Good Guy or Stupid Guy? | END...

Od Sunnycorner

101K 10.9K 1.8K

Semua cerita cinta itu indah, tapi gak ada satupun cerita cinta yang sempurna. Contohnya, ceritaku denganmu. ... Viac

Preface and cast introduction
CH. 2 - Makasih, Taehee.
CH.3 - Untold Proposal
CH. 4 - Ingatan Itu
CH 5 - DATING
CH. 6 - Love Radio (1)
CH. 7 - Love Radio (2)
CH. 8 - Heart to Heart
CH. 9 - Break Up
CH. 10 - Break Up (2)
CH. 11 - Break Up (3)
CH. 12 - His Desire
CH. 13 - I'm Sorry
CH. 14 - Mantan dan Gebetan
CH. 15 - Mantan dan Gebetan (2)
CH. 16 - Double Date
CH. 17 - The Little Bother
CH. 18 - Duel
CH. 19 - Boy's Day Out
CH. 20 - Roses, Necklace and Kisses
CH. 21 - Marriage
CH. 22 - Sensitive
CH. 23 - Lucid Dream
CH. 24 - Menghilang
CH. 25 - Home
CH. 26 - Serba Salah
CH. 27 - Piggy Back
CH. 28 - Occupied
CH. 29 - Popular
CH. 30 - Jealousy
CH. 31 - Sakit
CH 32 - Girls' Fight
CH. 33 - Aku, Kamu, Kita
CH. 34 - Pillowtalk (M)
CH. 35 - Memorable Thing
CH. 36 - Old Friend
CH. 37 - She and He
CH. 38 - Confession
CH. 39 - Heartbeats
CH. 40 - Dating Coach
CH. 41 - It's Over
CH. 42 - Broken Pieces
CH. 43 - Hard For Me
CH. 44 - Keluarga
CH. 45 - Yang Menemanimu
CH. 46 - Moving On
CH. 47 - Someone to Lean On
CH. 48 - The Best Liar
CH. 49 - Good Listener
CH. 50 - Heartbreaking
CH. 51 - Cafuné
CH. 52 - By His Side
CH. 53 - Driving Lesson
CH. 54 - Another Night With U
CH. 55 - Us (M)
CH. 56 - Parents' Gift
CH. 57 - Tipsy
CH. 58 - Make Over
CH. 59 - Surprise
CH. 60 - Deal With Anger
CH. 61 - Baby Day Care
CH. 62 - Our Home
CH. 63 - Let Him Go
CH. 64 - We Meet Again
CH. 65 - Crying Over Him
CH. 66 - Sepasang Angsa
CH. 67 - Truly Apart
EPILOG
♡ Open this ♡
Bonchap 1 | Oahu
Bonchap 2 | Baby Issue
Bonchap 3 | Doie

CH. 1 - Kak Doyoung

5.5K 356 7
Od Sunnycorner

Enjoy the story 😘

-oOo-

Siang itu, Taehee sedang menunggu Doyoung menjemputnya di kampus. Ia duduk di lobi kampus sambil memakan snack bar kesukaannya. Doyoung bilang, sebentar lagi dia sampai, Taehee hanya mengiyakannya saja. Toh, dia juga tidak buru-buru ingin langsung pulang, justru ia ingin segera bertemu Doyoung.

Doyoung itu pacarnya Taehee. Dulu juga cowok itu kuliah disana, senior jurusannya Taehee, tapi dia udah lulus duluan tahun kemarin. Sementara Taehee, tahun ini dia baru akan lulus, mungkin di akhir tahun kalau gak ada hambatan.

Aroma parfum Doyoung bisa terhirup penciuman Taehee karena aromanya tertiup angin, seketika perempuan itu menoleh ke arah angin. Benar saja, lelaki jangkung pemilik gummy smile itu sedang berjalan ke arahnya. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang mengenalnya, menyapa Doyoung yang dibalas dengan senyuman ramah oleh lelaki itu. Taehee hanya memperhatikan.

"Hai, nunggu lama?" Tanya Doyoung begitu berdiri di depan Taehee.

"Nggak kok." Balas Taehee. "Kak, aku pingin makan dulu ya?" Pinta Taehee.

"Pasti udah laper ya? Ya udah yuk, kita makan dulu, kasian pacar aku." Balas Doyoung sambil mengusak lembut puncak kepala Taehee.

Keduanya lalu berjalan ke parkiran, dimana sepeda motor Doyoung terparkir rapi. Iya, Doyoung punyanya motor. Dia ada mobil di rumah, tapi itu punya kakak sama bapaknya. Doyoung belum mampu beli mobil, motor itu aja didapat dari hasil Doyoung menabung saat masih kuliah. Motor itu adalah salah satu bukti perjuangannya.

Kembali lagi ke Doyoung dan Taehee yang kini sudah menaiki motor Doyoung. Angin di perjalanan menuju restoran yang dituju mereka begitu lembut membelai wajah Taehee, membuatnya mengantuk. "Kak, aku kok ngantuk ya?"

"Kok gitu, dek? Kamu kurang tidur?" Tanya Doyoung. "Pegangan sama aku ya, nanti kamu jatuh kalo sampe ketiduran."

Taehee mengangguk dan semakin mengencangkan pelukannya di perut Doyoung. Ia membenamkan wajahnya di punggung Doyoung supaya gak terbelai angin lagi, tapi ia malah merasa semakin nyaman dipunggung Doyoung yang hangat.

Sepuluh menit kemudian, mereka sampai di restoran suki, makanan favoritnya Taehee. Saat mereka hendak memasuki restoran, tiba-tiba seorang gadis tidak sengaja menabrak tubuh Doyoung dengan kencang, sampai lelaki itu hampir terjungkal.

"Ah, maaf, maaf, saya gak lihat-lihat tadi. Maaf." Kata gadis itu sambari membungkuk.

"Iyaa, gak apa-apa, maaf juga. Kamu gak apa-apa?" Balas Doyoung.

"Eoh, kak Doyoung!" Seru gadis itu begitu ia mendongak.

Doyoung mengernyit heran, lalu, "eoh, Jiwoon." Jawab Doyoung. "Kamu gak apa-apa, dek?"

Hmm.. ini dia, sebentar lagi akan dimulai. Gerutu Taehee dalam hati, tanpa melakukan apapun.

"Nggak, kak. Kepala aku agak sakit doang tadi hehe, tapi gak apa-apa kok. Kak Doyoung kali, ada yang sakit gak kak? Maaf tadi aku jalan gak lihat-lihat." Cerocos perempuan yang Taehee gak tau namanya, tapi dia pernah lihat cewek itu di fakultasnya, sepertinya seangkatan dengan Taehee.

"Aduh, maaf. Keras sih tadi nabraknya ya, pasti sakit." Kata Doyoung malah merasa gak enak. Setelahnya, bahkan cowok itu mengusap-usap kepala cewek bernama Jiwoon itu.

Taehee tidak pernah merasa Doyoung bersikap buruk padanya, atau memperlakukan Taehee dengan buruk. Justru cowok itu selalu baik, lembut dan perhatian sama Taehee. Tipe-tipe cowok yang ngebosenin malah, kalau kata orang-orang sih. Saking baiknya Doyoung sama Taehee, Doyoung udah kaya bucin alias budak cinta. Doyoung gak pernah marah kalau Taehee lagi kena PMS, kalau Taehee lagi pusing sama tugas, Doyoung gak pernah sekalipun menunjukan ketikdanyamanannya pada Taehee. Malah selalu jadi orang pertama yang menyediakan waktu dan dirinya untuk menemani Taehee. Justru, terkadang Taehee lah yang tidak nyaman dengan sifat Doyoung yang terlalu baik itu. Cowok itu baik sama semua orang, mau cewek atau cowok, tua atau muda, sengaja atau tidak, semuanya dia perlakukan dengan baik. Terkadang sifatnya itu membuat Taehee kesal, pernah kesal karena cemburu, pernah juga kesal karena ia tidak terima sifat baik Doyoung dimanfaatkan orang lain.

"Kak," panggil Taehee menginterupsi mereka berdua.

"Eoh, iya." Kata Doyoung seolah baru ingat kalau ia masih bersama Taehee. "Aku masuk dulu ya dek, jalannya hati-hati ya." Pesan Doyoung pada perempuan bernama Jiwoon itu.

Begitu mereka masuk, Taehee langsung menunjuk tempat dimana ia ingin duduk, sementara Doyoung langsung mengekorinya. "Kamu mau makan apa, dek?" Tanya Doyoung.

"Apa aja deh kak, aku lagi gak punya pilihan." Jawab Taehee.

Akhirnya Doyoung membuat pesanan menu yang Taehee sukai. Setelah itu, mereka berdua duduk menunggu. "Kak, perut kakak sakit gak?" Tanya Taehee khawatir. Iya, ketimbang cemburu, Taehee lebih merasa khawatir karena kejadian tadi.

"Nggak kok. Pertamanya doang kaget, sekarang udah nggak." Balas Doyoung sambil tersenyum. Ia menggenggam tangan Taehee, lalu ia menjatuhkan kepalanya di atas tangannya dan tangan Taehee, membuat Taehee melepas satu tangannya dan mengusap-usap rambut hitam Doyoung yang sangat halus.

"Kak, kakak tadi lagi ngapain di rumah?" Tanya Taehee.

"Gak ngapa-ngapain. Aku baru pulang kerja doang, terus langsung jemput kamu deh begitu nyimpen tas sama ganti baju." Jawab Doyoung pelan. Taehee lantas merenung. Doyoung pasti capek.

Kemudian Doyoung menegakan duduknya. "Hey, kenapa? Aku gak apa-apa kok, jangan gitu dong mukanya." Kata Doyoung, sudah hapal dengan apa yang Taehee pikirkan.

Kini giliran Taehee yang menundukan kepalanya, rambutnya menutupi wajahnya dan tangan mereka yang sedang bergenggaman. Lalu Taehee mencium tangan Doyoung yang digenggamnya, menggenggamnya semakin erat. "Makasih, kesayanganku." Lirih Taehee yang bisa terdengar Doyoung, membuat lelaki itu terkekeh dan mengusap-usap rambut Taehee.

Tidak lama kemudian, pesanan datang. Taehee tampak semangat. Ia bahkan gak malu menunjukan wajah antusiasnya, yang tidak lama kemudian, berubah menjadi raut terkejut.

"Ah, maaf, maaf. Saya tidak sengaja. Maaf." Kata pelayan laki-laki itu, yang tidak sengaja menumpahkan minuman Taehee di celana Doyoung. Lagi-lagi Doyoung.

Doyoung tampak terkejut, ia hanya mengatupkan bibirnya, lalu tersenyum. "Iyaa, iyaa, gak apa-apa." Balas Doyoung sabar.

Kali ini Taehee yang mulai kesal. "Duh mas, gimana sih?! Kok sampe tumpah minumannya?" Kesal Taehee. Dia segera menghampiri Doyoung dan memberikannya serbet untuk mengeringkan air yang membasahi sebelah paha Doyoung.

"Maaf.. mohon maaf..." kata pelayan itu sambil merapikan kekacauannya.

"Sudahlah, dek, dia kan gak sengaja." Kata Doyoung menenangkan. "Cuma sedikit doang, tuh, liat."

Taehee tetap kesal. "Ya tapi kan tetep aja, kenapa masnya gak hati-hati sih, ah?!"

Doyoung mengusap-usap pundak Taehee, berusaha menenangkan kekasihnya itu. "Udah, gak apa-apa ya. Jangan ngambek. Kan masnya udah minta maaf, sayang."

Taehee mau gak mau mulai meredakan amarahnya. Pasalnya Doyoung aja langsung memaafkan pelayan itu, masa Taehee nggak? "Pfft, ya udah."

Setelah kekacauan itu selesai dibereskan, keduanya melanjutkan makan mereka. Taehee tampak buru-buru menghabiskan makanannya, membuat Doyoung menatapnya cemas. "Hey, kenapa kamu buru-buru makannya?"

"Biar kita cepet pulang. Kamu harus ganti celana , kak. Kan pasti gak nyaman." Kata Taehee setelah berhasil menelan makanannya.

"Hey, it's okay. Nanti yang ada kamu keselek, dek." Kata Doyoung. Ia lalu mendorong gelas minumannya ke arah Taehee. "Minum dulu nih. Aku pesenin lagi minum kamu ya." Kata Doyoung, mengingat minuman Taehee yang tumpah tadi. Tapi sebelum Doyoung memesan, pelayan tadi mengantarkan minuman yang sama sebagai ganti rugi.

"Saya gak masalahin minuman saya, mas. Celana pacar saya jadi basah. Dia pasti gak nyaman." Kata Taehee masih kesal pada pelayan itu.

"Udah, Taehee. Aku gak apa-apa. Maafin pacar saya, ya mas. Makasih minumannya." Kata Doyoung, membuat pelayan tersebut merasa tidak enak juga, tapi akhirnya ia mengucapkan maaf lagi dan terimakasih sebelum pergi.

"Kok kamu malah bilang maaf sih, kak?" Kata Taehee kesal.

"Udah, sayang. Udah ya. Lanjutin lagi makannya, aku gak apa-apa." Bujuk Doyoung.

"Kakak udah kenyang belum?" Tanya Taehee, sambil gak ngelanjutin lagi makanannya.

"Udah, kenapa emang?" Tanya Doyoung yang makanannya emang udah habis.

"Aku juga. Udah, pulang aja yuk sekarang." Ajak Taehee. Sebenarnya ketimbang kenyang, ia udah gak nafsu buat lanjutin makan.

Doyoung tidak banyak bertanya, tapi ia bisa mengerti. "Ya udah, yuk." Kata Doyoung.

Selama diperjalanan, keduanya hanya diam. Jujur saja, kalau Taehee memang masih kesal, makanya diam. Kalau Doyoung, cowok itu memang sedang fokus menyetir saja. Tidak lama, keduanya sampai di rumah Taehee.

"Kak, masuk dulu yuk." Ajak Taehee. Entah kenapa, kalau kejadian seperti ini terjadi, Taehee selalu ingin menemani Doyoung.

"Aku langsung pulang aja deh." Kata Doyoung, yang langsung dipahami Taehee.

Taehee mendekat ke arah Doyoung, ia memeluk cowok itu dengan sangat erat, yang dibalas Doyoung dengan tepukan lembut di punggungnya. Selain karena Taehee ingin menghibur cowok itu, ketika memeluk Doyoung, Taehee juga merasa kekesalannya perlahan hilang.

"Makasih udah jemput aku, nemenin aku makan juga." Ucap Taehee.

"Eung, makasih juga udah belain aku." Kata Doyoung. Taehee mengangguk.

Aku akan selalu membelamu, disaat aku tahu kalau kamu kesulitan membela dirimu sendiri. Lirih Taehee dalam hati.

-oOo-

Lanjut? Don't forget to vote and comment, thank you 😘

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

55.1M 1.8M 66
Henley agrees to pretend to date millionaire Bennett Calloway for a fee, falling in love as she wonders - how is he involved in her brother's false c...
1.5M 91.7K 38
"You all must have heard that a ray of light is definitely visible in the darkness which takes us towards light. But what if instead of light the dev...
3.1M 183K 77
Nobody ever loved him; she was the first who loved him. He did not have a family and then one day she entered into his life and became a world for h...
2.8M 180K 87
What will happen when an innocent girl gets trapped in the clutches of a devil mafia? This is the story of Rishabh and Anokhi. Anokhi's life is as...