(12) Kantor Papa

1.9K 79 6
                                    

🏢

🍳🍳

Bukan karena dunia yang sempit jika kamu selalu bertemu denganku

Tapi,

Kalau jodoh ya jodoh aja.

Karina Valenssia

🍳🍳

"Karin maunya Kak Kevin,"jawab Karin lirih. Sungut menepuk jidatnya pelan. Namun, Kevin sama sekali tidak mengindahkan kalimat itu. Ia malah sibuk mengetik pesan di ponselnya.

"Gue gak mau. Tuh, sama Tanduk."ucap Kevin lalu menghidupkan mesin motornya yang sudah bisa keluar dari parkir sempit ini.

"Tapi, Karin ma-"

Terlambat sudah. Belum selesai Karin mengucapkan kata-katanya, Kevin sudah pergi meninggalkannya terlebih dahulu. Karin menghela nafasnya. Apa ia terlalu menggangu Kevin hingga cowok itu tak mau sedikitpun berbaik padanya?

"Yaudah, sama Kak Tan aja!"seru Tanduk senang. Sungut mendengus.

"Kaya dapet makan gratis aja lo! Awas dia adik gue!" Sungut menjitak kepala Tanduk. Namun, bukannya merespon tindakan Sungut, Tanduk malah terkejut.

"ADIK LO?!"seru Tanduk tak menyangka. Suaranya juga menggelegar di tempat parkir ini hingga seluruh manusia di tempat ini memandangnya. Bukan tatapan bingung maupun aneh, melainkan kagum. Ya, kagum! Salah satu cogan SMA Nusantara sedang berteriak gratis di sini.

"Biasa aja nggak usah teriak, nyet!"

"Kok bisa?"

"Ya bisa lah! Secara gue kan masih manusia!"

"Anjir, baru liat gue. Ada cewek cantik nan imut punya Kakak yang wajahnya kek babi ngepet! Sumpah!"seru Tanduk lagi. Kali ini Sungut tak bisa membiarkannya. Langsung saja ia memukul Tanduk menggunakan tasnya beberapa kali.

"Congor bebek sialan lo! Kalau ngomong kok jujur amat! Di kasih garam dikit napa?!"

"Wo-wo-wo! Udah, Ngut! Ampun deh!" Tanduk mengangkat tangannya meminta ampun. Kemudian, Sungut langsung menghentikan aksinya.

"Mau lagi, Nduk?"

"Beteweh, kalau gue tambahin garam, asin deh lo. Udah kek tikus kasinan aja lo!"

"Tikus enak aja! Ganteng kaya Zeus gini dibilang tikus, fans gue ngamuk, modar deh lo, Malika!"

"Idih, gantengan gue kali! Biarpun kaya Malika si kedelai hitam yang dibesarkan o-"

"Iklan lewat. Dibayar berapa sih lo? Harusnya kek gue, minum citra tiap hari biar putih!"

"Anjir, itu mah cara lo biar mati! Minum aja baygon sekalian! Mampus deh lo,"

Tiba-tiba Sungut berhenti bicara dan malah tersenyum jahil. Ia pun memukul bahu Tanduk lemah lembut layaknya perempuan.

"Ih, abang kok jahat ama adek?"tiba-tiba suara Sungut menjadi manja. Tanduk melotot mendengarnya.

KARIN✔Where stories live. Discover now