(8)Kevin dan Jengkol

1.9K 86 18
                                    

🍜

🍳🍳

Aku akan tetap tersenyum untukmu sampai titik darah penghabisanku!

Karina Valenssia

🍳🍳

AKHIRNYA, Karin dan Kevin sampai di rumah Karin yang tak begitu besar. Wajah Kevin sudah merah karena menghadapi cerewetnya Karin selama perjalanan tadi. Sungguh, rasanya ingin meledak! Karin melirik mobil Jordan, ayahnya di depan rumah. Merasa aneh karena biasanya Jordan pulang sedikit malam.

"Turun!"bentak Kevin lagi. Karin tersadar akan lamunannya

"Kak Kevin, kepalanya berasap.." Karin menunjuk rambut Kevin. Langsung saja, Kevin melihat dirinya di spion. Namun, tidak ada yang mengeluarkan asap dari bagian kepalanya. Karin tertawa kecil melihat perilaku Kevin.

Kevin hanya melirik Karin tak suka.

"Makanya jangan bentak-bentak mulu, nanti kepalanya berasap!"seru Karin. Karin senang melihat Kevin frustasi seperti tadi. Rasanya ada yang sepesial dari cowok di sampingnya ini. Apapun yang Kevin lakukan selalu menjadi daya tarik tersendiri menurut Karin.

"Turun."ucap Kevin tanpa menghadap ke Karin. Gadis itu tahu bahwa Kevin selalu emosi jika berada di dekatnya. Jadi, ia tak mau ambil pusing dengan tingkah Kevin sekarang.

"Kak Kevin ikut turun yuk, habis ini kita ke kantornya Ayah."ajak Karin sambil menyingungkan senyum ceria seperti biasa. Kevin meliriknya sekilas.

"Gak usah sok perhatian. Mending lo balik, dan jangan pernah temui gue lagi."jawab Kevin tajam. Karin mendengus sebal mendengarnya.

"Kemarin Ayah bilang ke Karin suruh bawain masakan Bunda lagi ke kantor."

"Turun."

"Tapi, Karin mau bawain makanan buat Ayah,"

"Turun."

"Nanti Ayah kecewa, Karin gak mau."ucap Karin sambil menatap Kevin berharap. Sedangkan Kevin, ia masih tak ingin melihat wajah Karin.

"Turun!"sekali lagi, Kevin membentak Karin. Karin yang tadinya terkejut langsung menurut saja untuk turun. Setelah Karin berada di pinggir jalan, Kevin melirik cewek itu kesal.

Namun, ketika ia ingin menjalankan mobilnya ia teringat perkataan Karin tadi. Ia benar-benar ingin menjauhi Karin. Tak sanggup jika berada dekat dengannya minimal radius 10 meter. Ide jahat muncul di kepalanya. Langsung saja, Kevin menyingungkan senyum miringnya. Berharap, setelah ini Karin akan pergi jauh darinya.

Kevin mematikan deru mobil sportnya. Kemudian, turun dan berdiri sejajar dengan Karin namun dengan arah yang berbeda.

"Kak Kevin mau ikut?"tanya Karin senang. Matanya berbinar indah. Ia tak menyangka Kevin benar-benar akan ikut dengannya. Mendapat respon dari Kevin saja senangnya sudah sampai ke langit. Kevin menghela nafas lalu mengangguk kecil.

"Asalkan, lo buatin semur jengkol."

"Pasti Karin buatin!"seru Karin senang.

KARIN✔Where stories live. Discover now