CH. 26 - Serba Salah

1.1K 123 13
                                    

"I'm cold as ice. But in the right hand, I'll melt."

-------

"Taehee-ya, kamu mau kemana sepagi ini?" Tanya ibu Taehee.

"Ah, iya. Maaf lupa kasih tau ibu, aku ada wawancara kerja hari ini." Jawab Taehee sambil memakai stilettonya.

"Lagi? Emangnya kamu belum dapet konfirmasi satu pun dari yang kemaren?"

"Udah, aku gagal." Kata Taehee lemah. "Makanya ini mau coba lagi."

"Ya udah, semangat ya, anakku." Kata ibu Taehee.

Taehee menghampiri ibunya lalu memeluk dan mencium pipi ibunya sebelum berangkat. Kemudian, saat Taehee sedang menunggu bis di halte, Doyoung meneleponnya.

"Halo, kak."

"Kamu dimana?"

"Halte, lagi nunggu bis. Kenapa?"

"Aku kesana sekarang. Jangan naik bis dulu."

"Tap--"

Bip! Sambungan langsung diputuskan oleh Doyoung sebelum Taehee sempat bicara lagi. Gak lama menunggu, Doyoung akhirnya tiba. Taehee menghampiri Doyoung dan menatap cowok itu dengan pandangan heran.

"Kenapa diem? Ayo naik." Kata Doyoung sambil menyerahkan helm pada Taehee.

"Bukanya aku udah bilang kamu gak usah anterin aku?"

"Iya. Udah, cepet naik." Kata Doyoung lagi. Lalu Taehee mendekat dan menerima helmnya. Namun belum sempat Taehee naik, cowok itu menahan lengan Taehee.

"Kenapa?"

"Kok roknya pendek banget sih, dek?" Keluh Doyoung setelah memperhatikan penampilan Taehee dari atas sampai bawah. Kemeja, sweatshirt, rok di atas lutut dan stiletto. Kalau Taehee gak lagi buru-buru, Doyoung pasti udah suruh Taehee ganti bajunya.

Tanpa ragu, Taehee menurunkan roknya semaksimal mungkin. Sementara Doyoung sudah melotot sambil lihatin sekitar mereka. "Udah. Aku naik sekarang nih. Lagian aku pake short kok." Kata Taehee.

Doyoung menghela nafasnya berat. Ia lalu melepas jaketnya dan melingkarkannya di pinggul Taehee. "Yuk, naik."

Taehee hendak melepas jaket Doyoung, namun cowok itu menahannya. "Kamu bisa demam kak, lagi dingin banget sekarang."

"Kamu sendiri? Udah tau lagi musim dingin, kenapa bajunya kaya gini sih? Udah pake aja."

"Kan aku niat pake bis berangkatnya. Udah nih ah, kalo ribut terus mending aku naik bis aja."

"Ya udah, cepet naik dulu. Jaketnya jangan kamu lepas." Perintah Doyoung. Taehee berdecak kesal, namun akhirnya dia mengikuti ucapan Doyoung. Begitu Taehee duduk di atas motornya, Doyoung memindahkan ranselnya ke depan dada, dan menarik lengan Taehee supaya melingkar ke perutnya.

"Duduknya majuan." Kata Doyoung. Taehee memajukan duduknya. "Lagi." Gumam Doyoung sambil melirik Taehee, lalu Taehee memajukan lagi duduknya. "Pegangan yang kenceng." Kata Doyoung, lalu tanpa di duga Taehee melingkarkan lengannya dengan erat ke perut Doyoung.

Setelah semua aman, Doyoung langsung melajukan motornya. Dia masih punya waktu satu jam untuk mengantar Taehee. Lagipula, lokasi interviewnya tidak terlalu jauh dari kantor Doyoung.

Semalam Doyoung tanya kemana Taehee akan pergi hari ini, makanya dia tahu kalau Taehee ada jadwal interview. Cewek itu emang gak berniat buat bilang ke siapapun tentang ini. Pas Doyoung tanya alasannya kenapa, Taehee bilang percuma karena hasilnya belum tentu bagus. Soalnya sampai saat ini, belum ada satupun perusahaan yang meloloskannya meskipun ia sering melakukan wawancara dan psikotes.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now