57

278 34 22
                                    

Matahari belum sepenuhnya muncul, Vino dan yang lainnya sudah berkumpul.

"Maaf karena membuat kalian harus berkumpul sepagi ini. Tapi, rencana kita batalkan"

Semua terkejut mendengar ucapan Vino.

"Ada apa, Raja? Bukankah rencana kita sudah sempurna?" Tanya Okta.

"Kita tidak akan pergi mendatangi mereka, karena... Mereka sendiri yang akan datang kemari" Ucap Vino.

"Apa maksudmu?" Kali ini Naomi yang bertanya.

"Semalam.. Aku bertemu dengan Nadila dan pria itu" Ucap Vino.

-Flashback

Vino yang tidak bisa tidur itu pun memilih untuk mencari angin di luar. Setelah penyerangan itu, ia tidak mengijinkan Shani, Sinka, dan Gracia untuk datang ke negeri sihir.
Ia juga telah memerintahkan Archy dan Delion untuk tetap disana menjaga keluarganya.
Di masa sulit dan tertekan seperti ini, Vino benar-benar membutuhkan Shani disisinya. Tapi ia tidak ingin mengambil resiko untuk membuka portal ke rumah mereka.

"Apa kau sudah mulai tertekan? Kenapa kau terlihat begitu gelisah?" Vino langsung berbalik dan menemukan pria berjubah hitam itu berdiri di belakangnya.

"Kebetulan kau datang, aku ingin menanyakan sesuatu padamu" Ucap Vino, ia sudah bersiap jika sewaktu-waktu ia mendapat serangan tiba-tiba.

"Kami datang untuk menyampaikan berita penting untukmu"
Dari tempat yang gelap itu muncul Nadila, ia tampak berbeda.

"Nadila.."

"Persiapkan dirimu, kita akan menyelesaikan semuanya. Aku ingin kits berperang, untuk menunjukkan siapa yang lebih kuat. Aku sudah mendengar semuanya darinya, aku tau kekejaman kalian dimasa lalu dan aku tidak akan membiarkan kalian terus berkuasa." Ucap Nadila.

"Nadila, kenapa kau harus melakukan sampai sejauh ini?"

"Diamlah. Persiapkan diri kalian, tiga hari lagi aku akan mengunjungi kalian dengan pasukan penuh"

Setelah mengatakan hal itu, mereka pun pergi dengan portal yang muncul di belakang mereka.

-flashback end.

Stephan mengepalkan kedua tangannya.
Mengapa Nadila nya menjadi seperti ini? Ia merindukan Nadila yang lucu, Nadila yang baik, Nadila yang ramah pada setiap orang.

"Biarkan dia sendiri" ucap Okta ketika Ravien hendak menyusul Stephan yang tiba-tiba saja pergi.

"Kita akan menyiapkan persiapan untuk peperangan nanti, walaupun aku tidak menginginkannya." Ucap Vino.

"Kita harus mengungsikan semua penduduk desa." Ucap Jessper.

"Jika hanya mengandalkan sihir pelindung, aku rasa itu hanya akan melemahkan pertahanan kita dan membuat fokus kita terbagi." Ucap Okta.

"Ini hanya usulku saja, bagaimana jika kita memindahkan semua penduduk ke tempat latihan? Mereka tidak akan menyerang kesana, dan kita bisa fokus disini" Ucap Ravien.

"Ide Bagus. Aku setuju" ucap Okta.

"Baiklah, aku akan mengumpulkan penduduk desa, Panglima Okta dan Ravien akan membuka portal untuk mereka kesana, Naomi aku mints tolong untuk mengarahkan mereka setelah tiba disana bersama Jessper. Aku akan menyusul setelah semuanya sudah disana" ucap Vino. Mereka langsung mengerjakan sesuai perintah Vino. Mereka harus bergerak cepat agar bisa menyiapkan persiapan perang sesegera mungkin.

~~~

"Ada apa ini? Kak Vino dimana?" Tanya Shani yang melihat Okta muncul dari portal yang sejak tadi membawa penduduk desa ke tempat latihan Ravien dan Stephan.

Two Moon [END]Where stories live. Discover now