My Love Lucifer (END)

By Muzillah

1.7M 104K 1.7K

Amandine Gillard, seorang putri dari Perdana Mentri Belgia sangat mencintai tunangannya Jordan De Vos seorang... More

Meet the character
Prolog
CHAPTER 1 | Interview with the Lucifer
CHAPTER 2 | Daily Life
CHAPTER 3 | Slut
CHAPTER 4 | Naughty Kids
Chapter 5 | Malmedy
Chapter 6 | He's Home
Chapter 7 | Family Dinner
Chapter 8| Wedding Dress
Chapter 9 | Uneasy
Chapter 10 | Waiting
Chapter 11 | The Proposal
Chapter 12 | Weird
Chapter 13 | Visit
Chapter 14 | Motivation
Chapter 15 | Just having Fun
Chapter 16 | Antagonis
Chapter 17 | I Hate
Chapter 18 | Who ?
Chapter 19 | What's wrong ?
Chapter 20 | Staying Up Late
Chapter 21 | Please Don't!
chapter 22 | Anger
Chapter 23 | Skeptical
Chapter 24 | Invitation
Chapter 25 | Wedding Day
Chapter 27 | Something Strange
Chapter 28 | That's Right
Chapter 29 | Sweet Night
Chapter 30 | Good Morning Lucifer
Chapter 31 | Irritate
Chapter 32 | Bastard From London
Chapter 33 | What if ?
chapter 34 | Devil Wishper
Chapter 35 | Jealousy
Chapter 36 | Date
Chapter 37 | Couple's Fight
Chapter 38 | Hungaria
Chapter 39 | Miss Me ?
Chapter 40 | I Miss You
Chapter 41 | None of Your Business
Chapter 42 | Shameless
Chapter 43 | What is That ?
Chapter 44 | Broken Heart
Chapter 45 | Always There
Chapter 46 | Relieved
Chapter 47 | Feel Guilty
Chapter 48 | Silent

Chapter 26| Our Journey Has Just Begun

26.9K 1.8K 23
By Muzillah


"Jadi, kau sudah merencanakan ini dari jauh jauh hari huh ?"

Jordan memperhatikan Amandine yang tengah memasukkan pakaiannya kedalam sebuah ransel dengan penuh semangat. Katanya Mereka tidak perlu membawa pakaian yang banyak, karena mereka tinggal membelinya dimana pun mereka berhenti nanti.

Amandine tersenyum lalu mengangguk. "Kau akan menepati janjimu kan ?"

Cihh....

Jordan kehabisan kata kata, dirinya merasa dijebak oleh istri antagonisnya ini. Bagaimana ia tidak merasa dijebak ? Amandine mengatakan ia ingin melakukan taruhan berbulan bulan lalu. Dan malam sebelum pernikahan mereka, Amandine menagih janjinya.

"Sekarang satnya kau menepati janjimu Lucifer" tagih Amandine saat mereka tiba dirumah ayahnya Amandine.

Jordan berpikir sejenak, pria itu hampir melupakan perjanjian yang mereka buat. "Ahh, baiklah. Katakan saja apa itu. Aku bisa membelikan apapun yang kau mau" lanjutnya sombong.

Amandine berdecih, melihat Jordan menyombongkan pundi pundi yang dimilikinya. Amandine lalu menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak butuh uangmu lucifer, karena kau akan jadi milikku selama empat belas hari penuh" lanjut Amandine dengan penuh kemenangan.

Awalnya Jordan masih belum mengerti maksud ucapan Amandine, tepat pada saat makan malam keluarga mereka baru lah Jordan mengerti. Amandine sudah merencanakannya jauh jauh hari.

Mereka akan melakukan perjalanan dengan campervan selama empat belas hari penuh dan hanya mereka berdua. Bahkan Amandine sudah meminta izin ayahnya Jordan, dengan mengatakan bahwa ia akan menculik Jordan selama empat belas hari.

**

Sebelum mereka pergi, Samir dan Samuel sudah menunggu dirumah Jordan. Atas perintah Amandine yang kini telah resmi berstatus istrinya Jordan, maka mereka juga akan mengikuti perintah Amandine.

"Ahh, kalian datang tepat waktu" sapa Amandine saat melihat mereka sedang bersantai menunggu Jordan dan Amandine keluar.

Jordan sedikit heran, untuk apa Amandine menyuruh mereka datang ? bahkan Ayah dan Ibu mereka saja tidak ikut mengantar mereka ke bandara.

"Berikan ponselmu" Amandine menengadahkan tangannya meminta ponsel Jordan. Jordan semakin mengerutkan dahinya. "What ? untuk apa ?" Ucap Jordan namun ragu ragu ia tetap mengeluarkan ponselnya dan memberikannya ke tangan Amandine.

"You are mine ! , tidak ada ponsel, tidak ada pekerjaan, tidak ada gangguan, Just you and me" Amandine mengambil Ponsel Jordan dan memberikannya kepada Samir.

"Ingat, kalian tidak boleh mengganggu kami apapun itu. Kalian hanya boleh menghubungi kami hanya jika itu berkaitan dengan orang tua kami. Mengerti ?" Perintah Amandine pada Samir dan Samuel.

Samuel kemudian mengeluarkan sebuah ponsel yang sudah diganti simcard untuk keluar Belgia. Hanya orang tua mereka dan dua pria ini yang tau nomor ponselnya. Hingga Amandine dan Jordan benar benar tidak akan ada yang menghubungi.

Usai menerima ponsel yang hanya berfungsi sebagai sebagai alat komunikasi darurat dan internet, Amandine kemudian berbalik menghadap Jordan.

"Are you ready mister ?" Tanya Amandine mengulurkan tangannya pada Jordan dan senyum lebar diwajahnya. Jordan terkekeh melihat tingkah Amandine yang berbeda dari biasanya.

Jordan  lalu memberikan tangannya pada Amandine,dan  Amandine pun langsung menggengam erat tangan Jordan dan menggandeng mesra lengan Jordan.

"Aku tidak tau kau bisa tersenyum seperti ini juga" sindir Jordan.

"Ck,merusak suasana saja !" Gerutu  Amandine yang kesal mendengar ucapan Jordan, namun ia melemparkan senyuman pada Jordan.

"Mulai sekarang aku tidak akan sama lagi"

**

Setelah melakukan penerbangan selama satu jam empat puluh menit, Jordan dan Amandine akhirnya tiba di Edinburgh, Scotlandia.

Amandine memilih Scotlandia sebagai tempat 'Bulan Madu' mereka, karena keindahan alamnya. Negara bagian dari United Kingdom ini sudah tidak perlu diragukan lagi akan keindahan alamnya. Dimusim semi merupakan waktu terbaik saat akan mengunjungi negara bagian Kerajaan Inggris itu.

Scotlandia saat musim semi, adalah surga. Begitulah yang diyakini oleh Amandine. Cherry Blossom in Edinburgh menurut rumor adalah yang terbaik.

Amandine menghirup udara segar Scotlandia sebelum memulai perjalanan panjang mereka selama empat belas hari kedepan. Amandine sendiri tidak tau apa saja yang akan mereka lakukan, yang jelas Amandine hanya ingin bersama dengan Jordan.

Mulai dari sini Amandine berjanji tidak akan menahan dirinya lagi, mereka tidak akan sama lagi dengan mereka sebelum menikah.

 Empat belas hari kedepan Jordan hanya akan jadi miliknya seorang, Amandine berjanji akan membuat Jordan jatuh cinta padanya.

"Anda yang menyetir pak" Amandine memberikan kunci campervan mereka pada Jordan.

Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak pemilik campervan, Amandine kemudian memasukkan semua barang bawaan mereka kedalam Campervan  mereka yang telah dipersiapkan Amandine sejak jauh jauh hari.

"Yes Ma'am. Kemana tujuan kita setelah ini nyonya ?" Jordan membungkukkan tubuhnya seakan ia adalah pelayan yang akan melakukan semua perintah Amandine.

Amandine tertawa lalu menujukkan peta perjalanan mereka. Tujuan utama mereka adalah The Isle of skye,  suatu tempat yang berada didataran tinggi di Scotlandia.

Amandine dan Jordan bersandar pada Campervan mereka sambil melihat dari internet tempat tujuan mereka.

"kau lihat ini, Hiking Brother yang ada di Isle of Skye" Amandine menunjukkan foto yang ada di intenet tentang tempat yang akan dikunjungi mereka kali ini.Sebuah tempat tujuan destinasi wisata di Scottland. Meskipun tempatnya kecil, tapi banyak hal yang dapat dilakukan disana.

Jordan melihat semua foto yang ditunjukkan oleh Amandine, dan mengangguk anggukkan kepalanya. Jordan setuju dengan pilihan Amandine.

"Anything for you Ma'am" Ucap Jordan lalu mengedipkan sebelah matanya.Amandine tersenyum senang dan  Tanpa berpikir panjang, Amandine memeluk tubuh Jordan yang sejak tadi berdiri disampingnya.

"Terima kasih" Amandine melemparkan senyumnya pada Jordan. Wanita itu kemudian menggandeng tangan Jordan untuk masuk kedalam campervan mereka dan segera melakukan perjalanan mereka hanya berdua saja tanpa pemandu wisata.

"Apa kau kedinginan ?" Tanya Jordan yang kini tengah mengemudikan campervan. Jordan mengecek suhu udara disekitar Amandine dan menyalakan penghangat.

"Tidak" Balas Amandine, lalu ia mengambil tangan kanan Jordan yang bebas dan menggenggamnya tanpa ragu. "Kalau begini aku tidak akan kedinginan" Sambung Amandine yang kini menggenggam erat tangan Jordan.

"Pffftttt...."Jordan hampir tertawa melihat gombalan Amandine yang terlihat seperti amatir.

Jordan tentu sering merasakan yang lebih dari sekedar menggenggam tangan wanita, namun genggaman tangan Amandine kali ini membuat Jordan merasakan kehangatan yang menjalar hingga ke hatinya. Jordan tidak tau apa yang membuat semuanya begitu berbeda, mungkinkah karena Amandine kini tidak menunjukkan permusuhan padanya ?

Perjalanan menuju Isle of Skye cukup jauh, memakan waktu selama enam sampai tujuh jam. Namun karena menggunakan campervan, jadi hal itu tidak akan jadi masalah. Mereka bisa berhenti atau bermalam dimana saja.

"Kau sudah pernah datang kesini ?" Tanya Jordan memecahkan keheningan.

Amandine menggeleng " Tidak, aku tau dari internet. Ah, aku juga baru kali ini merasakan travel menggunakan campervan. Apa kau sudah pernah ?" Amandine memutar tubuhnya hingga kini ia duduk menghadap Jordan.

Jordan sesekali melirik kearah Amandine karena ia sedang fokus menyetir."No, aku juga baru kali ini mengendarai campervan"

"Bagaimana menurutmu ?"

Jordan mengerutkan dahinya "Maksudmu ?"

"Berpetualang menggunakan campervan! Kita bisa memilih ingin bermalam dimana saja! Apa kau pernah membuat api unggun ?" Suara Amandine terdengar antusias.

Jordan terkekeh melihat antusiasme Amandine, sungguh dia seperti melihat Amandine yang berasal dari dunia berbeda.

"Ummm, aku juga penasaran bagaimana kita akan menentukan tempat bermalam nanti. Tapi apa kau tidak takut dengan binatang buas ?" Jordan mencoba menakut nakuti Amandine.

Amandine berdecak kesal "Ckckck, kalaupun ada binatang buas, itu adalah Jordan de Vos ! Jika kita bertemu beruang aku akan memberikanmu dengan suka rela padanya !"

Apa apaan Jordan ini, merusak kesenangan orang saja !

Jordan tertawa "Sorry Ma'am, kau mengatai suamimu ini binatang buas ?" Protes Jordan tak terima.

Mendengar itu seketika wajah Amandine terasa panas. Apa akatanya tadi ? Suamimu ? sungguh Amandine berdebar mendengarnya. Hingga sebuah suara merusak kesenangannya, 

Growwllll.....

Jordan dan Amandine terdiam dan saling melemparkan tatapan, sepertinya ada yang sudah mulai kelaparan.

"Pasti itu kau " Jordan dan Amandine saling melemparkan tuduhan, dan akhirnya mereka tertawa bersama sama.

.....................................................................................................................................

Soooo, sedikit catatan ya.

Amandine selama ini selalu menahan perasaannya dan nggak mau menunjukkan perhatiannya sama Jordan.

Tapi, sejak menikah sama Jordan, AMandine janji sama dirinya sendiri kalau dia akan berusaha buat nunjukin perasaan yang sebenarnya melalui tindakan.

Jadilah Perjalanan mereka dimulai dari Scotlandia ini.

Sampai ketemu besok .....

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 233K 54
Apa yang kamu rasakan setelah terbangun di samping seorang laki-laki dengan keadaan hampir tidak memakai apapun? Terlebih saat laki-laki itu adalah k...
2.9M 101K 32
CERITA TELAH SELESAI BELUM ADA REVISI SAMA SEKALI SEMENJAK 2016 🙏🏼 COPYRIGHT © NOVEMBER 2016 by AESTINAES
2.6M 39K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
861K 68.4K 84
REPUBLISH 1 #billionaire 1 #work 1 #fakelove 1 #barat 1 #end Carra Morris adalah wanita biasa yang menjabat sebagai manajer umum VH Hotel. Sedangka...