CH. 11 - Break Up (3)

1.1K 162 25
                                    

“Ever since I met you, no one else has been worth thinking about”

------

Malam itu udara terasa dingin. Belum lagi angin yang berhembus juga gak kalah dingin. Taehee cuma bisa menggosokan kedua telapak tangannya. Ia terkekeh pada Jungwoo yang duduk di depannya. Cowok itu lagi nemenin Taehee minum di kedai soju dan udon di dekat rumah Taehee. Mereka banyak mengobrol tentang masa-masa kuliah mereka, dan diantara obrolan itu belum ada obrolan tentang hubungan mereka di masa lalu. Belum, sampai akhirnya Taehee mulai sedikit mabuk.

"Kenapa kamu masih jomblo sih? kan kamu ganteng." Kata Taehee.

"Aku belum siap."

"Yaaah, kalo gitu jangan deh. Kasian nanti cewek kamunya." Respon Taehee, yang disetujui oleh Jungwoo. "Jungwoo-ya, apa kamu menjalani hidupmu lebih baik?"

"Eoh, semuanya karena Jung Taehee."

"Aku? Kamu gak bermaksud ngajak aku balikan kan? Aku emang lagi jomblo, tapi aku gak mau balikan sama kamu." Ujar Taehee.

"Kenapa? Sekarang aku udah gak kasar lagi kok. Kamu masih benci sama aku?" Kata Jungwoo.

"Nggak, aku gak benci. Aku peduli. Peduli sama badan aku dan masa depan kamu, Jungwoo-ya."

Jungwoo tertawa. "Eung, lagian aku emang gak bermaksud ngajak kamu balikan kok."

"Baguslah. Aku cuma mau jadi temanmu sekarang." Respon Taehee. "Tapi.. kalo aku boleh tau, apa yang bikin kamu berubah. Beneran deh, jangan bilang aku. Aku mutusin kamu karena aku gak tahan kamu pukulin."

"Maaf, Taehee-ya." Lirih Jungwoo, Taehee hanya tersenyum. "Itu emang benar karena kamu, tapi aku juga udah dapet karmanya."

"Karma? Kaya gimana?"

"Sepupu terdekatku, dia jadi korban kekerasan pacarnya. Aku udah kasih tau dia buat ninggalin cowok itu, tapi dia gak mau. Sejak saat itu aku bisa paham kenapa kamu mutusin aku, kenapa kamu pernah benci aku, kenapa aku gak terima sepupu aku bertahan sama cowok itu. Sekarang aku udah dapet karmanya."

"Apa perlu aku bicara sama sepupu kamu?" Tawar Taehee.

Jungwoo tersenyum lembut. "Gak usah, kamu lagi galau berat gini mana bisa ngobrol serius."

"Nggak, aku gak galau."

"Hey, aku ini mantan sekaligus temen kamu. Aku kenal kamu Taehee-ya, aku gak lupa kebiasaan kamu minum kalau lagi galau berat."

Taehee hanya diam sambil tersenyum tipis, sebelum berkata, "eoh, aku galau. Aku mutusin Kak Doyoung karena aku takut gak bisa jadi diri aku sendiri lagi kalo seandainya ada hal yang misahin kita. Aku takut kehilangan dia. Aku selalu ngerasa kalo dia yang paling butuhin aku, padahal selama ini aku yang paling butuh dia." Jelas Taehee.

"Dan setelah kamu mutusin dia, apa semuanya baik-baik aja?"

Taehee menatap Jungwoo sendu. Lalu ia mengangguk. "Semuanya baik-baik aja."

-----

Tujuh hari akhirnya berlalu. Meskipun hari ini hari senin, hal itu gak bikin Doyoung lantas lupa dan gak menantikan momen dia kembali bicara dengan Taehee. Seminggu kemarin dia mungkin bisa fokus pada tugasnya, tapi hari ini pikirannya sibuk dengan kemungkinan-kemungkinan yang akan ia dapatkan saat telah bertemu dengan Taehee.

Begitu jam kerja habis, Doyoung langsung meninggalkan mejanya, dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tadi pagi, dia memberanikan diri buat tanya sama Taehee dimana mereka bisa bertemu. Doyoung harap, dia yang sampai duluan disana, dan harapannya terkabul. Sore itu, cafe di dekat kampus mereka tidak terlalu ramai.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now