(16)Insiden

1.9K 67 6
                                    

🍳🍳

Biarkan aku saja yang terluka untukmu.

Karina Valenssia

🍳🍳

Karin berjalan memasuki rumah dengan langkah gembira. Tadi, ia diantarkan Kevin pulang. Barusan, ia mengantarkan makanan untuk Papa-nya dan Ayah duanya. Bagaimana ia tak senang coba? Calon mertua sangat senang melihat dirinya.

"Kenapa senyum-senyum?"tegur Sungut yang berada di atas sofa sambil mencomoti keju batangan. Karin jadi teringat modusnya pada Kevin tadi.

"Karin lagi seneng! Eh, tapi gue gak mau cerita ke elo deh! Nggak jadi! Kak Sung curang."ucap Karin kemudian. Ia pun kembali cemberut dan berjalan menuju sofa yang di duduki Sungut.

"Yaudah, Kak Sung minta maaf deh, nggak bakal curang lagi,"sesal Sungut. Karin menatapnya tajam. Ia langsung merebut keju yang ada di tangan Sungut dan duduk di sebelahnya.

"Gue maafin."ucap Karin judes.

"Kalau maafin yang ikhlas. Tau gak? Kalau gak iklhas jodohnya digaet orang lain! Mampus lo!"bisik Sungut berniat menakut-nakuti Karin. Karin melotot tajam.

"Ih, Kak Sung jahat!! Karin ikhlas deh! Karin gak mau Kak Kevin sama yang lain!"seru Karin kemudian. Sungut mendengus.

"Jauhi Kevin."

Karin menoleh. Menatap Sungut heran. Ada apa dengan kakaknya ini?

"Kenapa?"

"Dia gak baik, Karin sendiri tau kan kemaren dia balapan?"

"Tau. Tapi, Karin bakal buat Kak Kevin gak balapan lagi,"

"Lo gak bakalan bisa, rin. Mending lo jauhi Kevin."

"Gak mau! Dunia Karin cuma ada tiga yaitu telor mata sapinya Karin alias Kak Kevin, Parisnya Karin alias Kak Kevin, Kejunya Karin alias Kak Kevin. "

"Jauhi aja. Nanti lo malah jatuh, sakit tau."

"Jatuh?"tanya Karin.

"Iya, ke selokan. Udah bau, sempit lagi."

Karin lagi-lagi mendengar kata-kata itu. Ia jadi bingung sendiri.

"Jatuh ya kebawah, kak."

"Iya tau. Dimana-mana jatuh ya kebawah."

"Nah, itu pinter. Kan selokan belom pasti ada yang dibawah. Bisa aja diatas kita kaya di persimpangan jalan di daerah Magelang. Disana ada selokan di atas jalan raya."ucap Karin yang malah menyangkut pautkan kenyataan. Tapi, sebenarnya jatuhnya juga kenyataan kan?

"Aduh. Karin gak mudeng?"

"Mudeng. Perkalian satu sampe sepuluh bisa. Aljabar bisa. Trigonometri bisa."

"Iya deh, adik Kak Sung yang pinter!! Tapi, pinteran Kak Sung."Sungut mengacak rambut Karin. Karin tak menggubris kata-kata Sungut dan langsung memakan keju batangan yang sudah berpindah tangan itu.

"Mau ceritain gak kenapa Karin seneng?"tanya Sungut. Karin memasukan potongan keju terakhir ke mulutnya. Ia memang cepat sekali menghabiskan makanan yang ia sukai.

"Gak ah, Unfaedah juga."jawab Karin singkat sambil mengganti acara TV di depannya.

"Kok diganti sih??"Sungut merebut remote yang Karin pegang dan mengganti ke chanel yang tadi.

"Emangnya Kak Sung nonton apa?"

"Ya.. nonton itu,"jawab Sungut ragu.

"Spongbob?"

KARIN✔Where stories live. Discover now