin gak maksud buat nambah masalah kok. Karin lagi kesel sama Kak Kevin.."

"Iya udah. Gue gak marah, cuma emosi aja."

Karin tambah cemberut, "sama aja."

Kevin terkekeh, "yaudah, lupain. Sekarang Karin punyanya Kevin. Karin gak boleh deket-deket yang lain. Kalau deketin yang lain Kevin bakal marah ke Karin. Ngerti?"

Karin mengernyit. Sepertinya perjanjian yang kurang adil baginya. Tapi ia mengangguk begitu saja.

"Oke," jawabnya lirih.

"Lo tau, kalau orang kebanyakan cemberut gak bisa senyum dengan mata melotot."

Karin menatapnya heran. Ia pun mencoba tersenyum dan melototkan matanya, "bisa."

"Nah gitu dong senyum." Kevin tersenyum geli melihat Karin yang kembali kesal karena ia kerjai. "Nggak mau pulang? Ini malem?"

"Kak Kevin gak papa kan?" Tanyanya sedikit khawatir padahal Kevin yang menghajar Alan habis-habisan.

Kevin menggeleng. "Gue baik. Ayo, pulang. Ntar lo kedinginan, lo cuma pake tank top kan?"

Karin melotot dan merapatkan jaketnya. "Kok tau?"

Kevin mengendikan bahu, "nggak ada yang ganjel pas peluk tadi."

Karin pun langsung membuang mukanya yang sudah semerah tomat. Kak Kevin sialan!

🍳🍳

Alan mendengus kesal karena dikacangi oleh teman-teman Kevin. Hei, bukankah dia sudah membantu teman mereka? Tapi malah tidak dianggap di sini.

KARIN✔Where stories live. Discover now