CH. 54 - Another Night With U

1.3K 172 23
                                    

"So whenever you ask me again how I feel
Please remember
my answer is you" - Try Again

--------

“Kak, kayanya... aku gak bisa.”

“kamu lagi bercanda kan?”

Taehee menghela napasnya, lalu menatap Doyoung dengan bersalah. “sayangnya enggak, tapi dengerin aku dulu, okay? Sorry, maksud aku, aku bukannya gak bisa, aku rasa aku cuma belum siap.”

“oke lah, kamu gak siap. Tapi kenapa kamu terlihat... meragukan aku?”

“aku rasa aku perlu waktu. Aku harap kamu ngerti.”

“aku bisa nunggu, Taehee. Kita emang gak perlu buru-buru.” Gumam Doyoung, berusaha tenang. Lalu dia kembali menatap Taehee sambil mengelus kepala cewek itu. “Ya udah, aku ngerti. Aku tau aku masih belum bisa ngembaliin kepercayaan kamu kaya dulu. Gunakan waktumu, aku bisa nunggu sampai kamu siap.”

Percakapannya dengan Taehee dua hari yang lalu kembali terputar di kepala Doyoung, membuat konsentrasinya terbagi. Jujur saja, ini membuatnya gelisah. Entah mengapa ia merasa kecewa mendengar ini, tapi dia mengerti keputusan Taehee. Gak salah kalau Taehee masih belum mempercayainya atau masih meragukannya, dia kan pernah menghancurkan kepercayaan cewek itu sekali.

Lagipula dia juga sebenarnya gak buru-buru banget pingin nikah sama Taehee, enggak. Mereka masih muda, jalan mereka masih panjang. Sebenarnya alasan terbesar Doyoung ingin segera menikahi cewek itu hanya satu, dia hanya ingin menghabiskan seumur hidupnya bersama perempuan itu. Baiklah, selama Taehee tidak menghindarinya lagi, atau bahkan memutuskannya lagi, menunggu bukan hal yang sulit kalau Taehee tetap disisinya.

Doyoung menyandarkan punggungnya di kursi, helaan napas berhembus panjang. Selagi menunggu, yang perlu Doyoung lakukan hanyalah terus berusaha membuat Taehee kembali percaya padanya. Mungkin tidak akan mudah, tapi dia yakin dia bisa. Terkadang, ada saat dimana Doyoung juga bertanya pada dirinya sendiri, mengapa dia begitu memperjuangkan Taehee? Mengapa dia begitu menyayangi Taehee? Mengapa dia enggan melepaskan Taehee? Mengapa, mengapa, mengapa? Semua pertanyaan itu kerap kali muncul dan berujung pada jawaban, dia hanya menginginkan Taehee. Mengenal lebih dekat perempuan itu selama hampir genap tiga tahun, membuatnya merasa Taehee adalah perempuan yang tepat untuknya. Dia gak perlu memacari banyak perempuan untuk menemukan perempuan yang tepat untuknya, karena disaat dia bersama Taehee, Doyoung menyadari dirinya dan gut feelingnya berada pada titik yang sama.

Bunyi ketukan pintu berhasil mengembalikan fokus Doyoung. “masuk,” Sahutnya pada orang di balik pintu.

“hai,” Sapa Taehee pelan.

“eh? Hai...” Doyoung menegakkan duduknya, lalu tersenyum lebar.
Cewek itu mendekati meja Doyoung, lalu meletakan segelas kopi dan flashdisk yang dia bawa. “untukmu, dua-duanya.”

“ah, iya. Terimakasih.”

“hmm...” Gumam Taehee kikuk.

“apa?”

“aku harus pergi ke Incheon jam 12 nanti.”

Doyoung seketika terkesiap. “kenapa? Ada apa?”

“kok kaget gitu?" Taehee tertawa kecil, merasa gak paham dengan kepanikan di wajah Doyoung. "Gak ada apa-apa, cuma meeting di kantor client. Aku gak tau bakal selesai jam berapa, tapi begitu selesai, aku sama tim juga bakal langsung pulang.”

“ohh...” Gumam Doyoung. Dia pikir Taehee mau kabur lagi ke rumah Jeno “pake apa?”

“mobil dinas lah.” Jawab Taehee, membuat Doyoung tergelak karena merasa konyol atas pertanyaannya.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now