Dua Puluh Tiga

4.3K 632 152
                                    

Holaa!

Aku datang lagi niicchhh xiexie

Sebelum baca jangan lupa VOTE ya!

Kasih komen juga <3

Selamat membaca~

***

Hana sudah mulai terbiasa bangun pagi dengan Hamam yang mengungkungnya di dalam dekapan laki-laki itu, mulai terbiasa dengan aroma tubuh Hamam, mulai terbiasa dengan semua hal-hal yang sebelumnya begitu aneh dan tidak pernah dibayangkan Hana akan terjadi. Tapi yang namanya skenario Tuhan, mau manusia selalu bilang tidak mungkin, tetap bisa terjadi jika Tuhan memang sudah menghendaki.

Pagi ini, setelah melakukan rutinitas paginya, Hana bergegas menyiapkan berkas-berkas yang akan dibawa Hamam ke rumah sakit. Ya, Hana memang memiliki tugas baru sekarang, yaitu menyiapkan keperluan Hamam, dari baju yang akan laki-laki itu pakai hingga dokumen-dokumen yang harus dibawa. Hamam sendiri yang meminta Hana melakukan hal-hal itu dengan alasan ia semakin sibuk, padahal jika Hana lihat, Hamam tidak terlalu sibuk—bahkan bisa dibilang Hamam lebih santai dari sebelum-sebelumnya.

Selesai menyiapkan berkas-berkas Hamam, Hana bergegas kembali ke ruang makan untuk menunggu suami dan anaknya agar mereka bisa makan bersama. "Ibu!" sorak Hamas yang ternyata sudah berada di ruang makan, begitu juga dengan Hamam.

"Ugh, udah ganteng banget anak ibu," puji Hana sambil mengusap pipi Hamas dengan gemas. "Hari ini abang ke sekolahnya di temenin Tante Fasa, ya, pulangnya nanti juga dijemput tante," Hamas mengangguk. "Ibu udah siapin bekal di tas kayak biasanya."

"Oke, Ibu!"

Hana tersenyum kemudian duduk di kursinya dan bergegas mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk Hamam dan Hamas. Hari ini Hana memang tidak bekerja karena dari pihak sekolah mendesak Hana untuk mengambil cuti dengan alasan Hana baru saja melangsungkan pernikahan, padahal Hana sendiri tidak keberatan untuk langsung bekerja karena memang ia tidak berencana ingin beristirahat atau apapun. Namun pada akhirnya Hana mengambil cuti karena sudah begitu risi dengan desakan rekan-rekan kerjanya, lagi pula Hana pikir tidak ada salahnya untuk beristirahat sebentar.

"Good morning!" Fasa muncul dengan suara nyaringnya, senyum menghiasi wajahnya, ia pun bergegas mengecup pipi Hamas dengan gemas. "Udah siap sekolah, jagoan?"

"Udah, Tante!" Hamas menjawab dengan bersemangat. "Nanti pulang sekolah kita main di mall dulu ya, Tante."

Hana mengerutkan keningnya. "Abang.." tegur Hana. "Abang langsung pulang aja, ya. Tante kan juga ada hal lain yang mau dikerjain," ujar Hana menanggapi Hamas yang terlihat begitu gembira karena mendapat kesempatan satu hari bersama Fasa—yang mana berarti dia akan mendapatkana apa saja yang dia mau, tidak seperti saat bersama Hana. "Dan kalau abang main dulu, bunda di rumah sendirian dong."

"Aku hari ini free kok, Kak, tenang aja. Hari ini Hamas aman sama aku, kakak istirahat aja di rumah," sahut Fasa yang membuat Hana menghela napas pelan. "Nanti pulang sekolah kita main dulu ke mall ya, Hamas."

Hana mendengar Hamas bersorak senang dan itu membuat tersenyum, Hana pun mengucapkan terima kasih kepada Fasa karena sudah mau menemani Hamas hari ini. Selesai sarapan, Hana bergegas mengantar Fasa dan Hamas yang akan berangkat ke sekolah.

"Jangan kasih Hamas makanan sama minuman yang manis-manis, ya," pesan Hana saat Hamas sudah masuk ke mobil sedangkan Fasa masih berada di luar. "Jangan yang ada MSGnya juga," imbuh Hana. "Kasih Hamas minum air mineral yang banyak soalnya dia banyak gerak, sama—"

"Kak," Fasa memotong ucapan Hana. "Tenang aja, aku inget semua do and don't yang udah kakak kasih tahu lewat chat kemarin malem," Hana tersenyum canggung. "Hamas aman sama aku, kakak istirahat aja. Oke?"

Me After YouWhere stories live. Discover now