Two Moon [END]

By Shion2

21.9K 2.9K 810

Sekuel dari The Angel Fall in Love. Kisah mereka setelah melewati pertarungan melawan para Ratu dan Raja dar... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
54
55
56
57
58
59
60

53

226 38 4
By Shion2

Ratu Naomi dan Jessper benar-benar meninggalkan istana dan tinggal di desa. Vino, Shani, Okta dan Gracia adalah tamu pertama mereka di rumah baru itu.

"Rumahnya sangat nyaman" Ucap Vino sambil melihat sekitar. Letaknya memang agak jauh dari pedesaan, namun suasana yang tenang itu membuat pemiliknya semakin betah beristirahat di rumah.

"Terimakasih, Yang mulia" Ucap Jessper.

"Jangan seperti itu, bukankah kita berteman? Tidak ada status lain selain itu, jika kau yang mengatakannya, itu semakin membuatku tidak enak berada diposisi ini"

"Baiklah" Jessper menepuk pundak Vino.

"Silahkan duduk, aku akan memanggilkan Naomi" Jessper melangkah menuju dapur untuk memberitahu Naomi, jika tamu mereka sudah tiba.

"Lihatlah, siapa yang datang. Aku sangat tersanjung mendapatkan kunjungan seperti ini" Ucap Naomi yang baru saja muncul dari arah dapur bersama dengan Jessper disampingnya.

"Anda masih terlihat sangat cantik meski memakai pakaian biasa" Ucap Gracia.

"Terimakasih, Kau juga semakin cantik" Naomi beralih pada Shani.

"Bagaimana rasanya tinggal di istana?"

"Cukup tertekan" Jawab Shani. Naomi mengerti maksud Shani karena ia pun merasakan hal itu.
Hidup menjadi seorang Ratu tidaklah semudah dan seindah yang terlihat dan yang sering terdapat di dongeng masa kecil.

"Suatu saat nanti kau juga akan terbiasa"

"Baiklah, biarkan para wanita ini menghabiskan waktu mereka. Mari kita bicara di tempat lain" Ucap Vino. Tujuan mereka sebenarnya selain mengunjungi keluarga baru itu juga ada yang ingin mereka bicarakan.

"Kita bisa menggunakan taman di belakang rumah" Ucap Jessper.
Okta dan Vino pun mengikuti Jessper menuju ke halaman belakang rumah itu.

"Duduklah dulu, aku akan mengambilkan minuman untuk kalian"

Vino dan Okta menunggu dengan sabar hingga Jessper kembali.

"Maaf menunggu lama" Jessper meletakan tiga cangkir teh di meja sebelum ia duduk di kursi yang berada disana.

"Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan?" Tanya Jessper.

"Ini mengenai ancaman itu"

"Ancaman?" Vino mengangguk.

"Ingat kejadian beberapa tahun lalu ketika Ratu Naomi diserang? Sekarang aura dari sihir itu kembali terasa. Entah ini hanya sekedar ancaman saja atau akan ada penyerangan kembali" Jelas Okta.

"Jadi maksud kalian.."

"Ya, Kami mungkin akan lebih fokus pada pertahanan istana dan desa. Tapi mengingat posisi kalian cukup jauh dari desa, kami hanya khawatir sesuatu terjadi tanpa kami sadari dan tidak bisa kami cegah" Ucap Vino.

"Menurut kalian, dia masih mengincar Naomi?"

"Kemungkinan seperti itu. Pilihannya hanya ada dua, tinggal di istana sampai keadaan terkendali atau tetap disini dengan penjagaan yang kecil?"

"Aku akan membicarakannya dengan Naomi"

"Baiklah, aku akan menunggu keputusanmu" Ucap Vino.

"Tapi.. Bagaimana  jika yang diincar kali ini adalah kau? Karena kau adalah Raja sekarang"

"Itu bisa saja terjadi, karena itu kami memperkuat pertahanan istana."

"Aku siap membantu jika kau butuhkan" ucap Jessper.

"Terimakasih"

Mereka terus membahas tentang beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi dalam waktu dekat ini. Hingga tak terasa matahari hampir tenggelam.

"Sepertinya kita sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengobrol" Ucap Okta.

"Benar. Sudah waktunya kami kembali" Ucap Vino. Mereka sama-sama berdiri dari tempatnya bersiap untuk pergi.

"Sudah waktunya kami kembali" Ucap Vino

"Padahal masih banyak yang ingin kami bicarakan"

"Kami akan mampir lagi nanti" Ucap Shani ketika melihat wajah sedih Naomi.

"Ayo, kuantar sampai depan"
Naomi dan Jessper mengantarkan tamu mereka hingga di depan pintu.

"Mampirlah jika kalian ada waktu"

"Pasti, kau juga harus sering-sering berkunjung" Ucap Vino membantu Shani untuk naik ke kudanya, lalu ia naik di belakangnya begitupun dengan Okta.

"Padahal mereka bisa menggunakan kereta kuda milik Raja, kenapa harus naik kuda seperti itu?" Jessper merangkul pinggang Naomi lalu tersenyum.

"Begitulah cara mereka untuk jadi lebih dekat. Bukankah mereka terlihat manis jika seperti itu? Vino dan Okta terlihat seperti sedang memeluk istrinya" Jelas Jessper. Naomi mengangguk setuju.

Setelah Vino dan yang lainnya sudah tidak terlihat lagi, Jessper dan Naomi kembali masuk ke dalam rumah mereka.

~~~

Ketika hampir memasuki istana, Vino dan Okta tiba-tiba menghentikan kudanya. Gracia dan Shani sama-sama menoleh ke belakang.

"Kenapa?"

"Ada yang tidak beres disini"

Vino turun dari kudanya dan memperhatikan sekelilingnya.

"Okta, antar mereka kembali. Jangan biarkan mereka ke negeri sihir sebelum aku ijinkan" perintah Vino. Ia membuka portal yang langsung menuju ke rumah mereka.

"Kak.."

"Aku bakal pulang untuk makan malam sama kamu dan anak-anak" Ucap Vino. Ia mengusap lembut kepala Shani lalu berbalik mencari sumber energi asing itu.

"Hati-hati, aku akan segera kembali" ucap Okta. Sudah lama sejak terakhir kali ia melihat Vino mengaktifkan kekuatannya dan juga mengeluarkan pedang miliknya.

Sama seperti Vino dan Okta, Ravien pun merasakan hal yang sama.

Ravien yang sedang berjalan berdua dengan Sinka pun berhenti tiba-tiba.
"Vien, kenapa?"

"Kamu pulang sekarang, jangan kesini sebelum aku pulang ke rumah" Ucap Ravien.

"Kenapa? Ada masalah?" Ravien tidak menjawab.

"Tuan" nafasnya tampak tidak teratur sehabis berlari.

"Tolong kau jaga dia" Ucap Ravien pada Eve.

Ravien membuka portal menuju rumahnya.

"Vien, aku mau pulang sama kamu"

"Aku janji akan pulang secepatnya. Kita akan jalan malam ini" Ravien memberi kode pada Eve untuk segera menarik Sinka masuk kedalam portal itu.

"Jaga diri Anda, tuan"

Ravien berteleport ke pembatas desa. Ia harus memastikan semua penduduk desa dalam keadaan aman.

"Panglima, akhirnya Anda datang juga" ucap salah satu prajurit penjaga perbatasan.

"Apa sudah lama seperti ini?"

"Benar Panglima. Panglima Stephan berjaga di gerbang istana, dia mengatakan pada saya untuk menunggu Anda disini" jelas Prajurit itu.

"Amankan semua penduduk. Aku akan berjaga disini." Perintah Ravien.

Sayap api berwarna biru itu perlahan muncul dari punggung Ravien. Ia berniat untuk membuat pelindung berlapis, karena itu ia harus menggunakan kekuatan terbesarnya.

Setelah memasang mantra pelindung, Ravien berdiri sambil memandang lurus kedepan. Ia akan siap, menunggu siapapun yang datang.

Saat sedang berjaga, ada sesuatu bergerak di balik semak-semak. Ravien memperhatikan dengan serius apa yang akan keluar dari sana.

Seekor kelinci berwarna hitam muncul dan berlari menghampiri Ravien. Saat kelinci itu akan melewati Ravien, dengan cepat Ravien menebas kepala kelinci itu dengan pedangnya.

"Tidak ada kelinci berwarna hitam di negeri sihir ini" Ucap Ravien.

Kelinci hitam itu berubah menjadi kepulan asap hitam.

"Ternyata kau sama pintarnya seperti Ayahmu."

Ravien mengerutkan keningnya ketika mendengar suara yang berasal dari asap itu.

"Aku tidak akan membiarkan kau mengganggu tempat ini" Ravien menunjuk asap itu dengan pedangnya.

"Aku hanya datang untuk membenarkan yang ada disini. Terlalu banyak kesalahan yang terjadi"
Asap itu berubah menjadi sosok pria berjubah hitam.
Ravien tidak dapat ms

"Dan aku akan membereskan dari hal yang kecil terlebih dulu" pria itu langsung mencekik leher Ravien.

Serangan tiba-tiba itu tidak dapat ia hindari.
"Kau seharusnya tidak berada di posisi ini" Pria itu menghempaskan tubuh Ravien hingga terbentur pada pohon besar di belakangnya.

Pria berjubah hitam itu bergerak sangat cepat. Ravien yang baru saja bangkit pun kembali terkena serangan membuatnya berlutut di tanah.

"Kau adalah peringatan pertama. Aku akan membuat mereka memikirkan semua kesalahan mereka"

Pria itu memunculkan api berwarna hitam dan membentuk sebuah belati kemudian menancapkan pada telapak tangan kanan Ravien.

"Aku akan kembali untuk memberikan hukuman pada kalian" Pria itu menghilang, meninggalkan Ravien yang tersiksa dengan rasa sakitnya.





😌I'm Back 😎

Gimana?

Nah loh, Ravien gagal jalan bareng dudut nih ceritanya.. 😄😅
Siapakah dia? Orang yang mampu mengalahkan Panglima kerajaan dengan mudah 😣

See Ya 🙋
Salam Team GreTa-VinShan-BebNju 

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 18.6K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
55K 7.1K 45
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
101K 9.8K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...