Ara, apa kabar? Kamu baik-baik aja kan di Jakarta? Tante harap kamu selalu baik setelah kemarin. Tante tau, nggak mudah buat nerima semuanya. Apalagi melepas orang yang benar--benar kamu cintai untuk orang lain.
Maaf, tante benar-benar tidak tau kalo Farel lebih cepat membuat keputusan itu tanpa ngomong dulu sama tante.
Ra, kenapa harus bohong? Kenapa nggak cerita dulu sama tante? Disini tante sangat khawatir. Tante pikir kamu benar-benar pulang karena disuruh bunda, seperti yang kamu bilang. Tapi sekarang tante tau, kamu pulang bukan karena itu.
Maaf hari ini tante baru tau kalau Farel melakukan itu. Makanya tante cepet-cepet buat surat ini. Untuk memastikan kamu baik, dan biar tau semuanya.
Bila boleh tante meneruskan cerita itu, tante bakal cerita. Biar Ara paham dan enggak ada pertanyaan yang bisa nambah Ara sedih lagi. Tante enggak mau Ara sedih.
Jadi sebenernya sore setelah Farel ngajak kamu main bulu tangkis itu, dia kecelakaan. Kata saksi mata, ada mobil box yang nerobos lampu merah dan akhirnya nabrak Farel.
Tante yang waktu itu dihubungi polisi, langsung cepet-cepet ke rumah sakit. Setelah dua jam nunggu di depan ruang operasi, dokter bilang kalo Farel koma. Dia koma karena ada benturan keras di kepalanya.
Tante rasanya mau mati Ra ngeliat Farel baring di ranjang tanpa bisa melakukan apa-apa. Jiwanya yang entah ada dimana selalu buat tante takut.
Delapan hari Farel koma, akhirnya dia bangun. Tante seneng, tante sangat bahagia karena akhirnya Tuhan jawab doa-doa tante. Tapi yang bikin tante sedih, dia enggak inget sama adiknya. Farel pikir, cuma dia anak terakhir di keluarganya. Tante benar-benar sedih ketika ingat Farel dorong Farah dari pelukan tante.
Setelah menemui dokter, katanya Farel mengalami amnesia sebagian. Hal-hal baru di kehidupan dia, enggak dia ingat.
Dua hari setelah itu, om Wisnu minta dokter untuk buat surat rujukan ke Bandung. Kayaknya cuma itu yang bisa buat Farel inget lagi. Semua kenangan ada di Bandung, biar kalo udah pulang dari rumah sakit, kita bisa langsung pulang ke rumah lama.
Maaf hari itu tante enggak ngabarin kamu. Tante udah terlalu terpukul dengan kondisi Farel yang koma. Ditambah lagi ketika sadar, dia terus dorong Farah dan teriak-teriak buat jauhin Farah dari dia.
Setelah 1 bulan, Farel mulai sedikit-sedikit nemu ingatannya. Dia udah ingat adiknya. Dia nangis-nangis sambil peluk Farah. Pertama sih Farah enggak mau dipeluk. Farah mungkin masih trauma waktu dulu didorong-dorong. Farel sempat down, dia selalu ngucap maaf ketika liat adiknya dari jauh. Tapi seiring berjalan waktu, mereka akhirnya bisa baik. Tante senang.
Sampai akhirnya kamu datang, semuanya udah hampir Farel ingat. Tante pikir semua udah clear. Tapi entah gimana, rasanya Farel malah terbalik ketika memperlakukan kamu sama Clarissa.
Tante enggak tau, ingatan mengenai kalian tertukar atau bagaimana.
Tapi setelah tau kalo Farel jadian sama Clarissa, tante pikir memang seperti itu.
Tante enggak tau harus gimana, Ra. Tante enggak bisa memaksakan ingatan Farel sepenuhnya.
Tante tau perasaan kamu. Tapi tante mohon, coba buat ikhlasin Farel ya. Pelan-pelan.
Tante tau itu bakalan sulit. Tapi bagaimana lagi, Ra.
Kalaupun nanti Farel udah inget real semuanya, tante enggak tau akhirnya bakalan kaya gimana. Tante harap kamu bisa ngerti ya.
Atas nama Farel, sekali lagi tante minta maaf. Semoga surat ini bisa benar-benar sampai ke kamu.
Salam
Tante Fitta.
Ara meremas kuat satu kertas yang telah habis ia baca. Air matanya yang masih mengalir, kembali mengalir ketika mengetahui semuanya. Kenapa fakta ini begitu menyakiti dia?
Sudah satu minggu ia berusaha mengenyahkan Farel dari semua ingatannya. Tapi kenapa dia harus menerima fakta seperti ini? Ara yang di Jakarta mungkin memang tidak baik-baik saja. Tapi Ara yang ada di Yogyakarta saat ini sudah lumayan baik.
Setelah kepulangnnya yang tergesa dari Bandung minggu lalu, Ara memang sempat singgah di Jakarta. Hanya sebentar karena cuma ingin menuntaskan tangisnya yang ia pendam selama perjalanan pulang. Selanjutnya ia meneruskan perjalanan lagi ke Jogja untuk menyusul kedua orang tuanya yang berada disana.
Sampai disana, tanpa mengatakan apapun, Ara memeluk sang bunda yang kaget akan kedatangannya. Menceritakan semua tanpa tertinggal derai air matanya yang tak kunjung habis ia keluarkan.
Semua tersakiti. Mulai dari Ara, si pemeran utama. Pemilik rasa sakit yang benar-benar menyakitkan. Bunda, sosok ibu yang tersakiti oleh tangisan putrinya. Juga Gio, sosok ayah yang merasa tertampar oleh laki-laki pemilik hati putrinya.
Semuanya marah, tak terkecuali Gio. Sosok ayah lembut itu benar-benar murka. Ingin sekali rasanya ia menghampiri laki-laki bodoh yang menyakiti putrinya untuk yang sudah keberapa kali.
Tapi setelah ketiganya membaca surat yang baru saja diterima itu, mereka langsung terdiam. Tidak tau lagi mau apa. Tidak tau ingin seperti apa. Tidak tau apa yang akan dilakukan.
Rasa marah yang pernah menggerogoti, seolah sirna ketika melihat fakta.
Tidak ada yang bisa dilakukan selain menerima dan melanjutkan apa yang sudah dimulai.
Mau bagaimanapun bunyi fakta itu, Ara nyatanya tidak bisa mengulang. Ia tidak bisa bila harus menaikkan kembali sisi egoisnya untuk mendapatkan Farel. Ara tidak cukup tega untuk meremukkan hati sahabatnya.
Untuk itu, Ara akan tetap pada pendiriannya. Memulai semua dari awal, ketika belum ada nama Farel Adhyasta di kehidupannya.
Hidup, tinggal, dan mengilmu kembali di kota kelahirannya, Yogyakarta.
# # #
Aloooo lama enggak jumpa😭
Ya ampun sumpah kangen banget aku sama lapak ini😴 njir padahal udah end.
Aaa setelah kurang lebih tiga bulan aku nggak nyentuh work ini akhirnya bisa balik lagi😢
Kangeenn
Ada yang kangen balik?
Halu pliss
Ohiya! Akhirnya, akhirnya, dan akhirnya selesai. Iya About YOU selesai disini.
Benar-benar selesai.
Semoga di Extra Chapter ini sudah terjawab semua ya, enggak ada lagi adegan yang ngegantung. Enggak ada lagi fakta yang belum terungkap.
Ceilah apaan dah, kek detektif aja.
Aaaaa terimakasih banyak buat semua yang udah berpartisipasi dalam lahirnya Ara juga Farel. Terimakasih yang sudah kasih ide, yang selalu support, yang sudah baca, pokoknya buat semua aja terimakasih.
Psstt di chapter sebelumnya ada yang minta Sequel, hihi seneng banget deh ada yang antusias sama cerita ini. Aloo @flarecanova_ terimakasih banyak ya.
Untuk sequel, jujur aku sendiri bahkan enggak kepikiran sampai sana. Soalnya aku bisa menyelesaikan cerita ini pun udah sangat cukup buat aku. Tapi jangan sedih, kalaupun aku nanti enggak bikin sequel, aku bakalan publish cerita baru kok.
Baca ya, aku bakalan mulai post deket-deket ini. Pantau terus aja pokoknya.
*eh kalo banyak yang minta sequel, bakalan aku pikirin lagi deh. Maka dari itu bantu share ceritanya ya👌
Sampai jumpa di cerita selanjutnya!
Sekali lagi terimakasih banyak
Sayang kalian❤