(14)Cogan galau

1.8K 77 4
                                    

🍳🍳

Aku tahu kamu sedang sedih, oleh karena itu takdir membawaku bertemu denganmu lagi agar kau terhibur

Karina Valenssia

🍳🍳

NITA mengumumkan ke grup bahwa hari ini tidak jadi dilaksanakan perekrutan karena ia harus ke luar kota. Jadi, di sini lah Karin. Di dekat tempat parkir.Karin menghampiri Kevin yang sedang mengeluarkan motor besarnya dari parkiran SMA Nusantara.

"Kak Kevin! Kangen Karin nggak?"tanya Karin yang membuat Kevin malas menengok.

"Gak."

"Kak Kevin tadi mbolos pelajaran PPKN nggak?"tanya Karin penasaran. Ia tahu jadwal pelajarannya karena sempat mengintip jadwalnya Sungut tadi malam. Mereka bermain kartu di dalam kamar Sungut. Kevin sedikit geli mendengar pertanyaan itu.

Sok perhatian banget sih nih bocah. Batin Kevin geli.

"Nggak."

"Wah, Kak Kevin udah nurutin kata-kata Ayah duanya Karin ya?"

"Hm.."

"Karin, pulang yuk!"ajak Sungut namun Karin malah melotot padanya.

"Karin mau pulang sama Kak Kevin."

"Gue gak mau."jawab Kevin sarkas sambil menatap Karin dingin.

"Karin masih marah?"tanya Sungut. Karin sama sekali tidak menanggapi kata-kata itu.

"Ana ada di depan gerbang. Pulang bareng ana aja sana!"usir Karin. Sungut mendesah kesal. Namun, ia menuruti kata-kata Karin.

"Gue duluan, Vin!"seru Sungut sambil mengendarai motornya keluar sekolah. Dimana Tanduk? Sepertinya manusia itu sudah pulang duluan.

"Yoi!"jawab Kevin sambil menarik motornya. Parkiran sudah sepi. Ia sudah bisa leluasa mengeluarkan motornya. Bukan hanya karena alasan itu saja. Namun, jika ia keluar dahulu, cewek-cewek akan mengejarnya nanti.

"Kak Kevin, Karin anterin pulang, ya? Kan searah."pinta Karin penuh harap. Kevin meliriknya.

"Enggak." Kevin mengeluarkan kotak bekal dari tasnya lalu mengulurkannya pada Karin." Makasih."

Karin menyambutnya dengan senang." Sama-sama, Kak! Enak nggak kak? Karin loh yang buat."

"Mungkin kalau gue belom tahu siapa yang buat gue bakal bilang enak. Tapi, kalau gue tahu yang buat lo nggak jadi enak deh."

"Kok gitu, sih?"tanya Karin sambil cemberut.

"Ya, gitu."

"Kak Kevin, anterin Karin pulang ya?"

"Gak."

"Anterin lah! Masa Karin sendiri!"seru Karin kesal.

"Enggak."

"Ah, Kak Kevin jahat! Masa nggak mau nganterin Karin pulang."

"Enggak, Karin."jawab Kevin berusaha melembut.

"Ah, Kak Kevin jahat banget! Jahat! Karin kan gak bisa pulang sendiri. Masa suruh jalan kaki? Kan Karin capek."

"Naik angkot."

"Angkot panas! Desak-desakan. Pokoknya Karin mau dianterin Kak Kevin!!"seru Karin kekeh sambil menarik tangan Kevin. Tentu saja hal itu memancing kemarahannya.

"KALAU GUE BILANG NGGAK YA ENGGAK!!"bentak Kevin membuat Karin terkejut.

"Kak Kevin sebel banget, ya sama Karin?"

KARIN✔Where stories live. Discover now