(4)Makan dengan Calon Mertua

2.6K 110 23
                                    

🍽

🍳🍳

Menghasut ayahmu adalah salah satu perjuangan yang wajib ku lakukan

Karina Valenssia

🍳🍳

DIWANGSA dipanggil putrinya, Intan untuk turun, ia langsung menurut tanpa tahu apa yang akan terjadi. Setelah Karin melihat Diwangsa turun sambil membawa beberapa map, ia langsung berdiri menghadang sang calon besan.

"Sore ayah,"sambut Karin sambil mencium tangan Diwangsa. Diwangsa terkejut mendapat perlakuan seperti itu. Dahinya sudah keriting memikirkannya.

"Ayah?"tanya Diwangsa bingung.

"Iya, ayah. Sekarang ayah kak Kevin, Karin panggil ayah ya? Bolehkan ayah?"tanya Karin antusias. Diwangsa menggaruk tengkuknya bingung.

"Iya boleh."jawabnya kemudian.

"Ah makasih, ayah baik deh!! Ini Karin bawain semur jengkol buatan bunda-nya Karin. Ditambahin bumbu kasih sayang loh ayah," Karin dengan senang menyodorkan rantang yang ia bawa.

"Wah, semur jengkol! Ayah suka nih,"jawab Diwangsa sumringah setelah mengetahui rantang yang Karin bawa itu berisi semur jengkol.

"Kak Kevin suka semur jengkol gak, yah?"tanya Karin sambil berjalan mendahului ke meja makan. Ia pun menarik kursi untuk Diwangsa.

"Iya, Kevin suka. Udah lama sekali nggak makan masakan rumahan. Ayah kangen banget."

"Sini ayah duduk. Kalau ayah suka, setiap hari Karin bakal bawain masakan Bunda buat ayah deh, kalau mau, Karin anter sekalian ke kantornya Ayah."jawab Karin tak kalah senang.

"Wah beneran ini?"tanya Diwangsa sambil duduk dan meletakan rantangnya di atas meja makan.

"Kak Intan juga mau dong dibawain masakannya,"ucap Intan sambil menarik kursi dan duduk.

"Iya kak pasti Karin bawain,"jawab Karin. "Beteweh, Kak Kevinnya mana?"tanya Karin.

"Kamu suka sama Kevin ya?"tanya Diwangsa dengan nada menggoda Karin. Karin hanya terkekeh.

"Iya ayah, Karin suka sama Kak Kevin. Restuin ya, yah?"tanya Karin dengan harapan besar. Yes!! Kalau Ayah restuin lebih gampang deh deketin Kak Kevinnya!

"Iya, deh. Asal Ayah dibawain masakan rumahan terus."

"Pasti ayah!!"seru Karin sumringah. Intan yang mendengarnya hanya melongo. Yang benar saja? Anak sendiri ditukar ke bocah dengan semur jengkol?

"Ngapain panggil-panggil?"tanya Kevin yang sedang turun tangga sambil menutupi mulutnya yang menguap. Ia masih mengantuk. Selepas berenang tadi, ia langsung tidur. Nyawanya belum kumpul sepenuhnya hingga tak melihat siapa yang sudah ada di depannya sekarang. Karin tersenyum senang menghadap sang pemilik mata indah di dunia. Melebihi telur mata sapinya.

"Kak Kevin, makan yuk!"ajak Karin sambil menarik tangan Kevin dengan cepat. Secepat itu pula Kevin limbung dan langsung jatuh ke depan. Menimpa Karin yang ada di depannya. Karin terlungkup ditambah beban Kevin di atasnya yang sama sekali belum mengumpulkan nyawa. "Aduh, Kak Kevin berat ih!"seru Karin dengan suara tertahan karena badannya seakan tertekan. Kevin yang merasakan pipinya hangat langsung melotot dan berdiri.

KARIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang