(19)Rencana Maut

1.8K 69 1
                                    

🍳🍳

Aku hanya ingin kamu ada di sisiku. Maafkan aku.

Karina Valenssia

🍳🍳

SUDAH hampir satu minggu sejak insiden itu terjadi. Karin yang semakin gencar mendekati Kevin belum mendapatkan hasil yang ia inginkan. Setiap hari ia membawakan bekal untuk Kevin kecuali Senin dan Kamis. Setiap hari ia mencoba mengajak Kevin pulang bareng. Tentu selalu ditolak.

Setiap hari ia ke kelas Kevin dengan berbagai alibi. Setiap pagi dan malam ia mengechat Kevin. Namun, hanya beberapa pesan yang terbalas.Setiap malam Karin juga selalu menelpon Kevin. Dan hal tak terduga terjadi, telponnya selalu diangkat! Dan juga, Karin sampai ke rumah Kevin hanya untuk memberikan keju yang ia curi dari dapur.

Kevin hanya terkadang menanggapi kata-katanya. Namun sekarang, Kevin tak pernah membentaknya lagi. Karin cukup senang dengan itu. Akan tetapi, Kevin juga masih cuek saja padanya.

"Rin, katanya mau pemilihan casting?"tanya Ana.

"Oh, itu. Kak Nita besok balik kok. Jadi, paling ya besok."jawab Karin seadanya. Ana mangut-mangut mengerti.

"Lo belum nyerah buat deketin Kak Kevin?"tanya Mita sambil mencatat beberapa rumus di papan tulis.

"Karin gak akan pernah nyerah!"seru Karin yakin.

"Tapi, Kak Kevin biasa aja tuh sama lo,"jawab Ana yang membuat Karin merengut.

"Kak Kevin peduli sama Karin. Nyatanya dia nungguin Karin semaleman di rumah sakit."ucap Karin sedikit bangga.

"Karin, gue punya rencana!"seru Mita heboh sambil membalikkan badan menatap Ana dan Karin.

"Apa?"tanya Ana penasaran.

"Gimana kalo lo pura-pura sakit, biar lo bisa buktiin kalau Kak Kevin khawatir sama lo. Kalau dia khawatir itu artinya dia sayang sama lo. Tapi, kalau biasa aja.. yaudah mending balik kanan bubar jalan."jelas Mita.

"Nggak!! Karin gak mau! Nanti kalau ketahuan Kak Kevin bisa marah ke Karin."ucap Karin panik.

"Kayanya ide bagus. Gue jamin deh, nggak bakalan ketahuan."timpal Ana menyetujui.

"Karin gak mau ah. Karin gak mau boong."

"Ya, terserah kalau lo mau gini-gini terus sama Kak Kevin."ucap Mita acuh.

Karin menatap kedua sahabatnya ragu. Haruskah ia mengikuti rencana yang menurutnya gila ini?  Jika iya, maka ia takut kalau ketahuan. Tapi, siapa yang akan membocorkan rencana ini kalau yang tau hanya mereka bertiga?

Jika tidak, maka Kevin tak akan pernah menoleh untuknya. Jadi, ia sudah memustuskan sekarang. Ia akan mengikuti rencana Mita.

"Oke. Gue mau."ucap Karin yakin.

Mita yang semula sudah fokus dengan penjelasan guru fisika di depan langsung menoleh kebelakang lagi. Begitu pula dengan Ana.

"Yakin?"tanya Ana memastikan apa yang baru saja ia dengar.

"Karin yakin."jawab Karin lagi.

"Oke. Gini rencananya.."

🍳🍳

Karin menyentuh icon send untuk mengirim pesannya pada Kevin. Jantungnya berdegup kencang. Sebenarnya, ia masih khawatir akan rencana ini. Namun, ia tetap harus berjuang! Ia kembali membaca pesan yang ia kirimkan ke Kevin.

KARIN✔Where stories live. Discover now