CH. 20 - Roses, Necklace and Kisses

1.3K 133 16
                                    

"Your eyes are seeing straight right through my core
It's kinda strange, but I like it
Ain't no reason tryna' fight it" - Written in The Stars


------

Taehee merebahkan tubuhnya di kasur. Dia baru saja pulang dari acara turnamen basket nasional tingkat SMA, menemani Jeno bertanding, dari pagi menjelang siang, sampai sore menjelang malam. Untung saja tim sekolah anak itu keluar sebagai pemenang. Menjadi tim soraknya Jeno hari ini cukup membuatnya lelah. Padahal kalau diingat, tanpa perlu Taehee meneriaki nama anak itu, nama Jeno terdengar yang paling kencang diteriaki. Sepertinya anak itu memiliki banyak penggemar, apalagi yang perempuan.

Tok tok! Terdengar suara pintu kamar Taehee diketuk.

"Masuk aja." Sahut Taehee. Lalu ia melihat Jeno masuk ke kamarnya. "Ada apa, Jen?"

Jeno gak langsung jawab, anak itu menghampiri Taehee dan ikut duduk di tepi ranjang. "Hmm.. Jeno cuma mau bilang makasih, soalnya Kak Taehee udah nemenin Jeno tanding hari ini, padahal besok kak Taehee wisuda."

"Iya, sama-sama. Kakak seneng kok bisa nonton Jeno tanding lagi. Apalagi kamu kan hari minggu udah pulang." Ujar Taehee. "Sini, kak Taehee pingin peluk Jeno."

Jeno tanpa ragu langsung mendekat dan menerima pelukan Taehee. "Jeno nanti mau kuliah di Seoul aja."

"Iya, kak Taehee doain dan tunggu kamu balik lagi ke Seoul." Gumam Taehee. Ia lalu melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Jeno dengan tangannya. "Jenoku udah besar ya." Kata Taehee, ia lalu menggesekan hidungnya dengan hidung Jeno, dan mereka pun melebur dalam tawa.

-----

Keesokan paginya, Taehee sudah siap untuk upacara kelulusannya. Begitu sampai di aula, Taehee kira acara wisuda tidak akan membosankan, tapi kenyataan malah sebaliknya. Dari awal acara, Taehee merasa cukup jenuh dan ingin segera keluar gedung. Saat ini dia justru lebih antusias untuk berkumpul dengan teman-temannya nanti, karena setelah hari ini, mereka pasti akan sulit bertemu lagi.

Empat jam berlalu yang dihabiskan dengan duduk dan mendengarkan, akhirnya selesai. Taehee buru-buru mencari kerumunan teman-temannya di luar gedung. Begitu mereka bertemu, mereka saling berpelukan dan mengucapkan selamat pada satu sama lain. Mereka juga saling memberitahu rencana mereka setelah resmi lulus hari ini.

"Aku bakal kangen banget sama kaliaaaan." Ujar Yuqi saat memeluk, Shuhua, Taehee dan Yeri.

"Kalian harus bahagia ya." Kata Taehee pada Ten dan Yuqi.

"Aku masih gak nyangka." Sambung Yeri sambil tertawa.

"Ini terlalu cepat. Ini bukan pertunangan politik kan?" Tanya Shuhua.

"Bukan lah. Kami emang seserius itu selama ini, cuma kami emang gak menunjukannya aja ke kalian. Soalnya takut harapan kami gak jadi kenyataan." Jawab Ten, setelah Yuqi mengumumkan rencana pertunangan mereka dan kemungkinan untuk menetap di Thailand, kampung halaman Ten.

Selain Ten dan Yuqi, teman Taehee yang lain memutuskan untuk tetap meniti karir di Seoul. Begitupula dengan Taehee. Setidaknya kalau dia rindu teman-temannya, Taehee tetap bisa menemui mereka di Seoul.

Setelah berkumpul dengan teman-temannya, Taehee kembali ke keluarganya yang masih menunggunya. Disana sudah ada orang tua Taehee, Jeno, bahkan Gongmyung dan Yoora.

"Untukmu. Selamat ya sayangku." Kata Yoora sambil memberikan Taehee sebuah kotak yang Taehee gak tau apa isinya.

"Selamat Taehee-ya. Aku tau kamu suka ini, terimakasihnya nanti aja." Sambung Gongmyung sambil memberikan kupon buffet all you can eat di restoran favorit Taehee. Taehee tertawa melihat hadiahnya, tapi dia benar-benar senang menerimanya.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now