(40) Hari penuh Emosi

1.7K 57 3
                                    

🍳🍳

Gue udah bilang, gue gak suka lo deket cowok lain!

~Kevin Albano Fahriz

🍳🍳

KEVIN mengernyit dan mengerang kecil merasakan alkohol itu mengenai luka di wajahnya. Setelah kejadian itu, Karin langsung membawa Kevin ke UKS sekolah sedangkan Alan langsung kembali ke sekolahnya sebelum bel berbunyi beberapa menit lalu. Untung saja tidak ada guru yang tahu perkelahian ini. Beberapa anak pun yang melihatnya memilih diam.

"Maaf, kalau sakit." Ucap Karin lirih. Cewek itu menempelkan beberapa plester ke luka di dahi dan pipi Kevin dengan lembut.

"Maaf, gue buat lo marah."

Karin menghentikan kegiatannya sejenak lalu melanjutkannya seperti tak terjadi apapun. Karin menurunkan sedikit rambut Kevin untuk menutupi plester. Saat itu, Kevin langsung mencekal tangan Karin lembut.

"Jangan deket-deket cowok lagi. Gue gak suka."

Karin mengangguk, "berarti Karin gak usah deket-deket Kak Kevin."

Kevin terbelalak, "cowok selain gue mestinya." Ralatnya. Tapi, Karin tak menanggapi lagi. Cewek pendek berambut panjang yang dikuncir kuda itu lebih memilih membereskan semua obat-obatan.

"Karin, udah selesai belom?"

Karin mengangguk, "udah. Kak Kevin balik kelas sana."

"Bukan itu."

Karin meletakan kotak obat di tempatnya lalu menoleh, "terus?"

"Udah selesai belom marahnya?"

Karin menghela nafas lalu berbalik pergi begitu saja. Kevin menatapnya kesal. Ia mengacak rambutnya frustasi.

"Pengecut lo!" Serunya pada dirinya sendiri!!

🍳🍳

Setelah kembali dari kantin membawakan makanan yang Karin minta, Ana langsung kembali duduk di sampingnya.

"Makasih Anasayang," ucap Karin membuat Ana mendengus.

"Lo semarah itu, ya sama Kak Kevin?" Tanya Ana lirih.

"Gue gak marah." Ucapnya dengan sedikit penekanan agar Ana tak membahas itu lagi. Ana pun mengerti dan memilih melanjutkan makan batagornya.

"Tapi.. keknya Kak Kevin juga gak ada di kantin. Ini hari apa sih?" Ana pun mengecek ponselnya. Hari jumaat. Ana menepuk dahinya, "oh iya jumaat, goblok!"

Karin tertawa kecil melihatnya. Hari ini terasa sulit. Tetapi, sepertinya ada yang aneh. Entah apa tapi Karin mencoba tak peduli.

"Rin, keknya mereka gak ngehujat lo lagi deh," Ana mendekatkan wajahnya untuk berbisik. Karin mengernyit.

"Iya, juga ya? Keknya kemarin anak-anak pada marah sama Karin tapi sekarang kok tenang?"

Dan ternyata inilah alasan ia merasa ada sesuatu yang aneh dari hari ini.Reanna tiba-tiba masuk ke kelas Karin dengan langkah kesal. Sampai di depan meja Karin ia pun mengulurkan tangannya.

KARIN✔Where stories live. Discover now