" MUMMY ! " suara halus seorang anak kecil memecahkan hening di pagi itu .
Zara Melina hanya mampu mengeluh. Penat mahu melayan kerenah anak daranya itu. Sudahlah mereka terlambat bangun untuk bersahur. Suara si anak dara pula menjerit di pagi buta ni .
" Mummy, Arden yak ni haa " terpacul muka Helina di pintu dapur . Menjengukkan wajah cemas miliknya .
" Yang awak bagitahu mummy kenapa? Awak jelaa basuhkan yak Arden tu. Tak nampak ke mummy busy ni haa " Zara bercekak pinggang .
Geram pula dengan anak daranya itu . Sudah berusia 15 tahun, tapi masih berperangai keanakkan. Tak matang langsung . Zara sendiri pening mahu melayan.
" Busuk laa mummy. Tak sukaa! " rengek Helina lalu menghentak kakinya di atas lantai . Konon jijik .
Zara menjuling mata ke atas . Apron dibuka kasar lalu dilempar tepat mengenai wajah Helina . Berkerut muka Helina saat menerima 'hadiah' itu.
" Sambung masak! Awak taknak sangat kan tolong mummy. Haa masaklah awak untuk sahur kita ".
Ternganga Helina dibuatnya . Zara pula terus hilang naik ke tingkat atas. Jelas di pendengaran dia, suara tangisan Arden yang tidak henti-henti itu.
" Fine mummy ! If tak sedap, I salahkan mummy tau " jerit Helina kuat . Apron disarung ke badan ramping miliknya .
Zara menolak pintu bilik, sebaik saja pintu itu terbuka suara tangisan Arden sudah berhenti . Terukir senyuman di bibir Zara saat terlihat pemandangan di hadapannya itu .
" Shh~~ daddy here . Don't cry ~~ ".
Zara menghampiri dua heronya itu . Arden sudah bulat mata saat terpandang wajah ibunya . Manakala Farhan pula kelihatan berserabut sekali . Dengan rambut serabainya lagi . Tetapi tetap kelihatan kacak .
" Look mummy is here ~~ " wajah Arden disua ke arah Zara . Terus anak kecil itu tersenyum menampakkan gusi pink miliknya .
" Hey, Arden Hanz . Did you sleep well ? " kini si kecil itu sudah bertukar tangan . Arden terus tersenyum suka dan berbicara dalam bahasa bayinya .
Farhan pula melangkah ke bilik air . Mahu mencuci muka . Menyegarkan wajah . Zara pula membaringkan Arden di atas katil . Pakaian milik Arden dibuka dan ditukar . Pampers bayi itu dibuka dan punggung Arden dicuci bersih terlebih dahulu .
Selesai mencuci najis Arden, Zara membawa bayi kecil itu kembali ke dalam pelukan dia . Serentak itu juga Farhan keluar dari bilik air sambil mengelap wajahnya .
" Abang, esok kita pergi rumah mama dan papa kan ? " soal Zara inginkan kepastian .
" Erm, esok lepas abang settlekan semua kita gerak ke sana " balas Farhan sambil lewa .
Kerja dia sudah selesai dua minggu yang lalu . Hanya ada beberapa fail projek yang memerlukan kelulusan dari dia untuk ditandatangani .
Farhan duduk di sebelah Zara . Arden terlompat-lompat di atas ribaan mummy-nya . Segar je mata Arden waktu itu . Tiada langsung tanda-tanda dia mahu tidur .
" Berjaga lagi saya malam ni . Tengok hero awak ni . Segar semacam je " pipi Arden dicubit geram .
Arden tertawa saja . Mungkin menyangka Zara bergurau dengannya . Farhan senyum saja . Dia memandang wajah cantik milik isterinya itu .
" Nanti lepas aku pergi kerja, tidur laa dia ni . Kan ? " Farhan mengagah si kecil itu .
Zara senyum saja . Didukung penuh cermat tubuh kecil Arden . Farhan pula membetulkan pakaian miliknya . Dia memaut erat pinggang Zara dan mereka sama-sama turun ke bawah .
Terdengar riuh rendah suara anak-anak mereka . Sebaik saja Zara dan Farhan masuk, automatik suara mereka hilang . Digantikan dengan suasana sunyi sepi .
" Why you all diam je ni ? Tadi bukan main bising lagi mummy dengar " Zara mengerling wajah 3 orang anaknya itu .
Helina diam . Tapi dia membuat mimik wajah mengejek . " Tadikan mummy orang tu kan -- "
Belum habis lagi si adik berkata, Helina pantas mendiamkan mulut si adik . Pipi adiknya dicubit geram dan dia menekup kuat mulut Haydar sampaikan budak lelaki itu kelemasan .
Zara mengerut dahi melihat kelakuan dua beradik itu . Manakala Arden diletakkan di kerusi bayi . Suasana riuh dengan suara bayi milik Arden . Helina sengih-sengih memandang mummy nya sambil mengeleng kepala .
" Alaa mumny, jangan nak layan Hay ni sangat . Mulut becok ntah ikut sape lah . Dah-dah makan " .
Kelam-kabut Helina melepaskan tangan dia apabila terasa basah pada tapak tangan miliknya . Haydar pula tersenyum jahat . Sengaja dia menjilat tapak tangan Helina . Biar gadis itu rasa !
Helina membuat muka jijik . " What the -- " dia kehilangan kata-kata . Sungguh menjijikkan .
Haydar pula selamba mengunyah nasi goreng tanpa rasa bersalah . Farhan Adham pula malas mahu melayan . Dia pun sama naik dengan Haydar . Makan tanpa pedulikan sesiapa pun .
Zara memicit pangkal hidungnya . Anak sulung dan anak keduanya selalu saja bergaduh . Maklumlah beza setahun . Kalau rapat bukan main lagi . Datang mood gaduh, macam garuda melanggar rumah mereka .
" Sit Ara . Nanti tak sempat nak sahur " .
Dengan wajah yang masam, Helina duduk disebelah Haydar . Bengkak rasa hatinya melihat wajah mengejek Haydar itu . Nak saja dia tumbuk muka kacak Haydar itu . Biar tak hensem dah !
+++
" Kau bersihkan kawasan sana ! " arah gadis itu selamba . Membelek kukunya sambil duduk di atas kerusi tanpa melakukan apa-apa .
Dia hanya memerhati dan memberi arahan saja . Cukup senang ! Sedangkan yang lain bersusah payah membersihkan kawasan tandas . Tandas lelaki pula tu ! Baunya jangan cakap lah .
Helina mengelap peluh dengan hujung lengan baju miliknya . Anak rambut sudah terkeluar dari ikatan . Baju sudah kotor dan dibasahi dengan peluh . Yang membengkakkan hati Helina adalah tukang pemberi arahan itu .
PAK !
Helina mendekati gadis itu lalu dengan selambanya dia menolak gadis berlagak diva itu dengan kuat ke atas lantai . BUK ! Habis kain miliknya basah terkena air sabun di atas lantai tandas itu . Dia bengang .
" Kau ! Apa hak kau nak tolak aku hah ?! " teriak gadis itu kuat . Bergema satu tandas lelaki tingkat 2 itu .
3 orang gadis lain hanya memandang . Mereka tidak berani masuk campur . Dua gadis itu merupakan pelajar bermasalah di sekolah mereka . Helina -- dia mempunyai rekod disiplin yang paling tinggi di sekolah mereka .
" Hak ? " Helina menyoal kembali . Kali ini dalam nada sinis . " Kau bercakap pasal hak ? Kau tau ke maksud hak yang sebenar tu apa ? " jari telunjuknya menolak perlahan dada gadis itu .
Gadis itu bengang . Cukup tercabar dengan kata-kata Helina . " Kau jangan nak berani sangat Helina ! Jangan sampai aku cakap hal ni pada pengetua . Kau sendiri yang susah ! Kau taukan keluarga aku siapa ? " dengan bongkak gadis itu berkata . Untuk menakutkan Helina .
Tetapi lain pula reaksi Helina . Gadis itu ketawa sambil menekan-nekan perut . Seolah-olah benda itu paling lawak yang dia pernah dengar . Membuatkan gadis itu makin tercabar dengan Helina .
" Apa keluarga kau mampu buat ? Saman aku ? " cabar Helina berani . Pandangan mata dia cukup tajam .
Menimbulkan satu aura lain yang menyebabkan gadis itu berundur kebelakang . Terasa aura yang dibawa oleh Helina cukup menyeramkan .
Helina mendekat . Merapatkan kedudukan antara mereka . Musuh dia . Sejak di zaman sekolah rendah lagi . Dia cukup membenci gadis itu .
" Jangan ingat kau bertudung, kau mampu tutup aib kau perempuan . Jangan sampai semuanya terbongkar . Kau tak akan dapat apa-apa melainkan malu ! Jangan fikir aku takut dengan kau selama ini . Aku diam , bukan bermakna aku takut . Tak -- " .
Mata mereka bertentangan . Terpancar jelas ketakutan pada wajah gadis bertudung itu . Tetapi ditutup dengan senyuman sinis .
" Well , kalau kau dah tahu tak ada apalagi untuk aku rahsiakan pada kau lagi sahabat " ujarnya dan ayat hujung ditekan dalam .
Membuatkan darah Helina membuak naik . Tanpa sedar tangan dia naik menumbuk wajah gadis itu tanpa sedar . Dia cukup benci dengan perkataan sahabat itu . Cukup membencikannya .
" ZARA HELINA ! " satu suara garau menjerkah kuat . Bunyi tapak kaki berlari bergema di kawasan tandas itu .
" Jangan pernah sebut sahabat kalau kau sendiri tak faham maksudnya . Aku akan ingat semua -- " Helina menahan perit di dada . Tidak hiraukan pandangan garang seseorang padanya .
Jiwanya sakit . Cukup sakit . Dia cuba melupakan semua kenangan lama . Yang menyakitkan dirinya itu tetapi tidak boleh . Hati dia makin sakit dan dendam lama kembali lagi .
" -- semua yang kau berikan pada kami ! Farhani Damia " .
Holla guys ? I'm back 🤪 did you guys happy to see me here ! On oren 🤣 ahahahahahaha .. maaf lambat up slama sebulan ni . Sis kerije laa awak2 smua 🤪 nk cri duit lbih sikit 🤧 ahahahahaha . Mesti korang rindu story sis kan ? Ni je mampu update buat masa skrg ni . Otak blank lgi . Idea xnk kuar laa 😶 .. haa bgi sesiapa yg ade ws sis, x reply ke ape 😪 very sorry sbb fon sis rosak teruk . Ni pon guna fon my father 🙃 anything just dm je kt ig sis 🙂 dh dpt fon bru sis bls ws korang erk 😜 tatatatatatata 🤭