44

271 38 20
                                    

Stephan dan Nadila jalan-jalan mengelilingi desa sambil bergandengan tangan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Stephan dan Nadila jalan-jalan mengelilingi desa sambil bergandengan tangan. Keduanya sangat menikmati perjalanan itu. Meski banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya, mereka tidak perduli.

Berita tentang Panglima yang mencintai gadis yang hampir dibuang ke tempat pengasingan itu menyebar dengan cepat.

Gelar Panglima membuat Stephan kini semakin menjadi sorotan.

"Ayo, kita main salju" Ajak Stephan. Ia merubah arah langkahnya berbelok ke arah hutan.

Nadila tentu sangat bersemangat. Semenjak Stephan mengajaknya bermain salju, ketika Stephan mengungkap siapa dirinya. detik itu juga ia menyukai salju.

Nadila bahkan masih mengingat ketika ia menumpuk salju di tubuh Stephan, hingga ia menjadi manusia salju. Mungkin untuk orang biasa, mereka akan kedinginan, tapi tidak untuk Stephan. Ia bahkan ikut tertawa bersama Nadila, tanpa mengeluh kedinginan.

"Kenapa?" Tanya Stephan. Ketika Nadila tiba-tiba saja berhenti.

"Masih jauh gak? Aku capek" keluh Nadila.

"Udah gak jauh lagi"
Stephan tiba-tiba membungkuk lalu mengangkat tubuh Nadila.

"Biar aku yang gendong kalau kamu capek" Nadila tersenyum.

"Makasih udah jagain aku"  Ia sangat beruntung bertemu dengan laki-laki yang meskipun sedikit berbeda. Tapi, ia mampu melindungi dirinya sampai seperti ini.

"Sudah menjadi tugasku, Tuan putri"

"Snowman ku" Nadila memberikan hadiah ciuman di pipi Stephan.

"Snowman ku" Nadila memberikan hadiah ciuman di pipi Stephan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Mulai sekarang. Katakan saja apa yang kau inginkan. Aku akan melakukannya sebisaku" Nadila mengangguk sambil tersenyum manis.

~~~

Vino dan Jessper kini berada dalam ruangan Jessper "Ruang Kepala Sekolah" duduk sambil menikmati secangkir teh.

"Apa kau sudah memilihkan kelas untuk mereka?" Tanya Vino.

"Sudah, Panglima."

"Terimakasih. Semoga ini pilihan yang tepat." Jessper mengangguk. Ia pun berharap demikian.

Two Moon [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя