(7)Lambhorgini

2K 92 26
                                    

🏎
NOW PLAYING : BAD THINGS

🍳🍳

Aku akan mengingat moment ini dalam lambhorgini merahmu

Karina Valenssia

🍳🍳

KEVIN menarik tangan Karin dengan kasar keluar dari ruang teater. Karin meringis merasakan pergelangan tangannya kembali sakit. Seakan tangannya benar-benar ditekan dengan ganas.

"Kak Kevin, tangan Karin sakit,"rintih Karin sambil tertatih-tatih mengikuti Kevin yang terus menyeretnya di koridor sekolah yang sudah agak sepi.

Kevin tetap tak peduli akan rengekan dari cewek yang ia seret seenaknya. Karin menggigit bibirnya, meraskan pergelangan tangannya yang sudah memucat.

"Kak Kevin.. sakit,"ucap Karin lirih. Ia tak mau mengeluarkan air mata di depan Kevin. Seketika Kevin berbalik dan menatap Karin jengkel.

"Mau lo apa sih?!"bentak Kevin kesal. Ia masih tak melepaskan cekalan kencangnya di tangan Karin. Karin hanya menunduk menatap sepatunya. Mengigit bibir bawahnya gelisah.

"Karin cuma pingin Kak Kevin ikut main drama sama Karin,"jawab Karin lirih.

"Lo pikir lo siapa?! Seenaknya buat gue ikut drama!"bentaknya lagi.

"Kak Kevin, sakit.."jawaban lirih Karin malah membuat Kevin tersentak. Ia langsung melepaskan cekalan tangannya. Setelah itu, Karin menarik tangannya menghindar dari Kevin. Kevin menatap tangan merah kebiru-biruan akibat dirinya itu. Sekarang, ia merasa sangat bersalah karena melukai anak orang. Sedangkan Karin masih saja menunduk sambil mengelus-elus tanganya.

"Eh, sori. Gue gak maksud mau nyakitin lo tapi.."

Karin memandangnya dengan mata berkaca-kaca. Cowok di depanya hanya menelisik mata itu. Ia merasa sangat bersalah.

"Jangan nangis dong, lo mau apa deh gue kasih!"ucap Kevin. Karin mengerjapkan matanya beberapa kali hingga membuat beberapa bulir air matanya turun. "Aduh, gue bilang jangan nangis. Cengeng banget!" Kevin mengusap lembut pipi Karin. Hal itu membuat pipi Karin merona dan ia pun tersenyum kecil.

"Kak Kevin sentuh pipi Karin! Karin gak mau cuci muka setahun ah,"ucapnya lirih.

"Ih jorok!"seru Kevin sambil bergidik ngeri.

"Karin mau telur mata sapi setengah matang, kak!"

"Lo pikir gue abang-abang kerak telor?!"

"Ih, abang-abang kerak telor ya jualnya kerak telor."

"Nggak ah, lo mau duit berapa gue kasih!"

Karin terdiam menatap Kevin kesal. Matanya melotot tajam. Wajahnya memerah sekarang.
Kevin pikir Karin bisa dibeli?! Enak banget tuh congor ngomong!! Untung ganteng!

Sedangkan Kevin malah terdiam menatap Karin yang menunjukan muka amarahnya.

"Kenapa?"tanya Kevin ikut kesal.

"Tangan Karin sakit! Pokoknya Karin mau telur mata sapi setengah matang! Titik! Atau Kak Kevin harus ngasih mata kak Kevin ke Karin!"

Kevin melotot tajam. Gila bener nih cewek! Minta mata gue!

"Lo pikir gue penjual mata eceran?"tanya Kevin heran.

"Karin gak mau tau!" Karin menatap Kevin kesal. Memangnya ada penjual mata eceran?

KARIN✔Where stories live. Discover now