CH. 24 - Menghilang

1K 130 7
                                    

"I miss you more than anything
Back at home you feel so far
Waitin' for the phone to ring
It's gettin' lonely livin' upside down." - Jet Lag

------

Biasanya pasangan LDR itu kaya gimana sih? Taehee gak tahu, soalnya baru kali ini dia menjalani LDR, dan rasanya gak enak. Meskipun sekarang jaman canggih, tapi itu gak menjamin kalau komunikasi bakal lancar. Taehee gak gusar sih, demi apapun dia gak gusar sama sekali. Dia juga bilang ke Doyoung buat kabarin Taehee kalau cowok itu senggang aja. Cuma, Doyoung benar-benar gak kasih Taehee kabar lagi sejak video call terakhir mereka seminggu yang lalu. Ingin sekali Taehee menyebut Doyoung sebagai pacar yang tega, tapi alasan yang dia punya gak cukup kuat untuk melabeli pacarnya seperti itu.

Entah kebiasaan atau bukan, Doyoung dan Taehee emang gak pernah teleponan lama-lama, chat sering-sering, karena Doyoung itu tipe yang langsung samperin Taehee begitu tahu keberadaan cewek itu. Jadi saat ini pun, mungkin Doyoung lupa kalau mereka lagi LDR.

Iya, mungkin Doyoung lupa jarak antara Seoul dan Busan gak sedekat jarak toilet dan kamar.

"Tapi kan sehari ada 24 jam, masa ngetik chat aja gak bisa sih?! Padahal gak sampe semenit." Gerutu Taehee pada layar ponselnya yang gelap.

Taehee juga gak mau chat atau telepon Doyoung duluan, soalnya takut ganggu. Dia tahu dari Doyoung waktu mereka terakhir ketemu, katanya dinas pertamanya ini bakal nentuin banget masa depan Doyoung di perusahaan itu. Semakin bagus kinerja sama kontribusinya, semakin besar juga peluang Doyoung buat naik jabatan.

"Aaaahh, terserah lah! Ter-se-rah. Gak, aku gak kangen. Aku cuma butuh dikabarin doang, itu kan dua hal yang berbeda." Kata Taehee pada dirinya sendiri.

Tapi rasa penasaran Taehee terlalu besar. Jadi, ketimbang langsung ganggu Doyoung, seperti biasa, Taehee coba tanya Gongmyung dulu.

"Halo, kak."

"Iyaa, halo dek. Kenapa?"

"Kak, kakak pernah denger kabar dari kak Doyoung gak seminggu ini?" Tanya Taehee.

"Hm? Nggak dek. Dia gak pernah ngehubungin aku sejak dua minggu yang lalu, tapi aku tau kalo dia lagi dinas."

"Ohh, oke deh." Kata Taehee. Lagipula kemungkinan Gongmyung juga gak tahu karena mereka pun udah beda rumah.

"Kenapa emang, dek?"

"Hm? Oh... kak Doyoung udah gak ada kabar seminggu ini. Cuma yaa... aku kangen mungkin." Gumam Taehee.

"Wah, tapi keterlaluan juga sih itu. Hmm... nanti coba kakak yang tanya dia."

"Hmm... gak usah deh kak. Aku takut ganggu, lagian aku gak apa-apa kok." Jawab Taehee. "Kalo gitu Taehee tutup dulu ya, makasih kak."

Setelah menutup panggilannya, Taehee langsung bergelung dengan selimutnya. Lebih baik dia tidur, besok ada dua wawancara kerja yang harus dia hadapi. Jangan memikirkan Doyoung terus, atau mungkin besok wawancaranya akan kacau.

-----

"Doyoung-ssi, presentasimu bagus sekali." Puji Yuri begitu rapat telah selesai.

"Ah, terimakasih." Jawab Doyoung sambil tersenyum.

"Sepertinya wakil direksi menyukaimu. Aku tau karena aku juga pernah ada diposisimu, dan aku mengenali arti tatapan wakil direksi saat melihat presentasimu tadi." Tutur Yuri bersemangat.

Doyoung hanya tersenyum sambil terus berjalan.

Yuri berhenti melangkah, membuat Doyoung menghentikan langkahnya juga. Lalu Yuri memberi isyarat supaya Doyoung mendekat. Awalnya Doyoung ragu, namun karena Yuri atasannya, akhirnya Doyoung menurut.

Good Guy or Stupid Guy? | END ✔Where stories live. Discover now