(33) Digaet Alvaro Mel? Nikah dengan Sehun?

2K 68 2
                                    

🍳🍳

Pegang tanganku dengan erat. Jangan pernah melepaskannya.

Janji yang ku katakan akan selalu terngiang di kepalaku. Jangan ragu menggenggamnya karena aku akan menepati janji itu.

~Kevin Albano Fahriz

🍳🍳

UNTUK apa? Untuk apa bertanya lagi. Ia sudah lelah bertanya pada Kevin. Kevin juga sepertinya sudah lelah menolaknya berkali-kali.

Semua ini. Karin lelah. Ia tak mau lagi. Walaupun jawabanya berbeda, akankah kedepannya baik atau semakin buruk? Ia memang tak tahu itu. Tapi ia bisa tahu, Linda tak akan diam lagi setelah ini.

"Please, tanya lagi ke gue." Ucap Kevin memohon.

"Walaupun jawabanya beda. Sakitnya masih sama." Jawab Karin. Karin mengernyit dan mengigit bibirnya keras ketika merasakan tanganya yang terluka kembali nyeri.

"Gue janji. Linda gak bakal buat ulah lagi ke elo. Gue gak bakal biarin lo terluka lagi. Gue tahu semuanya, Rin. Please, tanya lagi ke gue."

Karin diam di tempatnya. Jadi.. Kevin mengetahuinya? Sejak kapan? Dan akankah Kevin menepati janjinya? Kevin perlahan berjalan mendekati Karin hingga sampai di depan cewek itu lagi.

"Tanya ke gue."

Karin terdiam. Ia kembali menunduk. Menatap sepatu kusutnya dengan tatapan kosong.

"Tanya ke gue, Karin."

"Nggak perlu, Kak. Karin udah baik-baik aja ngejauh dari Kak Kevin. Nanti dikira kutu lagi, nempel terus sama Kak Kevin." Karin terkekeh sendiri mendengarnya. Tentu saja ia berusaha tertawa agar tak terlihat menyedihkan dimata Kevin.

"Karin, tanya ke gue."

Karin menggeleng keras. Sebenarnya ia sangat ragu dengan gelengan kepalanya itu. Jangan pikir ia tak mau menginginkan Kevin! Tentu saja ia selalu ingin Kevin. Namun, jika kali ini jawabannya berbeda akankah Linda diam? Entah mengapa hanya itu yang berada di pikiran Karin.

"Percuma, Kak."

"Tanya ke gue."

Karin menatap Kevin dengan raut bingung sekaligus sedih. Apa sekarang Kevin mau membuka hatinya untuk Karin? Ia tak tahu. Namun, jika benar, maka ia akan senang sekaligus khawatir.

"Kak Kevin gak bakal marah lagi ke Karin, kan?"

"Nggak akan. Tanya ke gue, sekarang."

"Ka-kak Kevin sayang Karin g-gak?" Tanya Karin menyembunyikan wajahnya dengan menunduk. Ia meremas rok sekolahnya gelisah.

"Kevin sayang Karin."

Satu air mata kembali jatuh dari pelupuk matanya yang menggenang sebelumnya.

"Gue gak suka lo nangis."

Kalimat itu membuat Karin mendongak dan langsung menghapus air matanya. Ia menggeleng kecil dan tersenyum. Dan benar, Kevin sudah membuka hati batunya itu untuk Karin. Baru sekarang Karin merasakan perjuangannya selama ini tak sia-sia. Ia senang mendengarnya. Namun, rasa ragu kembali menggelayuti hatinya. Akankah Kevin benar-benar menepati janjinya? Kevin menatapnya dalam penuh harapan.

Karin tahu, Kevin tulus mengatakannya. Entah keyakinan dari mana ia merasa Kevin akan menepati janjinya.

Namun, sekelebat bayangan Linda kembali menghantuinya. Bagaimana dengan Linda?

KARIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang