Rasa Oryn Veer (SELESAI)

By Jasmine_Pirsouw

63.2K 5.3K 2.9K

๐Ÿ…š๐Ÿ…˜๐Ÿ…ข๐Ÿ…๐Ÿ…— ๐Ÿ…’๐Ÿ…˜๐Ÿ…๐Ÿ…ฃ๐Ÿ… ๐Ÿ…“๐Ÿ…๐Ÿ… ๐Ÿ…š๐Ÿ…˜๐Ÿ…ข๐Ÿ…๐Ÿ…— ๐Ÿ…Ÿ๐Ÿ…”๐Ÿ…ก๐Ÿ…ข๐Ÿ…๐Ÿ…—๐Ÿ…๐Ÿ…‘๐Ÿ…๐Ÿ…ฃ๐Ÿ…๐Ÿ… ๐Ÿ…ข๐Ÿ…”๐Ÿ…Ÿ๐Ÿ…๐Ÿ…š๐Ÿ…”๐Ÿ…ฃ ๐Ÿ…ค๐Ÿ…๐Ÿ…ฃ๐Ÿ…ค๐Ÿ…š๐Ÿ…œ๐Ÿ…ค โžณ โฅ More

1. Orange Blossom
2. Pohon Keramat
3. Luka Veer
4. We Are Kentang
5. Anjana Squad
6. Let Her Go
7. Ini Aku Anjana
8. Hitam Putih
10. Night Street
11. Rahasia
12. Kumis Kucing
13. Bukan Salahku
14. Tangis Rysin
15. Div dan Oryn
16. Kepergian Veer
17. Pertolongan 46
18. Good Bye Veer
19. Untuk Molla dan Molly
20. Demi Neptunus
21. Pengakuan Anjana
22. Jadian
23. Yuian
24. Hukuman Oryn
25. Girls Like You
26. Bukan Marionette
27. Nada Cinta
28. Permen Rubah
29. Panggung Violin
30. Pasien V.I.P
31. Rindu Veer
32. Ruang Nostalgia
33. Tentang Dugal
34. Hati yang Kelabu
35. Stalker Bersuara Kodok
36. Kumpulan Kekesalan
37. Veer Kembali
38. Veer Or Anjana?
39. Pilihan Hati
40. Maha Tahu
41. A & A
42. Rencana Para Couple
43. Will you marry me?
44. Bayang Masa Lalu
45. Tidak Ada Iblis
46. Wedding
47. SAH!
48. Gelap
49. Padamu Veer
Quiz
50. END
FYI
My Prince

9. Lady's Veer

1.2K 125 100
By Jasmine_Pirsouw

Saat aku merasa tak nyaman, ada saja caramu membuatku bertahan.
-Oryn-

Anjana tertunduk. Air matanya yang tadinya bergelantungan dilebatnya bulu mata, kini lolos jatuh tersungkur pada keramik lantai putih.

Oryn menghentikan langkah di depan pintu. Nafas Oryn tak teratur karena berlarian hinggah tiba di klinik. Jarak klinik tak jauh dari tempat tinggal Oryn, jadi dia tak memerlukan kendaraan.

Pintu yang setengahnya dari kaca itu, membuat Oryn bisa menyaksikan seorang Anjana sedang menangis.

"Kenapa Anjana sampai menangis? Apa Veer terluka parah?" Tanya Oryn dalam hati.

Oryn tak bisa menunggu lagi. Rasa khawatirnya harus segera terjawab, tak peduli ada Anjana di sana.

Oryn membuka pintu perlahan. Anjana yang menyadari seseorang sedang membuka pintu, cepat-cepat mengusap air mata.

"Oryn," suara veer membuat Anjana menyadari sosok yang datang adalah Oryn.

"Duduklah di sini," Anjana berdiri dan menyodorkan kursi pada Oryn. Satu-satunya kursi di ruangan itu.

"Ah, tidak apa-apa duduk saja." Oryn tampak sungkan dengan sikap Anjana yang tiba-tiba sopan.

"Aku ingin keluar sebentar untuk menelpon, jadi kau duduk saja di sini." kata Anjana dan langsung meninggalkan ruangan.

Oryn menarik kursi itu lebih dekat kearah Veer. Veer menatap Oryn. Rambut Oryn yang biasanya sebagian dicepol lucu kini terlihat agak berantakan karena diikat seadanya.

"Kenapa kamu tidak menggunakan jaket? Diluar kan sangat dingin!"

"Aku buru-buru ke sini, memangnya itu penting sekarang? Keadaanmu yang penting sekarang Veer! Aku takut kamu kenapa-kenapa." Oryn meremas tangan Veer. Suara Oryn bergetar menahan tangis.

"Aku baik-baik saja kentang."

Yang disapa kentangpun tersenyum manis.

"Tadi Anjana kenapa? Aku tadi Lihat Anjana menangis."

"Oh itu, kami baru saja menyelesaikan salah paham diantara kami dan dia juga berjanji tak akan menganggumu lagi Oryn." Veer menyelipkan jemarinya di antara jemari Oryn. "Maaf, karena aku kamu jadi terlibat."

"Syukurlah semuanya sudah baik-baik saja."

"Kembalilah ke rumah. Kamu harus istirahat, besok pagi kan harus kerja" ucap Veer.

"Tidak apa-apa Veer."

"Memangnya kamu mau kerja dengan mata panda kayak begitu?" Veer menunujuk mata Oryn.

Oryn cepat-cepat mengusap kedua matanya. "Ah apa sih Veer, panda kan Lucu."

"Iya panda lucu tapi kamu tidak."

Oryn memonyongkan bibir. Ingin rasanya Oryn menyentak kepala Veer.

"Terus aku apa?"

"Kamu cantik."

"Ih Veer!" Oryn menunduk malu, tak ingin menunjukkan pipinya yang sudah berubah warna kayak bunglon.

Melihat tingkah Oryn, Veer tertawa seketika melupakan rasa sakitnya. Tawa Veer tiba-tiba terhenti, saat matanya bertemu mata sesosok wanita di depan pintu. Dia ibunya Veer.

"Ibu!"

Oryn mengangkat wajahnya saat mendengar suara Veer. Dan dilihatnya ibu Veer sudah berdiri di depan pintu, berjalan mendekat. Oryn berdiri dan menyilami tangan ibu Veer. Masih seperti dulu, sejak SMA wajahnya tak pernah memberikan senyum pada Oryn.

"Kamu pulang saja yah nak, ini sudah larut malam, nanti perempuan itu cemas." ucap ibu Veer.

"Perempuan?" Batin Oryn.

Melihat ekspresi tanda tanya di raut wajah Oryn, membuat ibu Veer cepat meralat ucapannya. "Ah, maksudku ibumu Oryn."

"Oh iya Bu. Aku permisi pulang dulu." Jawab Oryn sambil melemparkan senyum pada Veer.

Veer membalasnya dengan ekspresi seperti emoji kiss di keyboard. Tentu saja ibu Veer tak melihatnya karena dia membelakangi Veer dan berhadapan dengan Oryn.

"Ah, Veer. Saat aku merasa tak nyaman, ada saja caramu untuk membuatku bertahan." Batin Oryn.

***
Bagi kalian para cewek
suka dibilang lucu atau cantik?
😁

Continue Reading

You'll Also Like

987K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
348K 48.1K 60
Shena adalah putri dari seorang pengacara, yang terjerat sebuah skandal perselingkuhan, titel pelakor yang tertuju pada sang Mama membuat dirinya dij...
535 35 4
"Nare, tahukah kamu, aku terluka tiap kali kamu menyebut namanya." ... Waktu yang mereka habiskan bertahun-tahun lamanya, pun tidak cukup untuk membu...
6.1K 1.7K 43
[FOLLOW SEBELUM BACA] โ€ข Spin off Ketos Vs Sekretaris OSIS โ€ข Bisa dibaca terpisah ____ Vino Bramantio. Cowok ceria, berisik, dan memiliki kepercayaan...